02

155 39 6
                                    

"Kei~ Saeko menolak untuk menikah huhuhuhu~"

Ketika Lev hampir memasuki apartemennya, pria pirang yang lebih pendek tiba-tiba memeluknya. Ada bau alkohol yang menguar dari tubuh pria itu, dan Lev bisa memastikan jika pria itu mabuk.

"Maaf-"

"Kei ... hiks," orang itu mengusap air matanya, wajahnya sembab namun Lev merasa orang didepannya mirip dengan Tsukishima. Apa dia adiknya Tsukishima? tapi kenapa merancau soal lamaran yang ditolak?

Ditengah pemikirannya, orang itu tiba-tiba masuk tanpa izin dan merebahkan diri di sofa. Tapi ia tetap menagis, dan Lev bergegas mengambil air putih.

"Ano," Lev mengusap tengkuknya yang terasa dingin. "Siapa Anda?"

Orang itu mendongak sebab Lev berdiri menjulang didepannya. "Kei, kau melupakan Nii-san? Setelah Saeko yang menolakku sekarang kamu tidak mau mengakui ku kakak?" dan kembali menangis.

Lev terkejut, ternyata orang didepannya adalah kakak Tsukishima. Pantas, mereka mirip. Walaupun Lev yakin 100℅ jika Tsukishima Kei lebih imut dan manis.

Ah andai yang bersamanya sekarang Tsukishima, ia yakin ia pasti akan mengabadikan momen ini dengan ponsel dan menggantungnya di kamar, sama persis ketika ia masih di Sekolah Menengah.

Ting tong~

Suara Bel berbunyi dan mengganggu lamunannya. Lev bergerak cepat membuka pintu, dan ia mendapati Tsukishima dengan perempuan berambut pirang dengan pakaian yang agak terbuka.

Tunggu, apa itu pacar Tsukishima?

"Tsuk--"

"Apa kakakku ada disini?" tanyanya cepat.

Lev mengangguk.

"Izinkan aku masuk terlebih dahulu."

.

.

Lev mendapati fakta yang lagi-lagi mengejutkan. Nama kakak Tsukishima Kei adalah Akiteru, dan perempuan yang tadi bersama Tsukishima adalah istri Akiteru--Saeko.

Ketika mabuk Akiteru sering melupakan fakta bahwa mereka sudah menikah.

Lev nyaris saja tertawa ketika Tsukishima dengan gemas menceritakan tentang semuanya, juga meminta maaf tentang kelakuan kakaknya.

"Jadi mereka sudah menikah?"

Tsukishima mengangguk, ekor matanya menyorot Saeko yang mengguyur Akiteru dengan air minum. Kakaknya itu terbangun dengan keadaan yang sedikit mabuk.

"Saeko, menikahlah denganku hiks!"

"Kyaa! Baka, aku tidak akan menikahimu lagi." Saeko berdiri, diikuti Akiteru yang juga berdiri. Ia memandang ruangan yang tak dikenalinya itu.

"Eh, kita dimana?" tanya Akiteru.

Saeko menepuk dahi, pusing rasanya kalau setiap mabuk yang ia dapati adalah Akiteru yang melupakan tentang pernikahan mereka. Serta kabur ke apartemen adiknya.

Melihat pasangan itu Lev benar-benar tertawa.

"Kei, kami akan menginap di tempatmu. Kau tak keberatan?" tanya Saeko.

Tsukishima melihat kakaknya, kemudian mengangguk. "Aku juga akan menginap disini, Lev tak apakan?"

Lev menelan ludah, dan mengangguk ragu.

"Terimakasih."

________

Susu coklat hangat, juga dua mangkuk jumbo ramen sudah Tsukishima taruh diatas meja. Ya, Tsukishima baru saja menginvasi dapur Lev dan hanya menemukan tumpukan ramen yang masih terbungkus rapi dikardus, dan soal coklat hangat temannya tadi tak sengaja lewat dan memberikan hal itu untuk mereka. Hanya satu, dan tentu Tsukishima tak suka coklat.

"Jadi kau pindah disampingku?" tanya Tsukishima. Ia mematahkan sumpit menjadi dua dan mulai mengambil mie.

Lev mengangguk, sebenarnya ia berencana mengejutkan Tsukishima esok hari. Tapi, ternyata rencananya tidak berjalan sesuai rencana.

"Kapan kau pindah? Aku tidak melihat barang-barang kemarin?"

"Ah itu--" Lev mengalihkan pandangan. Tsukishima terlihat lebih menarik dengan wajah yang dipenuhi bumbu ramen--atau, hanya Lev yang melihatnya demikian. "--aku memang hanya mengambil sofa dan tak berniat memindahkan barang-barangku. Mungkin besok aku akan beli saja furniture dan pakaian baru."

Tsukishima berkedip, ia mengelap bibirnya dengan tisu. Lev menghela napas kecewa. "Dasar orang kaya," Tsukishima mengambil sendok dan menyeruput kuahnya.

Lev cuma tertawa.

Ia menyalakan televisi yang menampilkan saluran berita, kemudian memakan ramen nya dalam waktu singkat, bahkan membuat ia nyaris tersedak. Untungnya Tsukishima sudah siap memberikan Lev minuman.

"Terimakasih," kata Lev.

Tsukishima terkekeh, "aku pikir saat mendengar kau menjadi model, kau akan lebih dewasa. Ternyata kau tetap kekanak-kanakan, aku merasa kasihan pada fans mu."

Lev mengaduk-aduk sisa kuah di mangkuknya. "Untuk apa para fans kalau aku sudah punya kamu."

"Apa?"

-TBC-

TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang