01. Awal

26 4 0
                                    

Sekitar 1,5 jam yujin berada di dalam pesawat yang kini menghantarkannya ke kota yang bakal ia tempati beberapa tahun ke depan. Ia keluar dari bandara dan di sinilah ia menginjakkan kaki di ibukota, tempat ia memulai awal dari kisah ff ini.

Yujin pun memesan taxi dan menghantarkannya ke lingkungan sekitar tempat kuliahnya. Ia kini tengah mencari tempat kost yang sesuai dengan seleranya dan isi dompetnya. Namun beberapa dari tempat kost tersebut sudah terisi penuh dengan mahasiswa-mahasiswi kampus tersebut.

Alhasil dengan usahanya yang cukup berat mencari kostan yang sesuai dengan harapannya, ia menemukan tempat kost yang cukup bagus walaupun jaraknya dari kampus tidak terlalu dekat.

Yujin mulai memasuki kamarnya yang terletak di lantai 3. Kamar yang berukuran cukup untuk dirinya sendiri dan terlihat sedikit luas dari apa yang ia pikirkan, didalamnya juga terdapat kamar mandi sehingga ia tidak perlu keluar kamar untuk ke kamar mandi. Yujin memasukkan barang bawaannya ke dalam kamarnya dan mulai menyusunnya serta melihat-lihat barang apa saja nantinya yang harus ia tambahkan di kamarnya ini. Tak lupa ia mengabari ibunya jika ia sudah sampai ke jakarta dan telah mendapat tempat kost yang nyaman. Untuk malam ini mungkin ia akan tidur ditemani dengan barang-barang seadanya ini saja. Ia akan mencoba membeli keperluannya besok sebelum lusanya ia mulai menjadi mahasiswa baru di kampus favoritnya ini.

.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya yujin berencana membeli beberapa barang yang ia butuhkan untuk mengisi kamar barunya tersebut.

Ia kini sedang berada di sebuah mall terdekat dan membeli beberapa barang keperluannya. Tak lupa ia membeli pembalut dan alarm yang sangat penting baginya, apalagi besok ia harus bangun pagi untuk memulai hari pertamanya di kampus. Ia kemudian menuju kasir untuk membayarnya. Tiba-tiba ada seseorang yang menyalip antriannya. Dengan ekspresi yang tidak suka, yujin kemudian menegur orang tersebut dan mempertanyakan perilaku orang tersebut.

"hey, kamu liat gak saya berdiri di sini lebih dulu dari pada kamu?" ujar yujin kepada orang tersebut yang kini masih membelakangi yujin seolah tidak terjadi apa-apa.

Melihat tidak ada balasan dari orang tersebut, yujin kembali menegurnya dengan nada yang lebih tinggi, bahkan sambil menarik bahu orang tersebut agar melihat dirinya.

"kalo orang ngomong tolong didengar dan dihargai, saya ngomong sama kam-" putus yujin setelah ia membalikkan badan orang yang ia tegur. Ia tercengang melihat betapa cantiknya wanita yang ada di hadapannya ini.

"gue udah bilang duluan sama masnya kalo gue nitip tempat antrian gue karna gue ketinggalan satu barang tadi, lo bisa tanya masnya kok" ujar wanita itu sambil menunjuk pembeli laki-laki yang baru saja selesai menggunakan kasir untuk membayar belanjaannya. Kemudian dengan cepat wanita tersebut menaruh semua belanjaannya di meja kasir dan membuka dompetnya.

Melihat sikap angkuh wanita ini, membuat yujin menarik kembali pikirannya bahwa wanita ini cantik. Memang sebenarnya wajahnya sangat cantik, namun setelah tahu sifatnya semua kecantikan itu luntur di mata yujin. Dengan kesabarannya ia hanya menunggu wanita tersebut sambil memandang sinis.

Setelah ia pulang ke kostannya dengan membawa barang-barang barunya, yujin langsung merebahkan diri di kasurnya. Ternyata berbelanja barang keperluan sehari-hari membutuhkan banyak tenaga juga.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi yang cukup cerah menemani bangunnya yujin dari tidurnya. Ia kemudian mematikan alarm yang sedari tadi berbunyi menggantikan posisi keponakannya sebagai alarm pembangun yujin. Mengingat hal itu membuat yujin merindukan keponakannya tersebut.

Setelah bersiap-siap menuju kampusnya, ia memesan grab untuk menghantarkannya ke tempat tujuannya ini. Sesampainya di kampus, yujin tengah disuguhkan dengan banyaknya maba yang berlalu lalang. Ia pun mencari ruangannya untuk menjalani masa ospek kali ini. Rasa gugup menyelimuti tubuh yujin saat memasuki kelasnya. Pandangan dari beberapa maba lain yang sedari tadi hanya diam membuat yujin rasanya ingin kembali ke rumah ibunya.

I Will Try to Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang