1.2

5.5K 1.3K 431
                                    

ADA NOTIP GA SIH?

"Sayang, kamu haus nggak?" tanya Adimas yang lagi ngebawa Kiel pake Richard.

Informasi sekilas aja, Richard itu nama motornya Adimas.

Kiel yang duduk di jok belakang sekaligus lagi melukin Adimas segera nganggukin kepalanya. Kapan lagi coba ditraktir ke coffee shop. Selama ini, kalo haus mampirnya ke warung es seribuan doang atau kalau nggak, ya, minum di kosan.

Adimas pun menghentikan Richard di area parkir, terus ngulurin tangannya kepada Baekhyun, biar gandengan romantis gitu.

Kiel udah senyum mangap bahagia.

Terharu banget, Sumpah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terharu banget, Sumpah. Hampir aja dia nitikin air mata kalau gak sadar dia masih ada di tempat umum.

Keduanya pun berhenti di depan meja konter. Udah ada mba-mba yang nunggu buat nyatet pesanan mereka.

"Misi, Mba." Adimas natap Kiel sebentar. Soalnya, senyuman Kiel tuh sayang banget kalau dilewatkan.

"Silakan memesan."

"Kamu mau pesen apa, Sayang?"

"Aku mau americano, Mas," kata Kiel yang masih dalam mode senangnya.

"Eh, jangan yang itu." Perlahan, senyuman di wajah cantik Kiel menghilang.

"Terus?"

"Biar aku yang pesenin aja, ya." Adimas ngalihin wajahnya dan bersiap mau sebutin pesanannya. Entah kenapa, perasaan Kiel jadi gak enak.

"Mba, aku pesen Espresso Double Shot, ya. Satu aja."

Kiel membolakan matanya kaget. Iyalah, siapa yang gak kaget.

"Hah? Kan, pait!" protes Kiel nggak terima. Wajah bahagianya udah sirna sejak kalimat 'Espresso Double Shot' keluar dari mulut Adimas.

"Lebih murah, Sayang. Nantikan bisa ditambahin air jadi paitnya gak berasa." Adimas nyengir lebar kayak nggak ada salah.

"Oh, ya, Mba! Minta dua gelas kosongnya, ya, Mba." Kiel mulai malu. Mana Adimas gak tau malu pula.

"Satu Espresso Double Shot dengan dua gelas kosong."

"Gratis, kan, gelasnya, Mba? Mau dibawa pulang soalnya. Kalo berbayar, saya gak jadi pesan." Adimas pasang pose muka pengen diinjek.

"Iya, buat Mas-Masnya saya kasih gratis, deh. Hehehe."

"Kalo boleh tambahin es batu, ya, Mba. Siang terik begini enaknya emutin es batu."

Kiel ngelirik mba-mba yang ngelayanin mereka lagi nahan ketawa.

"Aku tunggu di luar aja," kata Kiel yang udah ditatap seluruh pengunjung coffee shop itu. Mana semuanya pada nahan tawa pula.

Adimas udah nahan tangan Kiel duluan.

[END] PELIT MELINTIR [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang