1.9

4K 1K 290
                                    

Adimas pulang dari rumah calon mertuanya dengan raut wajah muram. Dia gak bisa ketemu sang pujaan hati. Tapi tenang aja, dia masih bisa SMS-an sama Kiel.

Sementara itu, hari ini Adimas sedang gak mau sendirian. Dia lagi muter otak gimana biar dirinya diterima lagi di keluarganya Kiel. Akhirnya, Adimas mutusin buat balik ke rumahnya, siapa tau Ayah dan Bundanya punya cara bagus biar dia bisa dapet restu dari keluarga Kiel.

Ayah Yunho lagi di halaman belakang sambil merhatiin kolam renang besar itu. Adimas datang tanpa assalamualaikum.

"Lagi apa, Yah?" tanya Adimas basa-basi ceritanya.

"Ngasih makan ikan," sahut Ayah Yunho sambil merhatiin ratusan ikan koi yang ada di dalam kolam renang. Iya, kolam renang, bukan kolam ikan. Katanya, kalo buat kolam ikan, nanti halaman belakang rumahnya jadi sempit, padahal masih bisa dipake buat tanding sepak bola.

Adimas mengernyit saat sang ayah menarik napas cepat-cepat, lalu menahannya beberapa detik.

"Yah, kenapa sih?" tanya Adimas gak ngerti sama kegiatan ayahnya.

"Ayah lagi menghemat ketersediaan oksigen di bumi." Adimas ternganga aja. Lalu dia menggeleng, dia harus fokus pada masalahnya sendiri.

"Yah, aku mau cerita." Ayah Yunho yang dari tadi gak ngeliat Adimas pun, langsung menoleh ke arah sang putra.

"Cerita apa, Mas? Tumben." Ayah Yunho merangkul Adimas, lalu mendudukan diri mereka ke sofa santai yang ada di dekat posisi mereka.

"Keluarga Kiel gak bolehin aku ketemu sama Kiel, Yah."

"Kok bisa?"

"Katanya, aku membahayakan Kiel dan aku harus mencintai diri dulu baru bisa ketemu sama Kiel." Ayah Yunho berdehem sambil merhatiin sang anak.

"Kamu ganteng kayak Ayah, kamu juga baik, kamu juga perhatian, kamu penyayang, setia pula, Ayah banget. Apa yang kurang coba?"

"Kurang peka, kurang manjain, kurang ngeluarin duit." Kedua cowok yang lagi bicara empat mata itu pun terinterupsi dengan kedatangan Bunda Tifanny.

"Kamu tuh ya, semua sifat bawaan Ayah aja, gak ada apa yang ngikutin Bunda gitu?" Bunda Tifanny marah-marah sambil narik Adimas agar jauh-jauh dari Ayahnya.

"Pokoknya, Bunda akan buat kamu ketemu lagi sama Kiel, tapi dengan satu syarat."

Mata Adimas udah bling-bling. Dia menanti-nanti jawaban dari sang bunda, dan.

"Gak boleh berhemat, pokoknya kamu harus foya-foya, tenang aja, uang Ayah kamu banyak, Bunda tau di mana dia nyembunyiin duitnya." Bunda Tifanny menarik tangan Adimas pergi dari sana dan meninggalkan Ayah Yunho yang garuk-garuk kepala dengan hati gelisah.

Bunda Tifanny membawa Adimas ke ruang keluarga dulu agar Ayah Yunho gak bisa denger pembicaraan mereka.

"Baju kamu yang mahal cuma pemberian dari Kiel aja, ya?" Adimas mengangguk. "Hm, mulai sekarang, kamu kalo beli baju, harus ke toko mahal di mall, minimal kaos tshirt harus seharga 15 juta, itu minimal!"

Mata Adimas yang udah belo, makin membelo. Mendengar angka nominal minimalnya aja udah membuat jiwa hematnya meronta-ronta.

"Motor kamu harus diganti! Motor yang gede gitu biar canggih, minimal triumph, atau mobil minimal Mercedes-Benz." Adimas mau nangis rasanya. Baru aja dia melepaskan Richard, masa dia udah mau ngelepasin Alberto.

"Hape kamu harus ganti! Period! Minimal Samsung atau iPhone keluaran terbaru! Minimal itu, ingat! Pokoknya kamu harus beli hape lagi kalo ada keluaran terbaru!"

"Hah?" Satu hape aja udah rusuh, batin Adimas yang menangis.

"Dan yang paling penting! Penting banget! Manjain pacar kamu! Pekaan dikit!" ujar Bunda Tifanny dan menekankan setiap kalimatnya.

"Bawa dia ke tempat makan yang bagus, beliin apa yang dia mau, mau ke rumah makan Padang jangan cuma nasi sama kerupuk kulit doang! Kalo sempat Bunda nemuin kamu hemat-hemat lagi, bunda gak mau ngurusin kamu lagi! Paham gak?"

Adimas mengangguk lemah.

"Paham gak? Kalo orang tua nanya, dijawab!"

"Paham, Bun!"

"Oke, hari ini kita beli mobil dulu, terus belanja baju bagus untuk kamu! Yok, berangkat!"

"Oke, hari ini kita beli mobil dulu, terus belanja baju bagus untuk kamu! Yok, berangkat!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WAHAHAHHAA

DAH LANJUT INII...

LANJUT LAGI GAK?

KALO BANYAK YANG TIDA SIDERS, CHAP DEPAN GUE PANJANGIN WORDSNYA 😌

[END] PELIT MELINTIR [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang