𖣘
僕らの瞬間はまだ足りなかった
Our Moment Wasn't Enough Yet
𖣘
☔☔☔
"What a good thing we lose?"
Apapun bisa berubah sewaktu-waktu
Keadaan di hari ini pun tidak persis seperti dulu.
Sama halnya kamu.
Sekarang hadir di sini...
Bisa saja menghilang esok hari.
Namun sebelum kau pergi...
Izinkan aku untuk mengucap satu hal yang mungkin tak pasti.
Bisakah kau kembali lagi?
☔☔☔
Detak jarum jam mengisi keheningan kamar. Amane terpekur menopang dagu di bingkai jendela, memandangi awan putih yang mengarak di angkasa. Cahaya matahari kontras di langit biru. Ketika gumpalan putih itu menutupi sinarnya, seluruh permukaan bumi menjadi teduh.Tidak seperti biasanya, hari ini cukup cerah. Apa jangan-jangan musim penghujan sudah berakhir? Amane menggumam dalam hati.
Bicara soal hujan, Amane kembali teringat dengan gadis kemarin. Gadis hujan—atau sebut saja gadis aneh yang maniak hujan. Kalimat terakhir gadis itu masih berputar-putar bak kaset rusak di dalam kepalanya.
Bolehkan aku titip payungku lebih lama? Supaya aku punya alasan pada pria itu untuk menemuimu lagi.
Amane menggelengkan kepala cepat. Berusaha mengenyahkan pikiran tentang gadis kemarin kendati lubuk hatinya masih dipenuhi rasa penasaran.
Pria? Siapa? Kenapa juga gadis itu harus punya alasan untuk menemuinya?
"Arrghh... Ini benar-benar membuatku pusing! Dan lagi … kenapa juga aku lupa terus menanyakan namanyaa! Aishh!!!" geram Amane dengan dirinya sendiri seraya mengacak-acak rambut, frustrasi.
Amane sudah kehabisan ide. Ia tidak tahu kapan lagi akan bertemu gadis misterius itu. Ia bahkan tidak tahu apakah gadis itu beneran manusia atau malah hantu yang mencoba mengusiknya. Ah, tapi tidak juga! Kalau memang gadis itu hantu, kenapa sentuhan tangan waktu itu terasa begitu nyata?
"Tangannya … terasa hangat," ucap Amane lirih sembari menatap telapak tangannya. Kelembutan dan kehangatan masih bisa ia rasakan di sana.
Dan entah kenapa … Amane merindukannya.
Drrrt … Drrrt …
Vibrasi ponsel di atas nakas menginterupsi lamunan Amane. Ia segera menyambar benda pipih berwarna hitam itu dan melihat ada pesan masuk yang dikirim oleh adiknya. Seketika mata Amane membola membaca isi pesan tersebut.
Naoto :
Aku tidak akan pulang ... Bleeeh... 🤪
KAMU SEDANG MEMBACA
༺ [J] 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐒𝐦𝐞𝐥𝐥 𝐋𝐢𝐤𝐞 𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐑𝐚𝐢𝐧
Fantasi[「 Japan Fiction - Magical Realism 」] Amane tak pernah menyukai hujan. Hingga suatu ketika seorang gadis misterius muncul dan mengubah sekitarnya. Gadis itu telah menarik perhatian Amane. Akar hatinya tergerak. Gadis itu menari-nari di bawah hujan...