This Little Boy

404 14 1
                                    

“Welcome back,Flay” Rowan memandang ke arah Flay yang sedang berjalan menuju mereka dari pintu mobil.

Flay hanya tersenyum sambil menahan air mata.

“Kau tidak apa-apa Flay?” Pearl memegang bahu Flay.

Flay mengangguk.

“Dimana kamarku? Aku rasa aku perlu istirahat sejenak” Flay hanya menundukkan kepalanya.

Shin menunjuk ke lorong kamar nomor 4.

“Trimakasih” Ucap Flay lesu. Lalu ia berjalan kedalam kamarnya dan tak terdengar suara darinya lagi.

“Dia kenapa?” Tanya Pearl sambil menunjuk kamar Flay dengan jempolnya.

Lalu Shin menjawab sambil tetap mengemudi,“Entahlah,aku rasa dia masih sedih meninggalkan anak yang bernama Tores tadi”

“Apasih hubungan Flay dengan bocah itu?” Pearl meniylangkan tangannya.

“Dont ask me” Jawab Rowan sambil berkedip melewati Pearl,lalu menuju kamarnya.

Pearl terlihat kesal melihat tingkah Rowan.

“Oiya,kau yakin tetap menyetir Shin? Semalam kita kan kurang tidur. Apa tidak sebaiknya kau beristirahat saja dulu?” Tanya Pearl risau.

“Tenang saja,aku udah biasa kok.” Shin memalingkan kepalanya dan tersenyum begitu manis.

“Ah...” Pearl termangu melihat senyuman Shin. Wajahnya memerah. Ia benar-benar habis kata. Dimata Pearl sekarang,senyuman Shin benar-benar sangat manis.

“Pearl?” Shin menatap aneh kepada Pearl. “Kau kenapa terdiam begitu? Wajahmu memerah lagi. Kau sakit ya?”

“Ah!” Lamunan Pearl buyar. “Em,bukan apa-apa kok. Aku baik saja. Hehe” Pearl seketika salah tingkah. “Yaudah,aku istirahat dulu ya. Goodmorning. Hahaha” Pearl lalu menuju kamarnya juga.

******

“Untunglah ada rute jalan lurus yang sangat panjang. Jadi aku bisa beristirahat” Shin menekan tombol AutoDrive. Lalu ia berjalan ke ruang bersantai. Dia langsung menjatuhkan badannya di sofa dengan wajah begitu lega.

Tiba-tiba Flay keluar dari kamarnya. “Selamat mal...” Flay mendongak keluar dari kaca mobil. “...sore.” Flay memperbaiki.

Shin membalas ucapan Flay,lalu menyuruhnya untuk duduk menemaninya di sofa.

Tiba-tiba Rowan,disusul Pearl keluar dan berjalan menuju ruang santai. Mereka masing-masing masih terlihat memakai baju tidur dan masih berpenampilan seperti orang bangun tidur juga pastinya. Mereka lalu ikut dalam perbincangan itu.

Sedang asik-asiknya mengobrol,entah kenapa Pearl bertanya tentang ada apa di lantai 3 dari mobil ini. lalu Shin menjawab bahwa di lantai 3 adalah ruang favoritnya. Yaitu ruang taman. Disanalah Shin menyimpan cadangan makanan jikalau ada suatu kondisi dimana dia tidak bisa keluar dan harus bertahan hidup didalam mobilnya.

Pearl begitu bersemangat ingin melihat lantai 3. Ia pun beranjak dari sofa. Sesaat sebelum Pearl meninggalkan Shin dan lain melanjutkan obrolan,Shin menyuruh Pearl untuk merawat tamannya. Berhubung Shin tidak ada mengurus tamannya beberapa hari belakangan ini. Itu membuat Pearl menjadi semakin bersemangat lagi untuk pergi ke lantai 3. Ia pun lari seperti kelinci. Menjingkrak-jingkrak menuju lantai paling atas.

Sesampainya di lantai 3,Pearl tersenyum lebar. Disekelilingnya terhampar berbagai jenis bunga. Disanapun bahkan terdapat kolam kecil,pohon apel,jagung,dan masih banyak lagi. Pearl langsung mengambil penyiram bunga,lalu menyiram seluruh bunga tersebut. Senyum manisnya terpancar begitu indah melihat seluruh bunga-bunga itu. Ia merebahkan dirinya. Melihat ke langit sore. Pearl bisa melihat langit dari dalam mobil karna Shin telah membuat mobil ini bisa membuka dan menutup atapnya sendiri sesuai keadaan cuaca pada saat itu.

The NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang