Istilah atau sebutan 'Bandung Lautan Api' pada peristiwa ini muncul di harian Suara Merdeka pada tanggal 26 Maret 1946. Ketika peristiwa pembakaran itu terjadi, seorang wartawan muda, Atje Bastaman, menyaksikannya dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut.
"Bagaimana man? Pemandangan yang sangat mengerikan dari Kota Bandung." ucap Vian.
"Ini akan menjadi berita yang sangat mengguncang dunia saat ini." kata Bastaman sangat semangat.
Dari puncak tersebut, Atje Bastaman melihat Bandung memerah mulai dari Cicadas sampai ke Cimindi. Karena itu, begitu ia tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan penuh semangat segera menuliskan berita mengenai peristiwa ini serta memberinya judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api".
Akan tetapi, kurangnya ruang untuk tulisan judulnya membuat ia harus membuat judulnya jadi lebih pendek, yaitu menjadi "Bandoeng Laoetan Api".