Remembering. (Kookjin) - 1

920 79 27
                                    






Panjang
Same age
Jurnalis Jungkook, atlet renang Seokjin
Banyak flashback




***



Stadion kolam renang distrik Handae-gu, Busan, cukup riuh dengan yang menonton. Jeon Jungkook takjub begitu merasai suasananya dengan segala panca indera sesaat setelah masuk. Tak ia sangka, bangku penonton akan penuh. Ia tak pernah tahu sebelumnya jika perlombaan renang begitu digemari di sini.

Berbekal kamera dan tanda pengenal yang menunjukkan nama dan profesinya, Jungkook masuk dan berjalan menuju deretan bangku penonton di belakang juri. Ia adalah salah satu dari sekian jurnalis yang mendokumentasikan jalannya perlombaan renang ini untuk majalah atau koran masing-masing. Perlombaan belum dimulai. Akan tetapi antusiasme penonton sudah dimulai sejak sebelum Jungkook datang.

Jeon Jungkook merasa sedikit kaku. Sebetulnya ini pertama kali Jungkook meliput kegiatan di bidang olahraga seperti ini. Spesialisasinya adalah tulisan bertajuk pariwisata dan hiburan. Akan tetapi khusus hari Sabtu ini, ia ditugaskan untuk menggantikan rekan kerjanya yang absen--Park Jimin, jurnalis yang fokus menulis seputar dunia olahraga.

"Sebentar lagi akan dimulai," ucap salah satu orang yang atributnya sama dengan Jungkook. Jungkook melirik sedikit dan ikut berdiri ketika para wartawan dan jurnalis lain berdiri, bersiap mencari spot terbaik untuk mengambil gambar.

Lalu salah satu pemuda yang terlihat seumuran menghampiri Jungkook. Ia terlihat familiar.

"Kau dari Majalah Eclipse, kan? Biasanya Park Jimin yang datang. Kemana ia sekarang?"

Jungkook melihat tanda pengenal orang di hadapannya. Mungkin teman Jimin. Ia lebih mungil dari Jimin. Di tanda pengenalnya tertulis Jurnalis Majalah Stardust, Ha Sungwoon.

"Jimin sakit jadi aku yang gantikan karena pertandingan ini sangat penting," jawab Jungkook dengan sedikit canggung.

"Memang. Ini babak final untuk tahu siapa yang akan jadi wakil Gyeongsang di Seoul nanti."

Jungkook mengangguk-angguk paham. Tugasnya dari kepala redaksi adalah wawancara dan membuat biografi singkat siapa pun yang akan menjadi wakil provinsi nanti. Ada tiga orang peserta, Jungkook sudah pernah membaca profil ketiganya dari dokumen yang dibuat Jimin.

Tak lama setelah percakapan basa-basi Jungkook dengan orang bernama Sungwoon itu, pengeras suara di stadium mulai berbunyi. Isinya mengumumkan kepada semua orang bahwa pertandingan akan segera dimulai. Jungkook antusias. Ditambah ambiens penonton yang bersemangat membuat jantung Jungkook ikut menggebu.



"Siapa pun pemenangnya nanti, aku harap bukan Kim Seokjin."

"Benar. Jangan sampai orang sombong itu. Aku tak mendapat apa pun darinya kalau ia yang menang."

"Tiga finalis kemarin dan aku hanya memasukkan dua narasumber untuk diwawancarai karena Seokjin tak mau diwawancara. Merepotkan sekali memang."

"Makanya, jangan sampai dia yang menang."



Desas-desus resah dari sesama wartawan menarik perhatian Jungkook. Ia jadi menguping mereka yang menyumpahi salah satu peserta supaya tidak menang.

Kim Seokjin, ya ... Jungkook ingat nama dan profil singkatnya. Tak banyak informasi soal dia dari apa yang Jimin tulis. Namun Jimin pernah memberi catatan untuknya bahwa jika ingin mewawancarai Kim Seokjin, bisa melalui manajernya. Jungkook lupa namanya tapi ia pasti akan menemukannya nanti.

Jurnalis yang tadi mengajaknya bicara hendak pamit pada Jungkook. Tapi Jungkook menahannya sebentar karena penasaran.

"Kenapa orang-orang mau finalis bernama Kim Seokjin tidak menang?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Laci Taejinkook.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang