8. Cemburu

240 84 12
                                        

Tanpa aku sadari,
Perlahan timbul rasa cemburu,
jika melihatmu tertawa bersama orang lain.

«««

Setelah itu Davin mengambil buku dan berbalik.

Nadine duduk di sana, matanya mengikuti sosok Davin. Dia menyaksikan Davin yang berjalan keluar dari kantin. Nadine menghela nafas, mengambil sendok dan terus makan dengan diam.

Apakah benar-benar nyaman bagi Nadine untuk makan dengan tangan kirinya? Dia makan perlahan tapi tidak mau menyia-nyiakannya. Makanan Nadine sudah hampir habis dan dia masih duduk di sana makan dengan lambat.

Dengan seperempat sisa makanan, tiba-tiba ponsel Nadine berdering.

Nadine meletakkan sendoknya dan meraih ponsel di tasnya.

Nadine menyentuh ponsel, melirik panggilan masuk di layar, di sana itu tertera nama Dirga.

Nadine menjawab dan meletakkan ponsel di telinganya, "Kenapa?"

"Nad, tadi malam gue telepon kok nggak di angkat?" Suara laki-laki datang dari ujung telepon.

Nadine membeku, "Tadi malam lo menelpon gue?"

"Iya, Hp lo sibuk. Gue menunggu lama, terus coba lagi tapi tetap sibuk."

Setelah mendengarkan perkataan Dirga, Nadine mengingat bahwa semalam dia menelpon dengan Davin. Nadine menundukkan kepalanya, tersenyum dan berkata, "Oh semalam gue ada urusan, kenapa lo nyari gue?"

Di seberang telepon, Dirga dan teman-teman sekelasnya bermain bola basket di lapangan bola basket. Selama waktu istirahat, dia mengambil sebotol air mineral dan duduk di sisi bangku untuk beristirahat.

Alis cowok itu sangat tebal dan tampan, dia mengenakan baju basket setelan putih dan keringat menetes dari rambutnya.

Dirga sedang minum air dan mendengar Nadine bertanya kepadanya kenapa mencarinya. Saat mendengar pertanyaan Nadine tiba-tiba dia batuk.

"Ga? Lo baik-baik saja?"

Dirga sangat marah, "Nadine! Hari ini hari ulang tahun gue, dan lo masih nanya kenapa gue mencari lo!!!"

Nadine dan Dirga memiliki hubungan keluarga dan tetangga. Mereka sudah saling kenal sejak kecil dan selalu sekolah di tempat yang sama, meskipun mereka tidak satu kelas lagi.

Akhir-akhir ini Nadine selalu memikirkan Davin. Mana sempat dia mengingat ulang tahun Dirga. Tiba-tiba Nadine ingat untuk bertanya, "Lo mau hadiah apa, nanti gue belikan."

Mendengar perkataan Nadine, Dirga serasa ingin muntah, "Nad, pulang sekolah kita makan bareng yah?"

"Nanti ke Cafe yuk, gue tunggu lo di gerbang sekolah."

Nadine benar-benar melupakan ulang tahun Dirga. Dia tidak tahu hadiah ulang tahun apa yang harus dia persiapkan untuk sementara waktu. Setelah pulang sekolah, dia pergi ke pusat perbelanjaan di kota dan akhirnya membelikannya pulpen. Nadine memilih pulpen yang mahal.

Ketika Nadine pergi ke gerbang sekolah pada sore hari, Dirga sudah ada di sana mengenakan baju ruang kaos hitam dan celana jins. Dirga berdiri di sebelah gerbang sekolah dan menelpon.

DAVIN {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang