第 6 話 : 再会 - Perjumpaan

1.3K 276 49
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Setelah mengakhiri pesannya dengan Naoto, Amane langsung memasukkan ponsel ke dalam saku almamater. Dieratkannya scarf yang melingkar di leher untuk menghalau hawa dingin, baru hendak melangkah pergi. Namun, mendadak ia kepikiran perkataan sang adik barusan. Benarkah dia terlihat tidak bersemangat?
Kalaupun iya, bukankah biasanya memang seperti ini?

Amane menggelengkan kepala cepat, kemudian bergegas keluar dari kelas.

Suasana koridor sudah sepi lantaran bel pulang sudah berbunyi sejak sepuluh menit lalu. Hanya beberapa murid yang masih tinggal. Mungkin kegiatan klub atau semacamnya. Amane tidak begitu tahu karena dirinya tidak bergabung di klub manapun.

"Oy, Amane!" Suara itu tiba-tiba menyapa. Anehnya, Amane sudah bisa menebak siapa yang datang dari arah belakangnya. Dan benar saja, ketika cowok berambut kappa ber-syal pink itu muncul menghadang jalannya, Amane menghela napas lelah.

Tolonglah. Aku sedang malas berurusan dengan orang berisik seperti dia. Amane membatin sambil memperhatikan wajah semringah Obi.

"Kau baik-baik saja, Amane? Aku dengar kau demam selama empat hari."

"Aku baik-baik saja."

"Bagaimana kondisimu sekarang?"

"Ya. Sudah mendingan."

"Ah, syukurlah." Obi tampak lega, kemudian mengeluarkan sesuatu dari tasnya. "Errr ... oh iya... aku mau memberikan ini padamu."

Dahi Amane mengernyit pada bungkusan kertas yang diangsurkan Obi. "Apa ini?"

"Vitamin, supaya kau bisa tetap fit," jawab Obi. "Akhir-akhir cuaca semakin dingin, orang-orang jadi rawan terkena demam. Kau yang baru kelar sakit, harus jaga kondisi. Mengerti?"

Amane mengerjapkan mata, mulutnya sedikit menganga. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Obi yang dihadapannya saat ini berbeda dengan yang dilihatnya di mimpi. Ternyata dia perhatian juga. Kupikir cuma bisa bikin sebal.

"Terima kasih, ya," ucap Amane, masih sedikit tidak percaya.

Obi tersenyum dan membalas, "Sama-sama. Jaa, aku pulang dulu. Mata ashita ne!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

༺ [J] 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐒𝐦𝐞𝐥𝐥 𝐋𝐢𝐤𝐞 𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐑𝐚𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang