CHAPTER 12

5.5K 694 68
                                    

BIASAKAN VOTE ⭐ SEBELUM MEMBACA..




















































BUAT gomezzia NIH AKU TAG..
KAMU MINTA SCENE ROMANCE TUH AKU KASIH..













































Jisoo, Jin, dan Chaeyoung memakai perlengkapan yang ada di toko untuk melindungi tubuh mereka. Mereka memakai panci untuk melindungi kepala mereka dari gigitan para zombie yang semakin banyak berkumpul dan menggedor-gedor jendela dan juga pintu - berusaha membukanya.

"Cheong-ah, lindungi perutmu dengan wajan dan bungkus dengan taplak meja. Itu aman untuk perutmu." Jisoo memberikan sebuah wajan besar dan beberap taplak meja pada Chaeyoung.

Jin membantu Chaeyoung memasang wajan di perutnya dan membungkusnya dengan taplak meja. Sementara Jisoo berusaha menahan pintu dengan kursi dan meja agar para zombie tidak bisa membukanya.

"Aku tidak menyangka ini akan terjadi.." Ujar Jisoo saat merasa sudah aman dan menatap para zombie yang semakin banyak dan berisik dengan suara khas mereka.

"Mereka berbeda dengan Lalisa. Aku hampir saja digigit oleh mereka!" Keluh Jin.

"Tidak mungkin Appa akan bisa menyembuhkan mereka semua.." Gumam Chaeyoung.

"Kita tidak tahu apakah gigitan Appa akan berhasil atau tidak seperti pada Lalisa." Ujar Jisoo.

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, Nuna?!" Tanya Jin.

"Apalagi selain membunuh mereka." Jawab Jisoo.

"Mwo?" Jin dan Chaeyoung menatap Jisoo dengan tatapan terkejut. "Mereka semua tetangga kita, Nuna." Ujarnya.

"Lalu apa kau memiliki ide yang lebih manusiawi?!" Tanya Jisoo.

"Kita bisa memancingnya untuk masuk kedalam gudang. Dan kita biarkan sampai Appa datang. Appa bisa menyembuhkan mereka semua dengan menggigitnya seperti yang dilakukan pada Lalisa." Ujar Chaeyoung.

"Bagaimana kalau Appa tidak bisa menyembuhkan mereka?!" Tanya Jin.

"Kita akan membunuhnya." Jawab Jisoo.

"Itu pilihan terakhir, Eonnie." Ujar Chaeyoung.

"Jin, kau keluar lewat belakang. Nyalakan ponselmu dan lempar kedalam gudang. Mereka peka dengan suara. Kau harus kembali kesini tanpa terlihat oleh mereka. Arasseo?!" Titah Jisoo.

"Nuna.. Kalau aku terlambat dan mereka melihatku, kau harus menjaga Chaeyoung dan juga anakku. Kau harus merawatnya." Pinta Jin dengan mendramatisir keadaan.

Chaeyoung memukul Jin dengan kesal. "Yaa! Oppa! Kau harus optimis! Jangan membuatku semakin takut disaat seperti ini!" Omelnya.

"Aku hanya menyiapkan hal yang terburuk, Cheong-ah." Jelas Jin.

"Sudahlah, cepat! Jangan membuat mereka semakin banyak. Kalau kau berhasil, kita bisa membawa mobil untuk pergi menjemput Jennie dan Lalisa." Ujar Jisoo.

Jin pun memeluk dan mencium Chaeyoung juga Jisoo seolah itu adalah perpisahan untuknya. Setelah itu, Jisoo mematikan lampu, suara berisik khas zombie pun perlahan tidak terdengar. Jin perlahan berjalan menuju pintu belakang. Membuka pintunya. Memastikan keadaan aman dengan menengok kesamping kanan dan kiri. Setelah itu, dengan sangat amat perlahan Jin keluar dari toko berjalan menuju gudang yang terletak lumayan jauh dari toko. Tapi, belum sampai setengah perjalanan, ponselnya berdering. Jantung Jin seakan berhenti berdetak sesaat karena para zombie menatap kearahnya. Seakan tersadar, Jin langsung melempar ponselnya cukup jauh dari tempatnya berdiri agar para zombie tidak mendekatinya. Dan kemudian secepat kilat, Jin berlari kembali kedalam toko, mengunci pintu belakang dengan nafas tersenggal.

Strangers Miracle ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang