Prolog

4.8K 193 18
                                    

Tubuh mereka bergerak tanpa henti, Tiara tidak tahu sudah berapa kali dirinya mencapai klimaks dari permainan panas ini. Fandi bergerak tanpa henti, lebih tepatnya belum mencapai klimaksnya disaat penisnya berada didalam vagina Tiara.

“Kamu luar biasa, Tiara.” Fandi mengerang pelan saat merasakan pijatan pada penisnya “Bagas bodoh melakukan sikap itu.”

“Diam! Bergerak cepat kamu!” Tiara memaki Fandi disela-sela gerakan mereka “Ough...dalam...”

PLAK

Tamparan keras diberikan Fandi pada Tiara yang membuatnya teriak, dorongan penis Fandi semakin dalam dan kasar. Tangannya tidak tinggal diam dengan meremas payudara Tiara kasar, diikuti dengan mencubit putingnya pelan. Suara desahan dan erangan terdengar didalam ruangan kecil, Fandi tidak tahan dan akan mencapai klimaksnya. Tiara yang merasakan Fandi akan mencapai klimaks mengikuti gerakan Fandi, ingin mencapai klimaks secara bersamaan dan membuat gerakan mereka semakin cepat.

“Oughhh....aku mau keluar.” Fandi mendorong semakin dalam.

Tidak lama kemudian Tiara bisa merasakan semprotan pada penis Fandi didalam vaginanya, mengenai rahim karena penis Fandi yang panjang dan memiliki diameter besar. Penis yang berbeda dengan punya suaminya, tidak lama kemudian Tiara mengeluarkan cairannya kembali dan cairan mereka keluar melalui vaginanya dimana bisa dirasakan di pahanya saat ini. Melepaskan penyatuan mereka berdua, Fandi berbaring dan menarik Tiara untuk masuk kedalam pelukannya.

“Kamu selalu luar biasa.” Fandi berkata dengan nada lembutnya.

“Kamu juga.” Tiara mengatur nafasnya dan bersandar pada dada bidang Fandi “Kapan kamu akan sidang?”

“Jangan kaya mama yang membahas tentang lulus kuliah.” Fandi menatap malas pada Tiara.

“Aku hanya bertanya.” Tiara mengatakan dengan santai.

Beranjak dari tempat tidur dengan menuju kamar mandi, Tiara membersihkan dirinya untuk bisa kembali ke rumah. Menatap penampilannya sebelum akhirnya keluar dari kamar mandi, mendapati Fandi yang sibuk dengan ponsel masih tidak menggunakan pakaiannya.

“Pulang bertemu suami lemahmu itu?” tanya Fandi kesal.

“Aku bertemu anak-anak bukan dia.” Tiara menjawab santai “Bagaimanapun aku masih status pernikahan dengan dia.”

“Kamu tidak akan bercerai?” tanya Fandi penasaran.

“Kita sudah membahas ini berkali-kali, sampai kapanpun aku nggak akan cerai dengan suamiku.” Tiara menatap tajam pada Fandi.

“Lalu kamu sebut apa hubungan kita ini?” Fandi menatap tajam ke Tiara “Kamu memutuskan hubunganku dengan wanita yang aku cintai, sedangkan kamu sendiri tidak bercerai dari pria busuk itu.”

“Aku dosen kamu jadi bersikap sopan!” Tiara masih tidak melunakkan tatapannya pada Fandi. “Aku tidak suka pria yang sudah bersamaku terbagi dengan wanita lain.”

Fandi tertawa mendengarnya “Aku juga tidak suka berbagi dengan pria lain dan kamu bukan dosenku!"

Forbidden LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang