Kiel menghela napasnya dalam-dalam, sementara itu matanya masih mengatup dan bibirnya gak berhenti merapalkan doa. Dia lagi di gereja sekarang. Dia udah ada di sana dari pagi sampai sore ini.
"Tuhan, apa salah Kiel sebenernya sampe punya pacar kayak Dimas?"
"Kenapa Dimas cuma menang ganteng doang? Kenapa dia gak diberi otak, Tuhan? Capek Kiel tuh, Tuhan, sumpah, gak boong!"
"Kiel boong, Tuhan, jangan percaya!" Kiel langsung membuka matanya lebar-lebar lalu menoleh ke arah suara.
"Ngapain ke sini?" tanya Kiel dengan suara tidak bersahabat.
"Kiel, ikut aku dulu, ya? Yuk?" Cowok ganteng yang baru saja datang itu mengulurkan tangannya ke arah Kiel yang masih duduk di kursi gereja.
"Gak mau! Pulang sana, kita, 'kan, udah putus!" tekan Kiel pada sang mantan pacar.
"Ih, siapa bilang?"
"Aku!"
"Kan kamu, bukan aku yang ngomong, kalo aku setuju baru deh kita bener-bener putus, ini aku gak setuju sama sekali kok." Adimas menempatkan dirinya di sebelah Kiel sambil natapin hal terindah di dunia menurutnya itu.
"Aku udah beli motor baru loh, demi kamu! Udah beli hape baru juga loh! Nih," ucap Adimas sambil mengeluarkan hape barunya.
Kiel mengernyit gak suka. Adimas melotot kaget karena Kiel masih keliatan sebel sama dia.
"Udah bisa internetan, coba liat! Bisa dengerin lagu juga. Ayo, kita keluar dari sini dulu, yuk?" ajak Adimas dengan senyum lembutnya sambil berdoa dalam hati agar Tuhan mau ngabulin doanya untuk membuat hati Kiel luluh.
"Gak mau! Kalo ngomong di sini aja!"
"Malu atuh, Sayang. Masa ngehomo di dalam gereja? Ya, gak?" Kiel cemberut. Ada benarnya tapi dia masih mau ngambek.
"Ayok, Sayang, hm?" Adimas ngulurin tangannya lagi buat ngajakin Kiel pergi bersama dia.
"Pegel nih, nanti aku nangis kalo kamu masih marah begini," kata Adimas sambil mencebikkan bibirnya.
Dan, lagi-lagi Kiel luluh tanpa nunggu waktu yang lebih lama. Adimas langsung tersenyum lebar.
Dia pun narik pelan Kiel. Adimas gak sabar lagi menunjukkan motor barunya kepada sang pacar.
"Kita masih pacaran, 'kan, jadinya?" tanya Adimas sambil menatap Kiel dengan mata berbinar penuh harap.
Karena paksaan hati, akhirnya Kiel mengangguk dan menentramkan hati Adimas yang beberapa hari ini gundah gulana banget.
"Asik! Makasih sayangnya Dimas." Adimas hampir aja mau nyiumin Kiel kalo aja si cantik itu gak segera nahan badan Adimas.
"Kita masih di sekitar gereja, Mas!" ujar Kiel setengah kesal.
Adimas ketawa doang terus tetap menarik tangan Kiel ke area parkiran.
"Itu motor aku!" Adimas menunjuk ke motor yang keren banget menurut mata Kiel.
Kiel baru aja mau ngasih pujian ke Adimas, kalo aja gak ada orang yang tiba-tiba naik ke motor itu, lalu pergi dari sana dan menyisakan satu motor yang bodinya ketutupan sama motor tadi.
Senyuman Kiel sontak menghilang seketika. sementara itu, Adimas masih tersenyum bangga dengan dirinya sendiri karena akhirnya bisa menggantikan posisi Richard di hatinya.
"Kenalin namanya Alberto. Dan, Alberto, kenalin ini pacar gua, namanya Kiel, nanti bawanya yang enak, ya, biar pacar gua betah," ucap Adimas sambil ngomong sendiri sama motornya.
"Kayaknya aku emang udah gila deh karena mau-maunya sama kamu."
Dan, untuk kesekian kalinya Kiel cuma bisa tersenyum.
HAMPIR SEBULAN GAK UPDATE, MAAFIN...
ADA YANG NUNGGUIN, GAK? 😭🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PELIT MELINTIR [ChanBaek]
Fanfiction✔️ COMPLETED ⚠️ GUA-LO! NONBAKU! HOMO/GAY/BL! HARSH WORDS! RECEH SAMPE MATA KAKI. Jilan Kiel Baekhyun Dhananjaya atau kerap dipanggil dengan nama Kielㅡanak sultan di kampusnya yang punya pacar yang ganteng tapi juga pelit setengah mati. Adimas Chan...