Di ruang UKS, Bara langsung membaringkan Galang dan mencoba memberikan ia kayu putih, dengan harapan Galang segera sadar.
"Lang, sadar" ucap Bara penuh harap.
"Gue harus kasih tau Farel, kalo Galang udah ketemu." ucap Bara yang akan menelepon Farel.
Saat Bara akan menelepon Farel, tiba tiba Galang tersadar.
"Akhirnya lo sadar juga." ucap Bara penuh syukur.
Galang meringis menangis dan berhalusinasi mengira Bara adalah ayahnya.
"Papah.." ucap Galang yang tiba tiba menarik Bara dan memeluknya.
"Eh lang" ucap Bara terkejut.
Uwoww Galang bisa aja......
"Pah aku kangen mamah." ucap Galang yang menangis.
Mendengar kata-kata Galang, Bara terdiam dan ia merasa kasihan.
"Sabar lang" ucap Bara sambil mengelus pundak Galang dan menenangkannya.
Setelah beberapa menit, Galang pun tertidur di pelukan Bara. Bara yang sadar Galang telah tertidur membaringkannya kembali dan memberikannya selimut.
"Lang semoga lo baik baik aja." ucap Bara.
Bel masuk berbunyi, pelajaran selanjutnya segera dimulai...
"Lang maaf, gue harus balik ke kelas, lo baik baik di sini" ucap Bara.
Bara pun pergi meninggalkan Galang dan tiba tiba mata Galang mengeluarkan air mata.
Kenapa jadi sad gini ya ㅠ.ㅠ
--------※※※--------
Saat akan memasuki kelas, Bara dan Farel bertemu keduanya berbincang sebelum guru selanjutnya datang.
"Lo dari mana aja?" tanya Farel .
"Dari UKS" jawab Bara dengan santai.
"Lo sakit?" tanya Farel kebingungan.
"Enggak tadi gue abis bantuin Galang" jawab Bara.
"Lah kok bisa di UKS, Galang sakit?" tanya Farel.
"Iya kayaknya, dia lagi istirahat di sana." jawab Bara menyembunyikan kejadian yang sebenernya.
"Oh gitu, syukurlah." ucap Farel penuh lega.
"Iya" ucap Bara.
"Ya udah, yuk masuk kelas?" ucap Farel mengajak Bara.
"Iya" jawab Bara.
"Maaf ya rel, gue gak bisa ceritain yang sebenernya, gue takut nanti Galang malah makin pusing kalo lo sampe tau kejadian yang sebenernya." ucap hati Bara merasa bersalah.
3 jam kemudian, bel pulang berbunyi...
"Anak anak bapak cukupkan pelajaran hari ini, silakan kalian pulang." ucap pak Guru.
"Terimakasih pak" ucap para murid.
Satu persatu murid meninggalkan kelas, tetapi Bara masih terdiam dan duduk di kursinya. Farel pun kebingungan.
"Eh lo gak mau pulang, lo kan mau cerita ke gue siapa orang yang markirin mobil di depan rumah lo semalem?" ucap Farel.
"Lain kali, gak penting juga" ucap Bara.
"Ealah, ya udah gue pulang duluan." ucap Farel.
"Iya" ucap Bara yang masih cemas dengan keadaan Galang.
Bara pun bergegas kembali ke UKS sembari membawa tas Galang yang berada di kelas. Bara pun tiba di ruang UKS, dan Galang masih belum bangun. Bara hanya menatap wajah Galang dengan penuh rasa kasihan, tiba tiba Galang terbangun.
"Ohok, ohok" Galang terbangun
"Akhirnya lo bangun juga, nih minum dulu." ucap Bara sambil menyodorkan gelas ke mulut Galang.
"Kok gue ada disini?" tanya Galang yang kebingungan.
"Lo gak inget?" ucap Bara bertanya balik.
Galang mencoba mengingat kejadian sebelumnya..
"Gimana lo udah inget?" Tanya Bara.
"Ah, kepala gue pusing banget" ucap Galang sambil kesakitan.
"Ya udah lo istirahat aja, mau gue anterin pulang?" tanya Bara.
"Enggak usah." jawab Galang.
"Tapi badan lo masih lemes, kalo lo paksain pulang sendiri, ntar ada apa apa lagi" ucap Bara khawatir dengan Galang.
Tiba tiba Galang tak sadarkan diri kembali, sontak Bara terkejut harus membawa Galang kemana, karena hari akan gelap.
"Lang lang" ucap Bara berusaha menyadarkan.
Galang tak kunjung sadar, Bara kebingungan harus membawa Galang kemana.
"Gue harus bawa dia kemana, gue gak tau alamat tempat tinggalnya" ucap Bara bertanya sendiri
Tak berpikir panjang, Bara pun membawa Galang ke rumahnya.
Saat perjalanan pulang Bara terus membopong Galang, sampai akhirnya ia berhenti di minimarket untuk membeli minuman.
"Lang lo tunggu disini, gue mau beli air dulu." Ucap Bara.
Galangnya gak sadar, ya kali dia dengar :)
Sesampainya di rumah, hari sudah gelap.
"Ayah aku pulang" ucap Bara sambil menggendong Galang.
"Kamu kok pulang telat? Yang kamu gendong itu siapa?" tanya Ayah.
"Maaf ayah, tadi ada urusan sebentar, ini teman baru di kelas, dia sakit dan aku gak tau harus dia bawa kemana, jadinya aku bawa dia kesini, boleh yah? " ucap Bara.
"Oh gitu, ya sudah ayah maafkan. Boleh, bawa dia ke dalam, udara di luar sangat dingin." ucap ayah penuh perhatian.
"Iya yah, terimakasih" ucap Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Passion
Fiksi RemajaKisah ini menceritakan mengenai kehidupan dua remaja SMA, Bara dan Galang yang bertolak belakang. Bara berasal dari keluarga miskin dan karena itulah ibunya meninggalkan Bara serta ayahnya, yang saat itu Bara masih kecil. Sementara itu Galang berasa...