07. Kebodohan

20 4 0
                                    

Terik matahari membuat suhu kota Jakarta kembali naik. Musim panas di kota ini membuat keringat mengucur lebih banyak dari biasanya.

Yujin yang duduk di kursinya melihat ke arah depan, terlihat teman SMP nya yang hingga saat ini terus menghindari dirinya.

Wonyoung memang pandai bersosialisasi, buktinya walaupun tak ada lagi yujin di sisinya, ia masih memiliki banyak teman. Berbanding terbalik dengan yujin, sejak wonyoung menjauhi dirinya, yujin selalu menyendiri dari keramaian. Bahkan hampir setiap hari ia akan berdiam diri dan tidak berbicara jika kelas kuliahnya dimulai.

Kini yujin tengah berjalan-jalan menghabiskan waktu sebelum matkul lain dimulai. Ia mencoba pergi ke arah taman, tempat biasanya ia bertemu hal-hal menarik. Mungkin saja dia bisa bertemu dengan minju lagi?

Di perjalanan menuju taman, yujin melihat seseorang yang tak asing baginya. Tak terlalu jelas pengheliatannya karena pandangan yujin terhalang batang pohon besar. Ia memincingkan matanya memperjelas apa yang kini tengah dilihatnya.

Yujin kaget bukan main setelah melihat dengan jelas siapa orang tersebut. Ia segera menutup mulutnya seolah tidak ingin ketahuan menguntit.

"wonyoung??" gumam yujin pelan.

Betapa kagetnya yujin mengetahui sahabatnya kini tengah berciuman di belakang taman yang ditutupi oleh beberapa pohon. Terlihat adegan panas wonyoung yang tengah berpautan bibir bersama jaemin, kekasihnya. Jaemin bahkan tidak ragu untuk membuat tanda di leher jenjang milik wonyoung.

Yujin terus melihat adegan panas tersebut, tak disadar tangan yujin mengepal menahan amarah. Pria tersebut benar-benar telah merusak sahabatnya. Bahkan yujin dapat dengan jelas melihat wonyoung yang dengan nafsunya membalas ciuman tersebut.

Di saat tangan jaemin mulai nakal memainkan payudara milik wonyoung, disitulah yujin tidak tahan lagi. Ia segera mengalihkan tatapannya dari pasangan tersebut. Tak tega rasanya melihat wonyoung diperlakukan seperti itu. Namun yujin tetap tidak beranjak dari tempatnya, ia akan menunggu sampai jaemin meninggalkan wonyoung sendiri.

Yujin memang tidak dapat berbuat apa-apa. Ia tidak memiliki keberanian untuk melabrak jaemin yang sudah memperlakukan wonyoung seperti itu. Jika kalian berfikir mengapa yujin tidak merekam adegan tersebut, kamera ponsel tidak akan jelas merekam dengan jarak yang sejauh ini. Lagi pula yujin tidak tega jika menyimpan dan menyebarkan aib sahabatnya tersebut.

Dirasa permainan tangan jaemin di dalam kaos wonyoung telah selesai, yujin kembali mengamati pasangan tersebut. Nampak mereka mulai kelelahan dan menyelesaikan permainan mereka.

Wonyoung dan jaemin beranjak dari tempat tersebut dan tidak menyadari bahwa yujin mengikuti mereka. Yujin takut bila jaemin akan membawa wonyoung ke tempat tersembunyi lainnya atau bahkan ke toilet kampus. Ia berjanji akan memukul pria tersebut bila melakukannya.

Tak sampai 2 menit yujin menguntit mereka, terlihat jaemin pamit meninggalkan wonyoung sendiri. Entah kemana jaemin pergi, mungkin kelasnya sudah mulai?

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan kali ini, yujin segera menghampiri wonyoung dan langsung menarik lengannya untuk mengikuti yujin.

"yujin??" kaget wonyoung dengan keberadaan yujin yang tiba-tiba.

"ikut gue" ucap yujin dengan dingin.

"apaan sih? Lepas!!" wonyoung berusaha memberontak namun tenaga yujin lebih besar darinya.

Yujin terus menarik wonyoung hingga ke tempat yang cukup sepi dan jauh dari jangkauan mahasiwa lainnya.

"sini lo" yujin melepaskan cengkramannya dari tangan wonyoung.

I Will Try to Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang