Baby Breath | Youngwink n Taekook Slight Nowink✔

Déjà vu

Ruang Tamu

Mingyu menatap putranya dengan pandangan tajam.

"Apa yang kau lakukan barusan sudah mencoreng nama baik ayah di depan Jungkook yang mengurus mu"

Mingyu melemparkan pakaian.

Younghoon langsung hendak memakainya, namun Mingyu meneriakinya. Menyuruhnya mengganti pakaiannya jangan di depan gadis kecil itu.

"Am.. ahjusshi aku na"

"Diam!"

"Ah nee" Jihoon menunduk, dia hanya ingin mengkonfirmasi jika dirinya namja.

___

Younghoon selesai berpakaian.

"Appa, aku dan Jihoon bukan saudara kandung, jadi tidak bisakah appa merestui hubungan kami"

"Kau tahu, bisnis itu lebih penting dari segalanya. Sebenarnya aku ingin mengatakan jika kalian harus putus, dan memilih kau atau Jihoon yang harus dikirim ke luar negri."

"Namun, ternyata tidak segampang yang ku kira, kau sudah berani berbuat seperti itu terlebih di dapur, bagaimana jika gadis itu hamil?"

"Aku nam-"

"Diam!!"

"Gadis itu "

"Gadis"

"Gadis "

"Dia gadis itu"

"Gadis"

"Gadis" Menunjuk Jihoon

Jihoon mengepal tangannya menahan amarah. Meski dia tahu Mingyu dan dirinya tidak saling mengenal. Dan meski dirinya harus berusaha terlihat baik di depan sang calon mertua.

Tapi semua kata gadis yang menunjuk dirinya sungguh membuat kuping Jihoon panas.

"YAA!  AKU NAMJAAAA!! berhenti mengatakan aku gadis!"

Jihoon melangkah pergi.

Mingyu melotot.

Younghoon menatap Jihoon dan menatap ayahnya sekilas beberapa kali bergantian.

"YAAA!!! KENAPA KAU MENERIAKIKU!!"

"AHJUSSHI  YANG MULAI DULUAN! KAU SELALU MEMANGGIL KU GADIS ITU GADIS GADIS!! AKU NAMJA!! OH!! APA AKU HARUS BUKA BAJU??"

Younghoon menganga.

"Ya..Ya..Ya!! Younghoonna kau mendapat ga-"

"NAMJAAAA!!"

"Iya-Iya! " Mingyu juga mulai takut melihat Jihoon

"Aissh... apa ketampanan ku ini tertutup. Arrgh.. kepalaku masih pusing, akhemmm! tenggorokanku makin sakit habis teriak. Younghoona ambilkan air" Suruhnya

Mingyu hanya menelan salivanya. Tak disangka anak kandung Jungkook ternyata sesangar itu. Berbanding terbalik dengan penampilan yang lemah.

Jihoon menaikkan satu kakinya ke atas sembari dudu.

"Om, aku menyukai putra om, tulus. Ketika aku tahu dia bukan saudara kandungku, aku semakin yakin ingin melanjutkan hubungan  ini dengan serius."

"Kau tidak mau pulang?" Tanya Mingyu berusaha mengalihkan

"OM!! aku hamil"

"KHOK!!" Mingyu yang habis minum langsung tersedak.

"Kau bilang kau namja!"

"Aku namja, eomma juga namja. Aku bisa hamil" Terang Jihoon

Younghoon yang berada di belakang ayahnya mengisyaratkan jika dirinya akan mati jika Jihoon berbohong seperti itu. Jihoon menyuruhya diam.

"Younghoon tidak mau tanggung jawab hiks' lihat tuh om! dia hiks dia menyuruhku diam hiks' "

Perubahan rencana, Jihoon tersenyum menang melihat Mingyu yang mulai bersimpati kepada Jihoon, memarahi putranya, dan mengatakan untuk segera menikah bagaimanapun caranya.

"Appa akan berbicara kepada Taehyung dan Jungkook untuk masalah ini. Mungkin perusahaan akan mengalami goncangan berat, namun cucuku tidak boleh menderita tanpa orang tua."

Mingyu pergi dari apartemen.

"Kalian jangan kemana-mana, appa akan menyelesaikan masalah ini"

___

"Yaa!! bagaimana jika mereka tau kau tidak hamil??" Younghoon pusing

"Tinggal buat saja, apa susahnya. Aku sudah gila memikirkan hubungan tanpa restu."

"Kau serius, tunggu-tunggu... aku belum menemukan momen yang pas untuk melakukannya"

Jihoon menengok kanan dan kirinya.

"Kita lakukan sekarang"

Menarik Younghoon dan mendorongnya jatuh ke atas ranjang.

"Jika kau tidak bisa melakukannya, aku yang akan memulainya."

"Kau belajar dari mana?" Younghoon terkekeh.

"Aku ? aku tidak tahu" Jawaban ambigu

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Kembali ke adegan setelah dipergoki tupang tindih berciuman di dapur.

Ruang Tamu

Jihoon tersrnyum menahan tawanya.

"Kalian sudah berapa kali melakukannya?" Tanya Mingyu

Younghoon hanya diam.

Jihoon terbangun dari lamunannya.
Melihat Younghoon dan Mingyu bergantian.

"Apa Jungkook tahu kau jika putrinya hamil?"

"Om, aku na-"

"Diam!"

'Déjà vu' Gumam Jihoon dalam hati.

To Be Continued

Next masih mikir

Jika suka jangan lupa tinggalkan jejak

Vote