🌕 pemakaman

4.3K 1K 149
                                    

keesokan harinya, kampus diliburkan.

hyunjin yang sedang pulas seketika bangun dari tidurnya akibat gedoran pintu di depan. masih dengan muka bantal yang teramat sangat, ia pergi untuk membuka pintu sialan itu. semakin dekat menuju pintu, samar-samar dapat terdengar suara,

"lama anjing, gue teleport aja gimana? terus gue bukain dari dalem,"

"ga sopan, bego,"

cklek.

begitu pintu terbuka, terlihat sosok renjun, jisung, jeno, serta felix di depan pintu apartemennya.

"ngapain lo pada di depan apart gue? mau ngajak tawuran?" kata hyunjin masih dengan muka bantal nyerempet kesal itu.

"akhirnya si translator setan bangun juga," gumam renjun.

hyunjin menghela napas kesal. "ngapain sih? gue masih pusing tau gara-gara teleport kemaren,"

"sering-sering ikut renjun makanya," timpal seungmin yang membuat hyunjin menggeleng ngeri. sungguh, ia masih pusing karena melintasi ruang via teleport bersama renjun dan seungmin kemarin.

"mandi gih lo. kita berempat mau pergi ke pemakamannya kak seulgi, lo sama anak yang lain ke kantor polisi, meriksa barang bukti," jelas jeno, membuat hyunjin meraung sebal.

mereka berdelapan kemarin memang sudah merencanakan ini, tapi kenapa ia baru tahu jika pemakamannya hari ini?!

"udah selesai diautopsi emang mayatnya? cepet banget,"

"udah. lo belom kenal ketua forensik disana sih,"

"cepet mandi lo. kalo udah ke tempat haechan, udah ditungguin disana,"

"duluan, jin,"

hyunjin melambaikan tangannya malas. sungguh, ia butuh tidur lagi untuk menghilangkan mabuk teleportnya ini.

selesai mandi, dengan kaus hitam ketat, bawahan hitam, dan jaket denim kebanggaannya ia pun langsung menuju ke apartemen haechan. begitu membuka pintu, ia melihat para manusia yang sepertinya tidak ada semangat hidup di ruang tamu.

"anjing, tau gitu gue tidur lagi dulu bangke," umpat hyunjin, melihat jaemin yang berbaring di lantai tertidur, sedangkan seungmin bermain game dengan menopangkan dagu di bantalan sofa.

melihat si empunya rumah tidak terlihat dimanapun, hyunjin seketika menggeplak kepala seungmin yang sedang serius, membuat seungmin tersentak.

"AW!"

kemudian ia menendang-nendang tubuh jaemin, hingga akhirnya penyiar radio kampus itu terbangun karena kesal.

"bangun woi bangun ayo ke kantor! haechan mana?"

"di kamarnya. aelah ganggu aja lu indihom! padahal gue mimpi neng xiyeon barusan," kata jaemin tersenyum senang.

ah, mengingat mimpinya barusan jaemin jadi bahagia.

hyunjin memutar bola matanya malas, berpaling menuju kamar haechan. hyunjin memutar knop pintu kamar, dan membayangkan bahwa kamar haechan penuh dengan buku buku berserakan, banyak tumpukan kertas, serta rak penuh buku kedokteran yang sangat sangat tebal.

namun yang ada di dunia nyata sangat berbeda dengan apa yang ada di pikirannya. kamar haechan yang didominasi warna putih ini malah tidak memiliki rak penuh buku tebal, melainkan hanya satu buku yang terbuka di meja belajar.

pintu kamar mandi terbuka, haechan yang baru saja selesai mandi dengan handuk terlilit di pinggangnya terheran melihat penampakan pemuda berambut hitam yang ada di kamarnya.

 apartment [00line] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang