Bahagia Bersama Mereka

2.2K 61 0
                                    

Dua minggu sudah Septian bertemu dengan Ben. Dan, dalam dua minggu ini dia sudah belajar banyak hal tentang hubungan sesama pria. Dia bahkan sudah jarang berhubungan dengan pacarnya. Sesekali saja mereka saling kirim kabar. Pacarnya anteng-anteng saja dengan keadaan. Dia tak tahu bahwa Septian ada main dengan Ben dan Andry.

Sementara itu kamar hotel itu bukan hanya Ben dan Septian yang menempati, tetapi juga Andry sudah menjadi penghuni tetap. Meskipun ada waktu-waktu dimana Andry pulang. Dia membiarkan Septian dan Ben berdua-duaan. Namun lebih kebanyakan Andry ada bersama mereka. Tiap pagi mereka mengisi dengan kegiatan masing-masing. Andry dan Septian adalah yang paling sibuk lantaran tugas mereka sebagai abdi negara. Sementara Ben adalah yang paling terakhir bangun dari mereka bertiga. Dia hanya sibuk apabila akan ada meeting. Selebihnya dia akan bekerja dari dalam kamar.

Bagi Ben, tidak ada yang lebih menyenangkan dari pengalaman sekarang. Ben dengan rutin menghubungi Briand. Meskipun dia sedang ada main dengan aparat-aparat lainnya, dia tetap menjaga hubungan komunikasi dengan Briand. Dia sudah sangat hafal dengan rutinitas Briand jadi dia tahu kapan harus menghubungi Briand dan kapan akan membiarkan dia sendiri.

Selain itu kesibukan Ben dengan bisnis di kota ini cukup menyita perhatian Ben. Dan, saat sore hari biasa Ben sudah ditemani oleh Andry atau Septian. Sangat jarang sekali Ben berada dalam hotel pada saat siang hari. Kebanyakan dia meeting dengan partner bisnisnya. Beberapa survei lokasi mengharuskan Ben turun tangan langsung. Dia ingin segala sesuatu berjalan dengan baik dan tanpa hambatan.

Kakak sekarang jarang di rumah ya? Whatsapp Willy

Kamu rindu ya? Jawab Ben.

Mmm... bagaimana ya kak? Tadi adek ke rumah Kakak enggak ada hanya ada Abang Ardi, Bang Wisnu dan Kak Vanno.

Kapan? Kok enggak bilang-bilang...

Tadi kakak. Pas adek tiba di rumah, kata Bang Ardi, Kakak sudah hampir dua minggu ini sedang keluar kota.

Iya nih. Kakak ada buka usaha baru di sini.

Wah makin maju saja kakakku ini ya?

Kamu bisa saja Dek.

Tapi lusa kakak sudah pulang kok. Nanti kalau kamu mau ketemu besok kakak sudah di rumah.

Baiklah kakak. Jaga diri kakak ya.

Kamu masih kontak-kontakan dengan Briand, kakakmu itu?

Masihlah Kak. Masa enggak. Abang satu itu tidak pernah berhenti gangguin adek kalau lagi enggak sibuk. Kadang kerjaan adek dengan anjing-anjing polisi jadi terabaikan lantaran terlalu sering membalas chattingan Kak Briand.

Kalian gosippin aku, enggak?

Ih Kakak GR.

Ya kali aja kan.

Enggak salah lagi maksud aku Kak. Tapi tenang, rahasia kita masih aman Kakak. Hahahahahahaha.

Jadi Briand belum tahu?

Belum Kakak. Mana mungkin adek bocorin ke Bang Briand kalau adek sudah ena-ena dengan kakak. Hahahahaha yang benar saja. Bisa-bisa adek dihukum berenang melintasi laut Sulawesi, Kak.

Kok serem begitu sih?

Ya, memang begitu orangnya. Mana mau dia membagi orang yang dia sayang dengan adeknya sendiri.

Posesif dong?

Mungkin. Tapi sejauh ini sih, Abang Briand berusaha mengerti Kakak. Dia enggak menjadikan masalah dengan siapa Kakak bergaul, iyo toh?

Indah bersama MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang