"Kali ini wanita adalah alasan ku untuk bisa Khawatir."
Micha sedang menunggu seseorang di depan gerbang STRATA. Sedari tadi mobil jemputan yang biasa menjemput nya belum juga datang. Pak Darto. Iya si Suroko, nama lengkap nya Darto Prahwono Suroko, supir di rumah Micha yang mengantarkan nya kemanapun.
Sudah setengah jam lalu bell sekolah berbunyi, tapi Micha masih setia menunggu jemputan nya. Yang terlihat dari gerbang hanya beberapa motor milik siswa yang mengikuti extrakulikuler basket, tambahan pelajaran berminat, dan sebagaian nya.
Micha bersandar di post satpam yang tidak ada satpam nya sama sekali. Karna, disekolah ini ada dua satpam, satu di gerbang depan yang bertugas sampai jam pulang sekolah dan satu lagi di bagian dalam setelah tempat parkiran yang bertugas untuk menjaga saat jam extrakulikuler.
Sekarang Micha merasa sedikit pegal, karna tentengan buku ditangan dan juga beberapa di ransel Biru nya. Micha mengernyitkan dahi dan berbalik ketika ada yang menyentuh punggung nya.
Bug
***
Marga dan teman-teman nya berjalan menuju parkiran dengan gelak tawa. Retur yang sedari tadi cemberut karna tidak diikut sertakan dalam permainan, padahal dia sedang membutuhkan uang.
"Dan, kita tukeran aja yok." seru Retur di atas motor nya. "Ya kali gue tukeran ama lo, sama aja kayak gue ngasih uang ke tukang maling. RUGI BESAR!" ucap Aidan dengan mengahiri gelak tawa.
"Iya tuh, masak uang di buang. Sayang lah." tambah Garul yang ingin di bonceng Marga. "Apa-apaan sih, nggak ada tebengan buat lo!" tegur Marga karna Garul yang seenak nya naik ke atas motor Marga. "Yee pelit lu Ga." dengan wajah cemberut Garul kembali turun dari motor Kawasaki hitam itu.
"Uang aja di sayangin, apalagi si endis ya." goda Kevin yang masih setia di atas motor nya. "Yah bawa-bawa cewek lo Vin, mentang-mentang ada pacar." Ravael menyindir pacar Kevin yang dikenal nama nya Liora, anak XII IPA 2. Liora juga merupakan anak berprestasi.
"Liora lagi apa ya kira-kira?" goda Garul dengan raut pura-pura berfikir. Tak lama setelah itu sebuah jitakan mendarat di kening Garul. Pelaku nya tak lain adalah Kevino Septia Irawan.
"Nge-jitak ngira-ngira dong tai!" Garul mengusap kening nya yang berdenyut akibat jitakan Kevin. "Maka nya, ngomong jangan ngadi-ngadi!! Pake nama cewek orang segala!" cengiran tak berdosa lolos dari bibir Garul yang membuat Kevin ingin kembali menjitak nya.
"Eh, Liora bukan nya udah putus ya sama Kevin?" dengan polos nya Aidan bertanya. "Dan, Dan. Lo mau bikin acara baku hantam jangan disini! Bego!"
"Siapa yang mau baku hantam?" Aidan kembali bertanya, namun Garul terus mengedipkan sebelah mata nya pada Aidan yang membuat lelaki itu geli. "Lo suka sama gue Rul?" sontak gelegar tawa langsung memenuhi tempat parkiran itu.
Keenam siswa itu tertawa kecuali Aidan yang masih kebingungan. "Kalian kenapa sih????" Aidan menoleh pada Garul meminta jawaban, namun yang dia dapat hanya gelak tawa. Kemudian ia mengedarkan pandangan nya kepada Marga dan cowok itu juga sama. Mereka hanya tertawa.
"Astaufirullah, Maakk Sumiiiiii tolongiin Aidan, temen Aidan pada kesurupaan mmaaakkk..." Aidan berteriak tak jelas di depan gerbang sambil menatap ke jalanan seberang, tempat warung fotokopi Mak Sumi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Step By Step[On Going]
Novela JuvenilSalam sayang pembaca tercinta. Sebuah kisah romansa hadir menemani kegabutan kalian, ekspresi yang akan berubah ubah saat membaca nya tentu jadi hal utama. Amora Michlla. Dia cantik, tapi sayang tidak secantik sikap nya, dan tenang dia itu pintar...