12. Kejadian

18 4 0
                                    

Sudah dua hari lamanya yujin menyendiri. Sudah dua hari ia tak pernah bertemu dengan sosok minju. Ia selalu berusaha untuk menjauh dari keramaian dan mencari ketenangan bagi dirinya sendiri. Dua hari ini yujin menganut prinsip kupu-kupu dalam perkuliahannya, kuliah-pulang-kuliah-pulang. Dan mungkin prinsipnya ini akan berjalan selama ia melanjutkan kuliahnya disini.

Yujin merasa bahwa ia akan memiliki waktu kosong yang semakin banyak, sebab ia telah memilih keluar dari kelas dancenya.

Gadis tinggi itu kini tengah duduk di salah satu foodcourt bersama yena dan hyewon. Mereka bertiga tengah menikmati waktu kosong pergantian matkul.

"jin, masa lo berhenti sih?? Lo gak kasian apa sama kita berdua?" ujar yena yang terus membujuk yujin untuk kembali mengikuti kelas dance.

Sedangkan oknum yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya dengan sedotan yang menempel di mulutnya.

"tapi kalo gue jadi yujin, gue juga milih berhenti sih" ujar hyewon tiba-tiba yang langsung mendapat pukulan dari yena.

"aawww....sakit bego" ringis hyewon.

"lo gimana sih, bukannya bantu bujuk biar ikut dance lagi, malah dukung dia berenti" balas yena.

"ya abis orang chaeyeon nya sendiri yang nyuruh dia buat cabut, ya yujin cabutlah" jawab hyewon tak mau kalah dan tetap membela kebenaran.

Melihat hal itu yujin tersenyum menanggapi tingkah temannya tersebut. "lo temen gue" ucap yujin sambil mengajak hyewon untuk highfive.

"sama aja kalian berdua" ucap kesal yena yang menjadi seperti tak ada teman disana.


Sepulang kuliah, yujin sempat kembali ke kostnya untuk berganti baju dan langsung menuju cafe tempatnya bekerja. Gadis itu melakukan tugasnya seperti biasa, menerima pesanan, dan mengantarkannya ke meja pelanggan.

Pintu cafe terbuka, menampilkan 2 pria yang salah satunya yujin kenal. Pria tersebut adalah hyunjin, gebetan minju. Hyunjin dan temannya itu kini tengah duduk di salah satu meja, yujin pun beranjak ke meja tersebut untuk melayani mereka.

"selamat malam mau pesan apa?" tanya yujin pada kedua pria itu.

Dari raut wajah hyunjin, nampaknya ia tak mengenal yujin yang satu kampus dengannya. Hal itu terlihat dari ekspresinya yang biasa saja, menganggap yujin seperti waiter lainnya.

"emm... burger cheesenya 4 yang 2 bungkus, ice coffee nya 2, sama mocha float nya 2 dibungkus juga" hyunjin.

Yujin mencatat semua pesanan pria itu, walaupun jauh di dalam hatinya sedang panas mengingat beberapa hari lalu, namun yujin harus bersikap profesional terhadap pekerjaannya.

"baiklah, ada lagi?" tanya yujin sebelum meninggalkan meja mereka.

"ukurannya semua large ya" ujar hyunjin.

"baiklah, nanti akan diantarkan. Terimakasih" yujin meninggalkan meja mereka.

Beberapa waktu kemudian, seluruh pesanan mereka telah siap. Yujin mengantarkan makanan tersebut ke meja hyunjin. Setelah melakukan tugasnya yujin kembali ke meja kasir.

Pikirannya memaksa yujin untuk mengamati pergerakan hyunjin. Ia terus melirik ke arah pria tersebut, hingga ada satu hal yang menarik perhatian yujin.

Setelah yujin kembali dari meja mereka, hyunjin terlihat berdiri dari duduknya dan membawa bungkusan makanan yang ia pesan keluar cafe. Terlihat hyunjin memberikan makanan itu ke seorang anak kecil yang tengah bersama dengan ayahnya. Penampilan mereka sangat lusuh dan terlihat ayah dari anak itu yang kondisinya sangat rapuh. Dapat ditebak hyunjin tengah memberikan makanan tersebut kepada pengemis atau gelandangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Will Try to Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang