Chap 11

706 94 15
                                    

Happy reading🤗
-----------

"Apa yang kalian lakukan?"
Taehyung berdiri di ambang pintu kamar, menatap dengan ekspresi terpukul, menyaksikan Jungkook dan Tzuyu sedang bergelut di tempat tidur.

Jungkook bangkit, tak menunjukkan rasa kaget ataupun bersalah. Tzuyu juga buru-buru bangkit.
"Apa yang kami lakukan?" bibir Jungkook berdecih. "Aku menciumnya." Ia menjawab santai sambil memungut kaos di atas tempat tidur lalu mengenakannya.
"Dan bibirnya manis sekali," lanjutnya, seraya menjilat bibirnya sendiri dengan sinis.

Kemudian ia bergerak, melangkah melewati Taehyung tanpa menatap ke arahnya, ataupun ke arah Tzuyu yang nampak bingung.

"Mau kemana kau?" Taehyung bertanya dan berjalan mengikuti lelaki itu.
"Bukan urusanmu." Jungkook berjengit.
Kembali ia melangkah, membuka pintu dengan kasar, dan membantingnya.

Taehyung mematung menatap kepergian adiknya.
"Taehyung..."
Lelaki itu berbalik dan mendapati Tzuyu berdiri dengan bimbang di hadapannya.

Tzuyu bisa melihat rahang lelaki itu kaku dan tangannya terkepal. Seolah ia tengah menahan amarah, atau tengah mempertimbangkan hendak mengejar Jungkook atau tidak.

"Taehyungg, ini ..." Tzuyu mencoba untuk tidak bersikap dramatis. Tapi gagal.
"Aku dan Jungkook ..."
Dan kalimatnya terhenti ketika Taehyung melengos, membuang muka, seolah tak butuh penjelasan dari dirinya.
"Pulanglah," desisnya.

Tzuyu menelan ludah, merasa dicampakkan.
"Jadi kau tak ingin tahu apa yang terjadi antara aku dan Jungkook?" gumamnya satir.
Taehyung menggigit bibir.
"Pulanglah, Tzuyu. Tinggalkan aku. Aku butuh sendiri," jawabnya parau.

Tzuyu merasakan wajahnya panas. Merasa dihakimi, tak dipercaya. Air matanya nyaris meluap.
"Baiklah, aku pergi."
Dan tanpa menoleh kembali, perempuan itu mengambil tas di meja lalu bergerak ke pintu dan meninggalkan lelaki itu sendirian.

Sesaat setelah perempuan itu pergi, Taehyung merasa hampa.
Ruang tamu yang luas tiba-tiba terasa begitu sesak menghimpit dirinya. Ingin ia berlari menyeruak keluar dan mengejar Tzuyu untuk meminta penjelasan pada wanita itu tentang apa yang terjadi antara dia dan adiknya.
Tapi entah kenapa ia tak sanggup.
Ia tak sanggup mendengar penjelasan darinya, apapun bentuknya.

Lelaki itu mengeram dan menekan pangkal hidungnya dengan lelah. Ia ingin marah dan berteriak, tapi tak tahu ingin melakukan yang mana dulu. Merasa putus asa, ia memutuskan melakukan keduanya. Bergerak, meraih vas di atas meja lalu melemparkannya ke dinding.
Vas itu hancur berkeping-keping.
Merasa belum puas, ia meraih apa saja di atas meja, lalu melemparnya kasar hingga berserakan di lantai.
Merasa hal itu tak cukup membantu meredam kemarahannya, ia juga meraih kursi di samping jendela kemudian melemparkannya ke meja kaca.

Praannkkk!!!

Meja kaca itu hancur berkeping-keping.
Mengesampingkan beberapa serpihan kaca yang mengenai lengan tangannya yang terbuka, ia terus saja membuat ruangan itu porak poranda.

Pikirannya berkecamuk, campur aduk. Marah melihat Jungkook bermesraan dengan kekasihnya, sekaligus merasa takut jika ternyata ia dan adiknya punya perasaan yang sama pada Tzuyu.

Yang terakhir, itu yang paling ia takutkan.

Taehyung kembali menjerit frustasi.
Tobohnya melorot ke lantai. Dan dengan bersandar pada bahu kursi, di samping meja kaca yang hancur berkeping-keping, lelaki itu meratap.

Ku mohon, jangan seperti ini. Bisiknya lirih.

•••

Tzuyu mondar-mandir di apartemennya. Ini sudah semalaman berlalu, dan Taehyung tak juga berusaha menghubunginya.
Apa lelaki itu masih marah?
Apa ia mengira dirinya sengaja bermesraan dengan Jungkook?
Bermain api dengannya?
Ini konyol sekali.
Lelaki itu bahkan tak berusaha mendengarkan penjelasannya.

Menggerutu, perempuan itu meraih ponsel dan berusaha menghubungi Taehyung lagi.
Ini untuk ke sekian kalinya ia berusaha menghubungi kekasihnya tersebut, dan tak direspon.

"Bedebah kau," ia mengumpat.
Merasa tak ada jalan lain, ia memutuskan menyetir mobilnya sendiri, menuju apartemen Taehyung.
Setelah sebelumnya sempat memberitahu uncle John tentang kepergiannya ke sana lewat pesan singkat.

•••

Ketika sampai di apartemen Taehyung, perempuan itu ternganga menyaksikan ruangan porak poranda. Serpihan kaca bertebaran di mana-mana, dan ada ceceran darah di lantai.
Was-was, ia berjingkat dan menyusuri ruang apartemen dengan hati-hati.

"Taehyung!" panggilnya cemas, melesat cepat ke kamar lelaki tersebut.
Ketika sampai di sana, ia menyaksikan pemuda itu tengah sibuk membersihan luka gores di lengan tangannya dan menempelkan plester di sana.

"Apa yang .... terjadi denganmu?" Tzuyu nyaris menjerit ngeri. Ia mendekat, dan menatap langsung ke manik matanya.
"Jika kau marah, jika kau ingin meminta penjelasan dariku, harusnya kau berbicara padaku. Mendiamkanku dan meluapkan amarahmu dengan cara seperti ini tidak akan membantu memperbaiki hubungan kita!" bentaknya.

"TIDAK ADA YANG TERJADI ANTARA AKU DAN ADIKMU! ITUPUN JIKA KAU MASIH BUTUH PENJELASAN DARIKU!" perempuan itu hampir terisak.

Taehyung menarik nafas.
Ia bangkit, mendekati Tzuyu, lalu merengkuh perempuan itu dengan lengannya yang tak terluka.

"Maafkan aku. Maafkan aku karena marah padamu," bisiknya. "Tadinya aku berniat datang ke apartemenmu setelah membersihkan kekacauan ini. Tapi kau keburu kemari."

"Aku tak bisa tenang karena terus menerus memikirkan dirimu," Tzuyu sesenggukan.

"Maafkan aku, Tzuyu. Maafkan aku," bisik Taehyung lagi. Ia menarik diri dari pelukannya, menatap Tzuyu lembut, dan menyentuh pipi perempuan itu dengan buku-buku jemarinya.

Sampai akhirnya ponselnya berdering, nyaring.
Ia kembali menepuk pipi Tzuyu lembut sebelum beranjak mengambil ponsel yang tergeletak di atas tempat tidur.

Tzuyu sempat menangkap ekspresi cemas di wajah Taehyung ketika lelaki itu menatap layar, dan membaca siapa yang telah menelpon.

"Halo, dokter?" sapanya segera.
Ia nampak mendengarkan dengan seksama suara di seberang sana, dan ekspresi cemas di wajahnya mendadak berlipat ganda.
"Bagaimana keadaannya?" suaranya gemetar.
"Baik dokter, aku akan segera ke sana," jawabnya.
Lelaki itu memutus pembicaraan lalu meraih mantel.

"Ada apa?" tanya Tzuyu bingung.
"Jungkook dirawat di rumah sakit," jawabnya cepat.
"Apa?"
"Aku akan ke sana," ia melesat.
"Aku ikut." Tzuyu berujar seraya ikut melesat di belakang Taehyung.

♡♥♡

A

d yng kngen gK? Hwhwhw maaf ya lama updetnya, seharusny tdi mau pub eh mlah ke hpus deh huhu:( jdi nulis ulang, maaf pndek bsok aku lanjut kok klo sempat_^

Oh y hri ni ultah nya author loh heheh:v Ad yng mau ucapin gk?

Tinggalkan jejak ya🤗 maaf klo ad typo
Gomawo💕
Paypay🐥






Cuwi_yoda
Mnggu 02/08/2020

Backstage || TaeTzuKook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang