Chapter 10

881 84 23
                                    


●▬▬▬▬ᬽ🌞ᬽ▬▬▬▬●

Tzuyu tertegun, tak segera menjawab.
Ia sempat menggigit bibir sebelum akhirnya berkata, "Beberapa saat sebelum kita memasuki ruangan ini, aku sempat berpikir untuk menggodamu. Dalam hati aku berjanji, jika ternyata kau benar-benar gay, aku akan memutuskan menyerah. Tapi jika ternyata kau pria normal, aku bermaksud memperjuangkan dirimu."

Kedua mata Taehyung berbinar ceria mendengar sederet kalimat dari bibir tipis Tzuyu. Rangkaian kalimat yang merupakan jawaban atas pernyataan cintanya. Perempuan itu bersedia, menjalani hubungan mereka ke jenjang lebih jauh. Tidak hanya sekedar pacar kontrak, tapi pasangan yang nyata.

"Berarti bisakah ku nyatakan bahwa surat kontrak itu hangus dan tak berlaku lagi?" tanya Taehyung kemudian. Tzuyu tersenyum dan mengangguk lembut.

Taehyung tertawa haru, seraya  menyentuh pipi Tzuyu dengan buku-buku jemarinya. Tak berhenti ia menatap mata cantik Tzuyu. Mata unik berwarna coklat terang yang dihiasi semburat hazel dan terkadang ada pendar biru di sana, semacam perpaduan warna lain. Unik sekali.

"Apa kau menggunakan lensa?" tanya Taehyung seraya menyipitkan matanya, mencoba lebih fokus ke mata Tzuyu.
Tzuyu menggeleng cepat.
"Tidak, kenapa?"
"Matamu cantik." Taehyung memuji tulus.

Tzuyu mengangkat bahu cuek.
"Banyak yang bilang begitu, mereka bilang mataku unik. Aku juga heran kenapa warna mataku bisa begini. Terkadang aku sempat berpikir, jangan-jangan orang tuaku bukan orang korea? Mungkin mereka turis dari luar negeri, yang hamil, lalu memutuskan untuk membuangku ke sini," ujarnya getir.
"Sssstt, jangan lagi membahas hal-hal yang menyedihkan," bisik Taehyung.

Tzuyu cepat-cepat tersenyum. Ia membungkuk lalu mengecap bibir lelaki di bawahnya.
"Kau benar, kita sedang bahagia sekarang," ucapnya.

"Oke, Tzuyu. Karena sekarang kita sudah resmi punya hubungan istimewa, jadi aku harus menyampaikan beberapa hal padamu,"
ucapan Taehyung menciptakan ekspresi terkejut pada diri Tzuyu.

"Apa aku membuat masalah?" Ia bertanya was-was.

Taehyung menggeleng.
"Hanya ingin bilang, kelak jika kau mengalami kesulitan, segera hubungi aku. Aku harus jadi yang pertama untuk tahu semua masalahmu. Dan, aku juga harus jadi orang pertama yang ada di sisimu ketika kau mengalami masa-masa sulit."
"Siap," sahut Tzuyu.

"Dan satu lagi," lelaki itu menggigit bibirnya sesaat. "Tolong jangan membuka baju sembarangan di depan lelaki lain. Cukup di depanku saja, mengerti?"

Tzuyu terkikik. "Mengerti," jawabnya.

"Termasuk di depan Jungkook."

Mendengar nama Jungkook disebut, Tzuyu segera teringat akan sesuatu.
Ngomong-ngomong soal adegan buka baju, bukankah ia beberapa kali membuka baju di depan Jungkook.

Tzuyu meringis dan merutuk. Ia menyurukkan wajahnya ke dada Taehyung yang bidang. Merasa malu,  menyadari kecerobohannya.
"Aku membuka baju di depannya," ia nyaris saja berteriak heboh jika saja tangan Taehyung tak segera memeluk dirinya.

Lelaki itu hanya terkekeh lembut sambil terus mempererat pelukannya pada Tzuyu.

Ia berguling, menempatkan perempuan itu di bawahnya, dan kembali menghadiahinya ciuman lembut. Seolah memberikan tanda bahwa perempuan itu adalah miliknya.

•••

Tzuyu memutuskan untuk pindah dan menempati apartemen pemberian Taehyung. Ia mengajak uncle John dan seluruh keluarganya pindah, menempati apartemen di samping apartemen Tzuyu, sesuai keinginan Taehyung.

Backstage || TaeTzuKook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang