Saat ini Adimas dan Bunda Tiffany sibuk mengitari mall setelah ngabisin waktu buat beli mobil dan motor baru untuk Adimas. Meski dengan berat hati, Adimas harus melepaskan Alberto, tapi dia harus membuka hati kepada mobil dan motor barunya yang masih dipikirin namanya.
Mereka masuk ke salah satu toko yang merknya udah diketahui orang banyak dan memang harga-harganya ditujukan kepada orang-orang yang royal dan kelas atas, bukan orang hemat seperti Adimas. Pas masuk ke tokonya aja, Adimas sampe nahan napas.
"Hm, jaman sekarang pada suka sama penampilan yang bad boy gitu, Mas. Nah ini cocok buat kamu!" Bunda Tiffany mengambil salah satu celana hitam mengilap dengan bagian lutut yang bisa mengekspos kulit lututnya.
"Ih, gak mau, Bun! Mending beli celana bola di pasar aja."
"Heh, kamu mau diterima keluarganya Kiel gak, sih?" Niat Adimas untuk membangkang lagi soal duit pun terpatahkan saat nama Kiel kembali menjadi taruhan.
Dia tuh terlalu sayang Kiel. Buktinya dia mencampakkan Richard dan Alberto demi Kiel.
"Berapa harganya, Bun?" Adimas udah panas dingin.
"Jangan liat harganya! Pegang ini!" Adimas menadah dan menerima celana beserta hangernya ke Adimas. Diam-diam Adimas melirik labelnya dan cuma bisa nangis liat harganya.
"Hm, biar makin cool gitu, pake kaos item kali, ya, makin tambah ganteng kamu, Mas! Terus apa ya? Kamu mau pake headband atau kalung rantai gitu?"
"Tapi emangnya Kiel bakal suka, ya, Bun?"
"Coba aja, kan, gak apa-apa. Abis ini kita beli sepatu buat kamu."
Gak apa-apa menangis liat harga-harga yang dihabisin Bundanya hari ini, yang penting Kiel senang, pikir Adimas.
-o0o-
TOK, TOK, TOK!
"Woi, Memeg, bukain pintu sana!"
"Mpepeg lo!" Megi yang memang ada di dekat pintu utama itu pun cuma bisa mengarahkan jari tengahnya kepada Davin.
Daun pintu itu dibuka oleh Megi dan saat indra penglihatannya menangkap sosok silau di depannya, Megi langsung nganga gede.
"KIEL! KIEL! ANJING, LO HARUS LIAT INI, KIEL! WOI, ORANG RUMAH, KALIAN HARUS NGELIAT APA YANG GUA LIHAT INI!" Suara melengking milik gadis itu berkumandang di mansion besar milik Keluarga Dhananjaya, membuat seluruh isi dari rumah itu berhambur dan menghampiri Megi.
"Dimas?" Papa Agung mengernyit melihat penampilan Adimas jauh dari kata biasa.
Kiel yang baru datang sambil membawa hapenya pun gak sengaja menjatuhkan hapenya. "Dimas...."
Adimas berdiri sambil nyengir yang bisa membuat seluruh giginya terlihat. Gimana gak kagetan satu keluarga. Adimas yang awalnya kalo dateng cuma pake kaos sepuluh ribuan dan celana pendek aja sekarang malah dateng-dateng pake celana hitam yang keliatan sempit banget, terus baju kaos itam yang dimasukin ke dalam celananya itu, jangan lupain kalung rantai dan eyeliner yang mewarnai sekitaran mata Chanyeol.
"Aku udah berubah, Papa, Mamanya Kiel," ucapnya seraya nyengir nyengir lagi.
"Kiel, aku juga beli hape baru, nih!" Adimas mengeluarkan iPhone terbarunya dari saku kanan celananya yang sempit itu, terus di saku yang lainnya dia ngeluarin hape Samsung yang paling mahal tentunya, dipilihin Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PELIT MELINTIR [ChanBaek]
Fanfiction✔️ COMPLETED ⚠️ GUA-LO! NONBAKU! HOMO/GAY/BL! HARSH WORDS! RECEH SAMPE MATA KAKI. Jilan Kiel Baekhyun Dhananjaya atau kerap dipanggil dengan nama Kielㅡanak sultan di kampusnya yang punya pacar yang ganteng tapi juga pelit setengah mati. Adimas Chan...