"Baiklah, Ibu akan menyampaikan hasil vote hari ini. Sesuai dengan pilihan kalian yang sudah tercatat di papan tulis. Ibu akan mengumumkan, ketua kelas kita selama setahun kedepan diberikan kepada Dave Alvaro. Ibu ucapkan selamat untuk Dave." Semua murid terutama para cewek, bertepuk tangan dengan serentak dan meriah setelah mengetahui ketua kelas yang akan menjabat selama setahun ke depan.
"Dave, kamu memilih siapa untuk menjadi teman kerja kamu alias wakil ketua kelas untuk setahun ke depan?" tanya Bu Alodia.
"Jeffry, Bu." Dave berkata dengan singkat, padat dan jelas.
"Baiklah Jeffry Dwicana, kamu dipilih Dave sebagai wakil ketua kelas. Ibu ucapkan selamat sekali lagi. Semoga kalian bisa bekerja sama ya," ucap Bu Alodia menanggapi perkataan Dave, lalu terdengar suara riuh karena tepuk tangan yang meriah dari seluruh murid X IPA 1.
"Dave, selamat ya. Kamu jadi ketua kelas," bisik Lia kepada Dave disela-sela Bu Alodia berbicara.
"Thanks," jawab Dave dengan singkat tanpa menoleh. Dia masih sibuk mendengarkan ucapan Bu Alodia.
"Btw, kalo aku jadi kandidat, kamu bakal milih aku, kan?" tanya Lia dengan sedikit ragu.
Dave menoleh ke arah Lia sejenak. "Menurut lo?" bukannya menjawab, Dave malah balik bertanya kepada Lia dengan wajah dingin dan datarnya, lalu kembali menghadap ke depan untuk mendengarkan ucapan Bu Alodia yang berada didepan kelas.
"Menurutku, kamu akan milih aku," batin Lia sambil senyum-senyum sendiri.
"Selanjutnya kita akan memilih sekretaris dan ben--" ucapan Bu Alodia terpotong karena bunyi bel yang menandakan berakhirnya jam mata pelajaran pertama.
Teng...Teng...Teng
"Kita akan lanjutkan pemilihan pengurus kelas pada pertemuan berikutnya." Bu Alodia berjalan keluar kelas setelah mengatakan hal tersebut. Digantikan dengan Pak Bodga yang masuk ke dalam kelas untuk memulai kegiatan belajar mengajar.
° ° °
Bel istirahat berbunyi, membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin, memberi asupan makanan kepada para cacing yang meronta-ronta didalam perut mereka setelah bekerja keras selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Dave, kita ke kantin bareng yok!" ajak Lia kepada teman sebangkunya ini.
Dave menoleh, saat ia hendak menjawab ajakan Lia, seorang cewek yang terkenal seantero sekolah karena kecantikan paras dan bodynya, datang menghampiri bangku Dave.
"Hi Dave, kenalin nama gue Natasha. Lo bisa panggil gue Nat. Btw, ini udah jam istirahat lho, ke kantin bareng gue sama temen-temen gue yuk," ajak Natasha dengan menarik paksa lengan Dave, membuat Dave mau tak mau harus bangkit dari duduknya lalu berjalan mengikuti langkah Natasha. Jujur, mulut Dave ingin sekali mengatakan tidak dan memaki Natasha dengan pedas sekarang juga, tapi itu bukan hal yang ditunjukkan oleh cowok gentle, kan?
Jika Dave memilih untuk menolak ajaran Natasha pun akan sia-sia, karena ia sudah tau karakter Natasha yang pemaksa. Jadi, Dave memutuskan untuk mengikuti alur permainan Natasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄɪᴍᴍᴇʀɪᴀɴ [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ]
Romance[ DALAM PROSES PENERBITAN ] Menceritakan tentang seorang gadis bernama Calya Lara yang ingin memulai kehidupan barunya di salah satu SMA ternama di kota yang ia tinggali. Awalnya semua berjalan begitu indah, hingga sebuah malapetaka datang menghamp...