Selain kebahagiaan dan kesediahan, kegagalan dan keberhasilan adalah dua hal yang tak pernah lepas dari hidup kita. Keberhasilan tentu menjadi sesuatu yang membahagiakan. Namun apakah kegagalan harus menjadi kesedihan dan menjadi hal yang harus diratapi? Meratapi kegagalan tentu saja tak akan membuat semuanya menjadi berubah. Apalagi jika kegagalan itu membuatmu pesimis dan takut mencoba sesuatu lagi, berarti kamu tidak mau berjuang dan gampang menyerah.
Ingat kisah orang-orang sukses di luar sana. Kesuksesan yang mereka raih bukan serta merta karena kebetulan saja. Namun buah dari kerja keras, pantang menyerah dan bangkit lagi ketika mendapati kegagalan.
Jadi jika saat ini kamu gagal SNMPTN, gagal masuk kampus yang lama dicita-citakan, gagal wawancara kerja dan lainya, tak perlu terlalu menyalahkan diri sendiri. Ingat kegagalan itu wajar. Kegagalan bukanlah hal yang memalukan. Pada dasarnya ketika kamu tak menyerah ketika gagal, peluang lain masih banyak yang terbuka lebar. Satu lagi kamu tak sendiri. Banyak sekali orang diluar sana yang mengalami kegagalan termasuk aku sendiri.
Aku juga pernah gagal tes CPNS pertama kalinya di tahun kemarin. Mengapa bisa gagal? Mungkin alasanya ada 2 faktor. Pertama mungkin belum jalanya dan yang kedua usahaku masih kurang. Aku bisa juga mengatakan jika hidup tak berpihak padaku. Namun sampai kapanpun hidup juga tak akan berpihak. Apalagi jika aku hanya menyalahkan kehidupan tentang apa yang terjadi, selamanya aku juga akan menjadi orang selalu tak puas diri. Jadi kita hanya perlu intropeksi selain menyalahkan kehidupan yang kamu miliki.
Faktor keberuntungan memang bisa juga menghampiri kita. Namun masa iya kamu hanya mengandalkan keberuntungan. Ada satu hal yang membuat seseorang bisa berhasil yaitu kemampuan dan usaha. Lalu apakah orang yang gagal tak memilki kemampuan dan usaha? Jelas saja tidak. Orang yang gagal juga berusaha namun usahanya belum berhasil. Aku pun juga berusaha sama seperti orang-orang. Namun aku sadar punya kekurangan. Aku sangat lemah dalam bidang Matematika terutama dalam hitung cepat. Dulu waktu SMA aku bahkan merasa salah jurusan karena hanya ikut-ikutan teman memilih jurusan IPA padahal tidak menguasai sama sekali. Akhirnya ketika teman-teman lainya jago di bidang ini, aku merasa minder. Jadi, ketika aku ingin sukses menghadapi Matematika ini, mungkin butuh perjuangan yang keras. Tetapi jika orang sudah tak menyukai suatu hal, dipaksa seperti apapun untuk memahami pasti tidaklah mudah.
Lalu apakah aku harus menunggu peluang lagi di bidang ini? Bagaimana jika peluang itu datang dan terlewati lagi. Jika aku berfikir seperti itu berarti aku tidak optimis. Orang yang tak optimis pasti akan gagal lagi. Namun aku juga tak ingin terlalu berharap dan menunggu hal yang belum pasti. Sebuah harapan bisa membuatmu selau bertanya-tanya mengapa ekspektasi tak sesuai realita dan akhirnya terlarut dalam penyesalan.
Lalu apakah kamu ingin menyerah? Buat apa menyerah. Kesuksesan bukan hanya tentang title, atau kedudukan yang kamu miliki. Kamu bisa melakukan sesuatu misalnya membantu orang lain saja juga sudah bisa dibilang sukses. Tujuan kita menempuh pendidikan adalah untuk meraih kesuksesan di bidang itu. Namun apakah kita hanya perlu berlomba-lomba untuk meraih kesuksesan dari sana? Jika misalnya kamu gagal, apakah akan mengatakan jika usaha ku selama ini tak ada gunanya bahkan membencinya.
Jika kamu mau merenungi, dibalik kata gagal itu sendiri sebenarnya memiliki banyak arti. Melalui kegagalan kamu bisa mengetahui kekuranganmu sehingga bisa mencoba untuk memperbaiki. Bisa jadi kegagalan juga memotivasi untuk mencoba lebih baik lagi. Sebuah keberhasilan tentu akan membuatmu termotivasi untuk mengupgrade kemampuan yang dimiliki. Namun jika kamu masih gagal jangan takut. Apa yang kamu lakukan jika sukses saat ini? Apakah akan berbangga diri merasa diri paling hebat. Atau mau bersombong diri karena mampu mengalahkan banyak orang. Nah, itulah pentingnya sebuah kegagalan. Jika kamu pernah merasakan sulitnya perjuangan dan pernah gagal, maka tak akan mudah pula menyombongkan diri. Jadi intinya antara keberhasilan dan kegagalan itu sama-sama memiliki arti istimewa.
Bahkan untuk memberikan inspirasi dan memberikan ilmu kepada orang lain, sebenarnya kamu juga tak perlu memilliki kedudukan tertentu atau menjadi orang besar terlebih dahulu. Bukankah hal yang besar bisa dimulai dari hal yang kecil. Meskipun tanpa kedudukan tinggi, kamu tetap bisa membagikan sesuatu yang kamu miliki kepada orang lain. Meskipun hanya sedikit yang kamu ketahui. Jadi sesuatu yang kamu pelajari tak akan pernah sia-sia. Jika bukan orang lain, kamu bisa menceritakan dan mengajarkan sesuatu pada anakmu sendiri nanti. Bukankah kamu akan senang jika anakmu nanti bertanya sesuatu dan kamu bisa menjawabnya? Jadi jika misalnya kecantikan atau ketampanan akan memudar seiring bertambahnya usia, beda lagi dengan ilmu yang akan tetap bertahan denganmu sampai kapanpun. Jadi, kamu tak akan pernah rugi jika belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Hidup Tak Berpihak √
Non-FictionPernahkah kamu merasa bahwa hidup tak berpihak ketika sesuatu terjadi? Lalu apa yang kamu lakukan jika hidup tak berpihak? Apakah akan menyerah dan menyesali apa yang terjadi. Atau kamu akan bangkit dan mencoba suatu hal lagi. Cerita ini bukanlah...