Part 5

1.5K 198 32
                                    

Akuh kembali... Hayoooo pasti ndak kangen... Doakan story ini selesai tgl 2 besok yaahh... Biar niat baik akuh terlaksana.. Amin.

.

.

.

.

Penerbangan ke Korea berjalan dengan baik, sekarang Baekhyun sedang menaiki taxi untuk menuju kantor Chanyeol. Sebenarnya Baekhyun ingin langsung ke rumah Chanyeol tapi setelah dia pikir-pikir mungkin Luhan sudah tinggal bersama dengan Chanyeol makanya dia mengurungkan niatnya itu karena dia tidak ingin merusak hubungan Chanyeol dan Luhan. Pada awalnya Baekhyun memang tidak mengetahui alasan kenapa Chanyeol meminta cerai, mengingat hubungan mereka selama ini baik-baik saja, bahkan mereka tak pernah berantem atau meributkan hal-hal kecil maupun besar, mereka juga masih melakukan hubungan layaknya suami istri yang saling menyayangi tapi setelah kepergiannya ke Amerika Baekhyun baru mengetahui jika selama 2 bulan terakhir sebelum perceraiannya Chanyeol sudah menjalin hubungan dengan Luhan yang notabennya adalah teman Baekhyun dulu saat masih 5 tahun.

Saat usia Baekhyun 8 tahun dan Luhan masih 6 tahun Luhan terpaksa harus ikut kedua orang tuanya ke China karena mereka harus di tugaskan di China. Baekhyun mengelus perutnya perlahan kemudian tersenyum di kursi penumpang belakang.

"Apa daddymu akan bahagia mendengar kabar ini sayang?" Tanya Baekhyun pada perutnya yang bahkan tak mengerti apa yang dia bicarakan.

Hari ini dia pergi sendirian karena kakaknya sedang bertugas keluar kota. Sebenarnya Baekhyun tidaklah berharap bisa bersama dengan Chanyeol lagi karena dia sadar saat pria sudah mendua kemungkinan rasa cintanya sudah tidak ada lagi. Tapi bagaimanapun juga Chanyeol harus mengetahui jika apa yang mereka impikan akan menjadi kenyataan meski mereka tak lagi bersama.

Si supir Taxi bersenyum di belakang kemudi saat melihat Baekhyun berbicara sendiri.

"Sudah berapa bulan tuan?" tanya si supir taxi pada akhirnya.

"Sudah 4 bulan pak" jawab Baekhyun antusias. Siapa yang tidak bahagia jika di beri sebuah anugrah?

"Pasti sangat melelahkan ya tuan, sama seperti istri saya setiap hari dia harus merasakan mual dan muntah sampai badannya lemas." si supir taxi mulai bercerita.

"Istri saya juga sering mengalami yang namanya mengidam dan perubahan mood yang sangat drastis" tambah supir taxi.

"Mengidam itu apa?"Tanya Baekhyun, ya wajar saja karena Baekhyun baru pertama kali mengalami yang namanya hamil tentu saja istilah-istilah itu masih baru untuknya.

"Menginginkan sesuatu yang harus di turuti dan harus ada." jawab si supir taxi.

Baekhyun tersenyum kemudian mengelus perutnya sendiri.

"Untung dia tidak rewel" kata Baekhyun.

" Saya bahkan belum pernah tau rasanya mengidam" Lanjut Baekhyun. Entah dia harus bersyukur atau tidak tapi memang kehamilannya tidak menuntut Baekhyun untuk memakan atau menginginkan makanan tertentu. Apa yang ada dia makan selagi ada gizinya dan untuk minum dia juga mulai rajin meminum susu hamil untuk calon anaknya.

"Harusnya tuan bersyukur" Supir taxi itu terkekeh.

"Istri saya saja sering meminta saya pergi tengah malm hanya untuk membeli makanan." lanjutnya.

Baekhyun tertawa pelan mendengar penuturan supir taxi itu, sejenak dia memiliki pikiran jika dia ingin mengidam akan tetapi dia langsung berfikir kalaupun dia mengidam siapa yang akan memenuhi semua keinginannya? Bukankah saat ini dia tidak memiliki suami? Ah sudahlah, memiliki calon bayi saja sudah cukup untuk Baekhyun jadi Baekhyun tidak menginginkan apapun lagi.

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang