Chapter 13

818 96 18
                                    

Happy reading💜
-----------------

"Kak, aku tahu kau mencintai Tzuyu. Aku tahu hubungan kalian tak hanya sekedar hubungan berdasarkan kontrak. Hubungan kalian lebih jauh dari yang ku perkirakan." Jungkook tampak rapuh. "Tapi tetap saja aku tak bisa mencegah diriku untuk tak jatuh cinta pada perempuan itu," lanjutnya.

"Ia datang ke kehidupanku dengan cara yang tak biasa. Aku yang tadinya sudah menyerah, aku yang tadinya bersiap mati jikalau tak mendapat jantung pengganti, entah kenapa berubah pikiran. Aku ingin hidup, kak. Aku tak ingin mati," suaranya parau.

Taehyung buru-buru membuang tatapan matanya ke tempat lain, sekedar menyembunyikan kristal bening di pelupuk matanya.
Bukannya Jungkook tak tahu. Ia tahu bahwa lelaki itu menangis.
Tapi ia tak berniat mundur, sedikitpun.

"Selama ini aku tak pernah meminta apapun padamu. Tapi untuk kali saja, kak. Tolong berikan Tzuyu padaku. Hitung-hitung sebagai imbalan karena aku telah memberikan jantungku padamu," suara Jungkook tercekat.

Sungguh ia tak tega mengungkit kembali peristiwa itu, tapi entah kenapa, untuk kali ini saja, ia ingin melakukannya.

"Yang ada di tubuhmu adalah jantungku. Tidakkah kau berpikir bahwa yang mencintai Tzuyu sebenarnya adalah  aku?"
"Cukup Jungkook." Suara Taehyung tak lebih seperti rintihan. "Cukup, jangan dilanjutkan lagi," ia berbalik.
"Kau akan sembuh. Kau akan mendapatkan jantung pengganti, aku janji," lelaki itu beranjak, membuka pintu, lalu menutupnya dari luar.

Jungkook menatap bayangan kakaknya yang menghilang di balik pintu. Pemuda pucat itu menutup wajah dengan tangan, dan ia terguncang.

Menangis.

•°•

Tzuyu sedang bermalas-malasan di sofa di depan televisi ketika uncle John datang ke apartemennya dengan tergopoh-gopoh.

"What? Ada gempa?" tanya Tzuyu santai.
"Kau sudah mengecek internet?" tanya lelaki itu.

Tzuyu menegakkan tubuhnya, lalu menggeleng. "Ada sesuatu?"
"Ada rumor tentang dirimu lagi."

Bibir Tzuyu mengerut mendengar kata 'rumor'. Perempuan itu bangkit, melangkah menuju meja komputer dan menyalakannya.

Sekian menit setelah mengetikkan namanya sendiri di mesin pencarian, ia menemukan artikel-artikel tentang dirinya di sana. Dan jumlahnya banyak.
Beberapa headline bahkan ditulis dengan huruf kapital.

✏Aktris kelas C, Chou Tzuyu terlihat mengunjungi Rumah Sakit secara sembunyi-sembunyi. Apa ia hamil? Ataukah ia datang ke sana untuk aborsi? ::

✏Apakah itu bayi Taehyung?Ataukah itu bayi lelaki lain. Chou Tzuyu terkenal sering gonta ganti pacar. ::

Dan artikel itu tak pelak mengundang berbagai komentar negatif yang ditujukan padanya.

Seriously? Dia bahkan datang ke sana dengan Taehyung. Tapi kenapa hanya ia yang dibicarakan.
"Jadi apa benar kau ke Rumah Sakit?" tanya uncle John.
Tzuyu mengangguk.

"Kau ... hamil?"

Pertanyaan uncle John tak pelak membuat Tzuyu terkikik.
"Tidak, uncle. Aku tidak hamil, sungguh."
"Lalu untuk apa kau mengendap-endap datang ke rumah sakit?"
"Mengunjungi teman yang sakit," jawabnya cepat.
"Bersama Taehyung?"
Tzuyu kembali mengangguk.
"Kalau begitu, sepertinya kita harus segera menyusun jadwal untuk melakukan klarifikasi. Rumor soal kehamilan dan aborsi termasuk fatal, Tzuyu. Jadi kita harus meluruskannya. Aku takut hal ini berimbas pada beberapa kontrak iklan yang kau tanda tangani. Kau sudah banyak kemajuan sekarang. Aku tak mau karir yang akhir-akhir ini susah payah kau bangun harus berantakan lagi," uncle John terdengar cemas.

Tzuyu terdiam sejenak. Sempat terpikir untuk menyetujui rencana uncle John agar rumor ini diklarifikasi. Tapi kemudian ia teringat Jungkook.
Jika dia bilang bahwa ia mengunjungi rekan yang sakit, media pasti berusaha mencari tahu tentang sosok itu. Dan usaha Taehyung untuk 'menyembunyikan' pemuda itu akan terasa sia-sia.

"Tidak, paman. Biarkan saja seperti ini."
"Maksudmu?"
"Maksudku, biarkan dulu rumor ini tersebar. Abaikan saja. Aku takkan memberikan klarifikasi apapun."
"Tapi Tzuyu ..."
"Tenanglah, uncle. Semua pasti baik-baik saja. Percayalah padaku."
"Tzuyu..."
"Taehyung akan menyelesaikannya," dan ia terpaksa menyebutkan nama lelaki itu, demi untuk membuat kepanikan manajernya reda. Dan benarlah, lelaki itu tampak tenang sekarang.
"Baiklah. Kalau kau bilang Taehyung akan menyelesaikannya, aku percaya," ucapnya. Ia manggut-manggut.

"Jadi, tak apa-apa 'kan kalau sekarang kau kutinggal? Bibimu minta diantarkan ke dokter," ujar uncle John lagi.

Tzuyu tersenyum. Ia bangkit dari kursinya dan bergerak menghampiri lelaki itu.
"Pulanglah, uncle. Aku juga ingin segera istirahat," ia menggamit lengannya dan mengantarkannya ke pintu.

Uncle John baru beberapa menit meninggalkan apartemennya dan Tzuyu hendak bermalas-malasan lagi di depan TV ketika mendengar pintu terbuka. Hanya keluarga uncle John dan Taehyung yang tahu password apartemennya.

Awalnya ia mengira uncle John yang kembali lagi ingin menemuinya, namun begitu sosok itu muncul, Tzuyu terpana.

"Taehyung?" ia mendesis.
Lelaki itu berdiri menatapnya. Tampak bimbang dan kebingungan.

"Ada sesuatu?" Tzuyu bertanya cemas seraya melangkah mendekatinya.

Belum sempat ia menjangkaunya, Taehyung yang bergerak ke arahnya, mendorong tubuhnya ke dinding, kemudian menyambar bibirnya rakus.

Lelaki itu menarik pinggang Tzuyu agar lebih dekat dengannya, sementara bibirnya tak berhenti menjelajah mulutnya. Ciuman itu panas, menggelora, nyaris tanpa jeda.

"Taehyung..." Tzuyu mengerang lirih, nafasnya tersengal. "Ada apa?"

"Aku menginginkanmu," jawab Taehyung cepat. Dan kembali ia melumat bibir perempuan itu.
Ia sudah meraih pinggangnya, menarik tubuhnya ke arah dirinya, menempel erat, tapi entah kenapa ia merasa ini belum cukup. Ia ingin lebih dari ini.

"Ini tidak cukup." Taehyung merintih lirih, sambil terus menghujani Tzuyu dengan ciuman. Di wajah, di mulut, di leher.
"Apanya yang tidak cukup?" Tzuyu berbisik, sebelum akhirnya ia merasakan lidah Taehyung di lehernya. Membuatnya mendesah samar.

"Kita." Taehyung menjawab parau. "Kita tidak cukup dekat." Ia menggigit tipis daun telinga Tzuyu. Dan kali ini perempuan itu benar-benar mendesah lirih.

"Aku di sini, di pelukanmu. Apanya yang tidak cukup dekat?" Tzuyu berbisik serak. Merasakan sensasi memabukkan ketika lelaki itu menggigiti telinga, lalu turun lehernya. Menyesapnya, kasar.
"Tae..." Ia merintih.

"Aku ingin kau, Tzuyu. Aku menginginkanmu," dan tanpa memberi kesempatan pada perempuan itu untuk menjawab, ia kembali melumat bibirnya. Menyesapnya tanpa ampun, memasukkan lidahnya ke sana, ke mulutnya. Merasakan manis yang tak ada henti dari perempuan yang teramat ia cintai.

Merasa itu masih belum cukup, tangan Taehyung menyusup ke bawah baju Tzuyu. Menyusuri punggungnya yang mulus, bergerak ke bawah, meremas pinggulnya pelan, lalu bergerak ke atas lagi.

♥♡♥

Hyy~ maaf bnget lama upnya_^ soalnya lgi sbuk sma tugas onlen:(

Tnggalkan jejak ♥ maaf klo ada typo soalnya cpet2 nulisnya hehege
Next Chapter bkal ad 17+ ad yng mau bca? Atau cuwi skip aja ya_^

See you gays, mksih yng msih mah ngnggu cuwi buat up(づ ̄ ³ ̄)づ.


Cuwi_yoda
Kmis.13.02.2020

Backstage || TaeTzuKook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang