"Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi ..."
Sudah telepon keenam, akan tetapi tetap tak ada jawaban. Taehyung meringsut lemas di atas ranjangnya. Tatapannya sayu dengan mata yang membengkak, memandang wallpaper ponsel miliknya yang menampilkan wajah seseorang. Seseorang yang sangat sangat ia cintai. Kekasihnya. Separuh dunianya.
Cuaca sangat dingin malam ini, karena salju pertama sudah turun. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini ia tak bisa menyaksikan salju pertama itu bersama kekasihnya.
Taehyung malas melakukan hal apa pun. Ia hanya ingin mendengar suara kekasihnya walau hanya lewat telepon saja. Ia rindu sekali. Sudah tiga minggu kekasihnya tidak bisa dihubungi. Tidak membalas pesan, tak mengangkat telepon.
Tak bisa ditemui.
"Sayang, kenapa kau melakukan ini padaku?" lirih Taehyung sembari masih berbaring. Ia menenggelamkan wajah ke bantal. Tubuhnya tak mengenakan pakaian yang bisa menangkal dingin. Sesungguhnya Taehyung sudah mati rasa. Dingin? Ia tak merasakan apa pun. Ia hanya rindu kekasihnya.
Sekali lagi Taehyung menekan panggilan pada kontak kekasihnya. Berharap dalam cemas.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan-"
Tidak aktif. Mungkin nomor yang dituju lelah dan terganggu karena dihubungi Taehyung terus-terusan.
Taehyung memandang wallpaper ponselnya sekali lagi. Mengelus wajah pada gambar tersebut. Kekasihnya tengah mengembungkan pipi lucu. Foto yang Taehyung ambil secara diam-diam. Aku rindu kau. Batin Taehyung makin merana.
Kalau sudah begini, yang bisa Taehyung lakukan hanyalah membuka laptopnya. Ia bangkit dengan sedikit semangat, mengarah ke meja kerjanya. Di sana ia membuka laptop, mencari folder khusus bernama 'Kim Seokjin' yang merupakan kumpulan video dan foto mereka dalam berbagai momen.
Taehyung tersenyum. Ia menggerakkan kursor pada video berisi kebersamaan mereka di satu mini market. Seokjin, kekasihnya, sedang memilih berbagai macam ramen instan untuk bekal piknik mereka.
"Sayang? Apa kita hanya akan makan ramen instan saja?"
Seokjin mendelik pada kamera, "Iya. Kecuali kau memberikan gajimu lebih banyak lagi padaku!"
Tentu saja Seokjin hanya bercanda. Ia hanya ingin membeli setiap rasa dari ramen tersebut.
"Aku akan memberikan gajiku padamu seluruhnya asal kau mau menikah denganku," goda Taehyung dengan tawa.
"Gombal! Sudahlah berhenti merekam! Bantu aku membeli kebutuhan piknik, masih banyak ini, Taehyung!"
Seokjin menginterupsi dan menutup lensa kamera yang Taehyung bawa. Kemudian suara tawa terdengar beriringan dari mereka berdua sebelum video akhirnya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laci Taejinkook.
FanfictionIsinya bottom Jin. Taejin, Kookjin, atau pair lain tentang Jin. -Oneshoot -Twoshoot -Drabble Ini campur2 aja genrenya gimana mood author *windshield laugh* -alpacat_