1.3

5.4K 1.2K 563
                                    

ADA NOTIPNYA GUG?

Hari ini Kiel bakalan nginep di kosan Adimas. Biasanya, setiap akhir pekan mereka bakalan gantian gitu nginepnya; minggu ini di kosan Adimas, nah minggu depannya di kosan Kiel.

Enak banget jadi homo, kan, ya? Boleh keluar masuk kamar kos pacar sesukanya.

Tapi, kalo pacarnya itu Adimas, bakal enak juga kah? Oh, tidak seenak itu, Bro.

Liat deh, sekarang udah jam tujuh malem, tapi Adimas belum hidupin lampu kamar kosnya sama sekali.

"Mas, kamu di mana?" tanya Kiel yang gak bisa liat apa-apa sambil ngeraba-raba sesuatu di depannya.

"Di sini, Sayang." Adimas menggenggam tangan itu biar Kiel bisa tenang.

"Aku gak bisa nahan lagi! Hidupin lampunya!"

"Tapi, aku harus hemat, Kiel," kata Adimas dengan nada suara melasnya.

"Aku yang bakal bayar tagihannya bulan ini! Hidupin sekarang!" omel Kiel gak tahan lagi sama sikap medit pacarnya itu.

"Lebih baik ditabung aja, Sayang." Kiel ngelepasin tangan Adimas darinya. Lalu berdiri dan meraba dinding, hingga akhirnya...

KLIK...

Lampu pun udah nyala dan terlihat jelas wajah ketekuk Kiel yang pengen nyaplokin Adimas.

"Kamu tuh, ya ...."

"Ganteng?" Kiel yang niat awal mau ngomelin pun terdiam karena celetukan itu. Mau ngebantah juga gak bisa.

"Aku capek kalo bilangin kamu terus! Tolong, kurang-kurangin pelitnya, Mas! Buat diri kamu sendiri juga, bukan buat aku." Adimas senyum aja, terus nyamperin pacarnya itu.

Adimas merangkul bahu cowok cantik yang lebih pendek darinya itu, lalu diciumnya pipi gempal sang pacar.

"Adimas bangga banget punya pacar kayak Kiel. Adimas sayang banget sama Kiel."

Kiel memutar bola matanya malas.

"Jangan sok imut gitu!" Wajah cantik Kiel berubah kesal.

Adimas mengerjapkan kedua matanya, terus natapin Kiel penuh tanya. "Kenapa?"

"Nanti aku makin sayang." Wajah kesal Kiel langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Rasa kesal itu berubah jadi gemas karena tingkah kekanakan Adimas.

BLEBEK... BLEBEK...

"Bunyi apa tuh?" tanya Adimas dengan wajah bloonnya.

"Perut aku, Mas. Aku laper banget." Kiel natapin wajah ganteng pacarnya itu dengan binar-binar di matanya, kayak anak kucing gitu.

"Udah kayak gelembung galon aja, Sayang. Tungguin, aku masak makanan spesial buat kamu, Sayang."

Kiel senang banget dengernya. Kapan lagi kata 'spesial' keluar dari mulut Adimas?

"Aku ke dapur umum dulu, kamu tunggu di sini aja, ya? Kalo laper minum aja air galon, tapi jangan banyak-banyak soalnya isi ulangnya naik 500 rupiah kemaren. Udah makin mahal."

Kiel menghela napasnya.

"Iya, Mas. Cepet sana bikinin! Aku udah laper banget."

"Oke, Sayang!" Adimas pun keluar dari kamar kosannya.

Cukup lama Kiel nungguin, sekitar tiga puluh menit mungkin. Dan, tak lama kemudian, suara Adimas dari luar pintu kamar pun terdengar.

"Sayang, karena ini spesial, tutup mata kamu dulu biar surprise!"

[END] PELIT MELINTIR [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang