Menyerah

156 21 15
                                    

Sehari sebelumnya...

Sekolah

Daniel melihat arah pandangan Lucas.

Daniel tersenyum melihat arah jendela kelas adiknya.

"Ya! kenapa tidak kau hibur saja dia, ini kesempatanmu"-Daniel

"Hyung, tapi semua ini terjadi juga karena aku, karena balapan itu"

Daniel menghela nafasnya.

"Kau tidak maju, maka aku yang akan maju" Ancam Daniel

Namun tidak ada respon yang di inginkan Daniel




"Hah~ gue punya adik kok pada baperan semua" Daniel melangkah menuju kelas Jihoon

Terlihat Jihoon melamun duduk di samping jendela.

Dan Daniel terkekeh, dia tidak bisa menahan tawanya.

"Phffttt mwahahahahahahaha!!" Dasar Daniel yang kelewat receh

Jihoon manangis, dia malah tertawa.

Yah Daniel tertawa karena Jihoon menatap jendela dengan ekspresi sedih wajahnya sembab karena air matanya yang terus mengalir. Lalu kenapa Daniel tertawa?

Daniel tertawa karena Jihoon memakai payung di dalam kelas.

Tawa Daniel yang menggema di pagi hari saat tidak ada yang berani masuk ke kelas karena takut akan amukan Jihoon.

Jihoon tidak menghiraukannya.

Daniel menghembuskan nafas mengembalikan ekspresinya.

Daniel mengejeknya dengan meamsang wajah aneh.

Jihoon yang melihatnya mulai dongkol.

"Aku harus bagaimana agar bunny imut yang berada di sampingku ini tertawa um?" Tanya Daniel

"Hyung tidak cocok berekspresi selayaknya orang bodoh seperti tadi hiks"

"Boleh hyung tau kau sedih kenapa? Setidaknya kesedihanmu berkurang jika berbagi cerita dengan hyung"

Jihoon menatap Daniel dengan sendu, meski masih kukuh tidak mau menaruh payungnya.

Daniel sudah berjanji jika tidak akan memberitahu siapaun apa yang diceritakan Jihoon padanya.

Cerita Jihoon dimulai..

Daniel yang mendengarkannya menatap Jihoon, berusaha keras mengantup mulutnya agar tidak tertawa.

Dia ingin mengatakan kebenarannya. Namun apa baiknya untuknya? jika kebenarannya terungkap.

"Dia tidak menghubungimu? Begini saja, aku tidak bisa memerikanmu saran, bagaimana jika dengan Lucas. Dia lumayan hebat dalam urusan percintaan" Meskipun dipiran Daniel terngiang beberapa kali adiknya itu malah selalu membuat masalah karena mereka yang berusaha mendekatinya selalu berujung gagal yang membuat Daniel tertawa terpingkal-pingkal.

Jihoon dongkol melihat Daniel yang tidak mengerti kesedihannya. Hingga  sebuah chat Daehwi datang.  Jihoon berdiri ingin keluar dari kelasnya.

Daniel menahan lengan Jihoon

"Dia benar-benar marah padaku, hiks' Daniel hyung, Daehwi bilang Younghoon hyung pindah ke LA" Jihoon panik dengan mata yang kembali berkaca.

"Tenang ok, aku yakin dia tidak akan meninggalkanmu. Jika dia benar mencintaimu masalah sepele seperti kemarin tidak akan membuatnya marah hingga pindah keluar negri"

Jihoon terlihat sendu.

"Kau mau dengar cerita lucu? "

Jihoon menatap Daniel

Baby Breath | Youngwink n Taekook Slight Nowink✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang