Part 26 - Secret Plan

137 9 2
                                    


Bram: "Emma, Ready?" Emma menganggukan kepalanya dengan wajah gugup.

Wolfy mendekati Emma dan memeluknya erat begitu lama. Mereka sudah bersiap untuk memanggil demon tersebut untuk masuk ke dalam Emma sebagai umpan untuk menangkapnya. Di tengah hutan yang sudah mulai gelap, mereka berkumpul untuk menjalankan rencana mereka.

Wolfy: "Aku akan menjagamu. Kamu hanya perlu berdiri diam disini, sisanya biar kami yang melepaskanmu dari demon itu." Wolfy berbisik pelan saat memeluk Emma erat. Emma hanya menatap Wolfy sebelum memberi senyum tipis.

Gaia: "Stay strong Emma." Gaia tersenyum dalam keraguan dan ketakutan.

Bram: "Medina, trima kasih kau mau membantu kami. Kekuatan kita yang bersatu akan memperkuat kekuatan magic untuk memanggilnya dan menahan kekuatannya." Medina mengangguk dengan wajah tegang.

Bram: "Bersiap." Wolfy dan Gaia mundur beberapa langkah, mereka semua berdiri mengelilingi Emma.

Bram dan Medina merapalkan mantra untuk memanggil demon tersebut masuk ke dalam tubuh Emma. Angin berhembus kencang saat mata Emma berubah menjadi hijau dan memberi seringai lebar di wajahnya.

Emma: "Hello dear..Tindakan bodoh mengundangku kemari. " Ia menertawakan semua orang yang mengelilinginya.

Medina: "Now!!!" tiba-tiba Medina berteriak keras dan disusul dengan derap langkap beberapa serigala besar yang berlari mendekati mereka, dan para elf yang terbang melesat mendekati Emma. Mereka bersatu untuk mencoba membunuh Emma agar bisa segera melenyapkan demon itu.

Gaia dan Wolfy berteriak bersamaan, berusaha mencegah mereka yang berusaha mendekati Emma. Emma mengerlingkan matanya, menusukkan cakar tajamnya ke seorang elf yang berhasil mendekatinya, cakarnya menembus perut elf dan ia melemparkan tubuh elf itu ke tanah. Di saat bersamaan, Emma mengoyak leher seekor serigala besar berwarna merah yang menerjang ke arahnya. Ia mematahkan sayap elf kedua yang menghampirinya.

Emma menyeringai memandang semakin banyak elf dan serigala yang mendekatinya. Ia hanya berdiri diam, membiarkan liontin Emma meledak saat semua menyerangnya bersamaan.

Bram: "Gaia, Clio cepat!" Bram berteriak saat melihat Emma sudah berdiri sendirian saja di tengah.

Gaia dan Clio berusaha memblok pikiran demon dan menghipnotisnya. Bram merapalkan mantra membangun kurungan yang tak terlihat di sekeliling Emma sementara Medina menumbuhkan akar pepohonan yang mengikat tangan Emma.

Demon itu dengan mudah menghancurkan akar yang mengikat tangan Emma, dan tanah bergemuruh saat demon tersebut mengeluarkan kekuatannya. Emma mengangkat kedua tangannya, seketika kurungan itu terpecah dan hembusan angin kencang menerpa semua yang ada di sekitarnya hingga terdorong jatuh. Wolfy berusaha berdiri dan berjalan mendekati Emma.

Wolfy: "Emma, kalau kamu mendengarku, berjuanglah melawannya. Jangan biarkan dia menguasaimu.." Emma menggerakkan jarinya membuat Wolfy bergerak menghampirinya dan menangkup rahang Wolfy dengan salah satu tangannya.

Demon: "Patetic." Ia meremas leher Wolfy dengan cakarnya dan melemparnya ke tanah.

Wolfy memegang lehernya yang berdarah karena tertusuk kuku tajam Emma. Ares mendekati Wolfy dan menariknya mundur menjauhi Emma yang tertawa meremehkan para human keeper.

Ares: "Wolfy, apa kau baik-baik saja? Kau bisa bernafas?" Ares berbicara pelan. Wolfy mengangguk.

Wolfy: "Sepertinya Emma berusaha keras melawannya. Lukaku tidak terlalu dalam."

Gaia dan Clio yang masih terus berusaha menghipnotis demon, menganggu konsentrasi sang demon. Demon itu menggerakkan jari-jarinya seperti mencekik, kemudian Gaia dan Clio terangkat dan mengambang seperti tercekik dan kesulitan bernafas. Ares yang melihat Gaia tercekik di udara segera berlari mendekati Emma dan hendak menggerakkan pedangnya.

WOLFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang