Chapter 7

696 94 17
                                    

———–

Tiba-tiba saja terpikir olehnya untuk memberi mereka pelajaran.
Perempuan itu meletakkan gelas ke meja, meraih ponsel di dekat monitor, lalu mencari posisi yang pas untuk memotret tangannya.
Ia memotret cincin berlian di jari manisnya. Hadiah dari Taehyung.

Sesaat setelah memotret dengan pas, ia segera mengunggah foto tersebut ke akunnya dengan caption,
✏Terima kasih sayang atas hadiahnya. Kau pacar terbaik di seluruh dunia. I love you.

Hanya sekejap setelah diunggah, segera netizen membanjiri akun Tzuyu dengan komentar-komentar buruk, lagi.

Astaga, dia tak punya malu.'

▶Dia pamer!'

▶Dia bla bla bla.'

Netizen menggila.
Sementara Tzuyu hanya terbahak.

"Makan tuh," umpatnya dengan wajah penuh kemenangan.

Perempuan itu berniat kembali membaca komentar ketika mendengar bel pintu.
Tanpa perlu repot membenahi jubah mandinya, ia berjingkat dan beranjak membuka pintu.
Ia pikir itu uncle John atau mungkin bibi Lee, tapi begitu pintu terbuka, dan ia melihat sosok tinggi di depan pintu, ia tercengang.
Taehyung.
Mengenakan jaket hoodie dan topi berwarna gelap, pemuda itu tersenyum canggung.
"Hai," sapanya kikuk.

Tzuyu mengerjap, tak menyangka dengan kunjungan tersebut. Karena sejak mereka berpacaran, ini pertama kalinya Taehyung berkunjung ke sini.

"Aku ... mengkhawatirkanmu," dan lelaki itu kembali berujar.
"Masuklah," Tzuyu menyeret tangannya dan segera setelah ia masuk, pintu ditutup.
Gawat saja jika ada wartawan yang mengikuti lelaki itu ke sini. Bisa-bisa tempat tinggalnya terekspos.

Setelah Taehyung masuk, Tzuyu segera berjingkat, berlarian kesana kemari demi untuk merapikan apartemennya yang sedikit berantakan.

"Maaf, tidak terbiasa menerima tamu jadi beginilah," Tzuyu menyeringai seraya menendang sebuah roll rambut ke bawah meja. Bukankah roll rambut itu seharusnya ada di meja rias? Sejak kapan roll rambut bisa jalan sendiri ke ruang tamu?

Taehyung hanya terkikik menyaksikan tingkah perempuan tersebut.
"Duduklah, akan kubuatkan minuman."
"Apa kau baik-baik saja?"

Tzuyu urung melangkah.
"Memang aku kenapa?" Ia bertanya bingung.
"Artikel tentang hubungan kita sudah keluar. Dispatch merilis foto-foto kita. Aku melihat komentar-komentar negatif tentangmu, jadi ....,"
"Aku baik-baik saja." Tzuyu tersenyum. "Aku sudah membaca semua komen mereka, tuh," ia menunjuk ke arah komputer dengan dagunya. "Ku baca satu persatu dan, well, komentar mereka buruk sekali. Tapi tenanglah, aku sudah kebal. Aku baik-baik saja. Dan terima kasih karena sudah mengkhawatirkan aku," lanjutnya.

Taehyung menatap perempuan itu dengan takjub.
"Sungguh?" Ia memastikan.
Tzuyu mengangguk. "Ini hal sepele, aku takkan hancur dengan komen seperti itu. Ah, sudahlah. Tak perlu membicarakan hal ini lagi karena intinya, aku baik-baik saja. Ayo, ku buatkan minuman hangat untukmu." Tzuyu beranjak melepas topi Taehyung lalu meletakkannya di rak yang menempel di tembok. Kemudian secara alamiah ia menggandeng tangan Taehyung dan mengajaknya duduk di meja makan.

Tapi sebelum itu, Taehyung keburu ganti menarik tangan Tzuyu.
"Tunggu," ujarnya. Tangannya terulur untuk merapikan bagian atas jubah mandi Tzuyu yang nyaris terbuka, hingga memperlihatkan bahunya yang mulus.
Jubah itu pasti terbuka karena ia sempat berlari-larian merapikan apartemennya tadi.

"Terima kasih," jawab Tzuyu enteng. Tak terlalu ambil pusing walau jubah itu terbuka dan Taehyung melihat bagian tubuhnya yang lain. Lelaki ini gay, oke. Ia mengingatkan dirinya sendiri.

Backstage || TaeTzuKook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang