Suara dentuman musik memenuhi seisi ruangan. Banyak orang-orang yang tengah berjoget ria di lantai bawah, bahkan sampai menggila.
Angel terkekeh karena lelucon yang temannya lontarkan. Di ruangan remang-remang ini sangat ramai dikunjungi oleh anak-anak muda atau orang dewasa untuk menghibur dirinya dan sekedar melepas penat.
"Kamu ingin tambah wine lagi?" Kata teman Angel menawarkan, namun langsung di tolak oleh gadis itu.
"Tidak, sepertinya aku harus pulang."
Beberapa teman gadis itu berseru kecewa. "Kenapa sangat cepat?"
"Besok aku ada pemotretan, sorry." Dusta Angel padahal kenyataannya tidak. Karena sedari-tadi dia di teror oleh sang ayah dengan rentetan chat dan telpon, Angel yakin sesampainya dia di rumah akan habis di ceramahi oleh sang ayah.
Beberapa menit berlalu, Angel baru memasuki rumah orang tuanya itu, tiba-tiba saja sang ayah sudah berdiri tepat di hadapannya.
"Dari mana saja, kamu!"
Angel menghela nafas pendek. "Bukankah Daddy sudah tahu, jika Angel baru saja dari club." Katanya.
"Daddy, tidak akan mentoleransi mu lagi kali ini, Angel!" Seru Haris menatap wajah putrinya dengan galak.
Pria paruh baya itu sudah lelah menasehati anak semata wayangnya yang selalu pergi ke club malam, mabuk-mabukan dan tidak pernah mendengarkan perintahnya.
"Namanya juga anak muda, dad." Balas Angel santai, tanpa rasa bersalah sama sekali.
Membuat Haris menghela nafas seraya memijat kepalanya yang terasa pusing karena kelakuan sang anak. Dia harus mencari cara agar sifat pembangkang putrinya berubah.
"Daddy akan menjodohkan kamu dengan, Delon. Secepatnya jika sikap mu tak kunjung berubah!"
Tubuh Angel menegang sempurna. Delon? Pria jelek, kutu buku yang satu kampus dengannya, Angel menggeleng. Apa Daddy-nya sudah gila?.
"Dad, Angle masih kuliah! Dan apa Delon? Daddy akan menjodohkan aku yang cantik ini dengan pria jelek sepertinya?" Angel melirik Harris sekilas.
"Lebih baik, Daddy kirim aku ke ujung dunia dari pada harus di jodohkan dengan pria jelek itu!" Geramnya tak habis pikir dengan pilihan pria ayahnya.
Haris terdiam sejenak memikirkan perkataan anaknya, mengirimnya pergi? Bukan ide yang buruk. "Baik kalau begitu Daddy akan kirim kamu ke indonesiaan, negara ibu mu berasal!"
Bukan maksud Haris membuang sang anak ke negara lain, tapi ini satu-satunya cara agar Angel bisa berubah. Gadis itu harus di beri pelajaran yang sangat besar dalam hidup, jika tidak Angel tidak akan pernah berubah.
"A-apa," Mengerjapkan matannya tak percaya. Tidak biasanya ayahnya itu menganggap serius perkataannya. "Bagaimana kuliah dan pekerjaan ku?!" Kata Angel tak percaya. Pasalnya dia baru saja menerima beberapa kontrak kerja untuk pemotretan sebuah baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
dissident girl (Gadis Pembangkang) END
RomanceBeberapa chapter di private, harap follow terlebih dahulu sebelum membaca. -On my way sequel ⚠️16+ bijak dalam memilih bacaan Alvero seorang CEO muda yang sangat tampan, namun hidupnya terlalu monoton atau bisa dibilang biasa-biasa saja, keseharian...