🌖 lebam

4.1K 964 82
                                    


ini baru pertama kali hyunjin pergi ke kantor. awalnya ia biasa saja, kantornya tampak seperti kantor polisi pada umumnya. hanya sangat luas serta memiliki 3 lantai.

begitu sampai, jaemin, haechan, serta seungmin langsung berbelok ke lift. hyunjin yang masih awam dengan letak ruangan di kantor hanya mengikuti mereka.

pintu lift tertutup. kemudian jaemin menatapnya, lalu tersenyum miring.

jaemin tidak menekan tombol untuk lantai manapun. ia malah menekan ibu jarinya tepat di atas tombol-tombol itu. lalu terdengar suara 'ding' di dalam lift, dan,

"akses diterima. special agent, na jaemin, selamat bekerja,"

hyunjin hanya melongo. badannya dapat merasakan jika lift turun ke bawah.

"wah...."

begitu pintu lift terbuka, mata pria itu menjelajahi setiap sudut ruangan ini. tak henti-hentinya pria itu menyerukan kata 'wah' 'gila' 'waw' 'anjay' dengan mulut yang menganga lebar. ia baru tahu kalau ada basement khusus untuk kasus pembunuhan.

jaemin kemudian masuk ke satu ruangan, diikuti oleh seungmin. hyunjin akan menyusul mereka, jika saja kerah jaketnya tidak dipegang oleh haechan dari belakang.

"jaemin sama seungmin liat barang bukti,"

"ati-ati min disana ada kunti!" kata hyunjin asal. mana mungkin kunti mau ke bawah tanah begini. jaemin dan seungmin hanya menatap satu sama lain, kemudian lanjut berjalan.

haechan bersama hyunjin berjalan menuju ke arah lain. haechan melihat hyunjin yang bingung, ia pun berbicara.

"lo ikut gue, ke forensik,"

hyunjin langsung membulatkan matanya. ia paling malas ke kuburan, rumah sakit, dan apapun yang berhubungan dengan jenazah.

banyak hantu, tau.

eh, tapi tidak dengan yang ruang forensik yang satu ini. meskipun hyunjin yakin banyak mayat yang tersimpan di rak-rak besi itu, tapi hantu yang ada disini bisa dibilang sedikit. hanya enam, bahkan.

hyunjin kemudian melihat sebuah tubuh yang ditutupi oleh kain putih, bergidik ngeri.

"ini mayat siapa?" tanyanya pada haechan.

tiba-tiba, mayat di meja bangkit yang membuat kain putih yang ada di atasnya tiba-tiba tersingkap.

hyunjin melihat wanita berjas putih, rambut hitam panjangnya dikuncir kuda dan poni di dahinya terlihat berantakan, seperti habis diacak oleh angin puting beliung.

"HOAM...... ASTAGA!"

"kak juyyyyyy!!!" seru haechan.

"astaga. makin yakin gue kalo ruang autopsi ini udah jadi rumah lo, kak," tambah haechan menghampiri si wanita yang terlihat baru bangun dari tidurnya.

"eh, ini hyunjin ya? adiknya kak minhyun kan?" mengabaikan haechan, wanita itu langsung merapikan rambut dan mengulurkan tangannya pada hyunjin.

"kenalin, gue yuju,"

"hyunjin, kak,"

"jadi, gimana nih hasilnya, ibu ketua forensik?" tanya haechan to the point.

yuju melirik tajam haechan, yang kemudian pura-pura tidak melihat si ketua forensik yang paling ahli dalam bidangnya ini. yuju menuju wastafel, membasahi muka dan membersihkan beleknya. ia mengeringkan tangan dan wajahnya, sambil menjelaskan.

"jadi, gue udah periksa setiap inci dari mayat kang seulgi. kulit, pembuluh darah, jantung, paru-paru, usus, lambung, kuku kaki, ramb-"

"penyebab meninggal pasti jatuh dari ketinggian hingga terjadi pendarahan di kepala, fraktur dan retak di berbagai bagian tubuh, lalu ditambah tusukan yang ada di perut juga membuat kak seulgi kehilangan darah lebih cepat," sela haechan, menjelaskan semua itu dengan satu tarikan nafas.

 apartment [00line] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang