Uang Bukan Segalanya

12 4 0
                                    


Tak bisa dipungkiri dalam hidup kita akan selalu membutuhkan uang. Uang selalu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan papan, sandang, pangan dan kebutuhan lainya. Tapi apakah karena keinginan untuk medapatkan uang, kita menganggap uang segalanya? Tentu tidak kan. Aku juga tak bisa memungkiri saat menjadi penulis lepas ada beberapa keuntungan yang aku dapatkan. Misalnya aku bisa mendapat tambahan uang saku ketika masih kuliah dulu, ada pemasukan sedikit untuk membeli makanan atau kebutuhan lain. Bahkan menjadi penulis lepas setidaknya juga menghidariku dari menjadi pengangguran saat lulus kuliah.

Namun ketika pekerjaan ini tak memberikan gaji yang banyak seperti pekerjaan lain, atau ketika aku mendapat berbagai masalah dari menekuni bidang ini kenapa masih bertahan? Alasanya karena ada hal yang ingin aku pelajari dari bidang ini di samping uang itu sendiri. Pada saat mencoba sesuatu namun hasilnya kurang baik, aku mungkin bisa berkata "Mungkin hidup tidak berpihak padaku." Ketika hidup tak berpihak apakah harus membuat kita menyerah? Pastinya tak harus kan. Ketika hidup tak berpihak dan menyesalinya, kita tak akan mendapat apa-apa kecuali keraguan dan penyesalan itu sendiri.

Dari dulu aku suka dengan kegiatan tulis-menulis. Namun seperti yang telah aku katakan sebelumnya, aku memilki mood untuk menulis hanya saat suasana hatiku buruk. Padahal aku ingin mengembangkan kemampuan menulis, setidaknya menghindari writer block saat ingin menuangkan suatu ide. Ketika aku memilki keinginan seperti itu namun tak benar-benar rajin menulis tentu tak bisa kan. Kebanyakan, kemampuan menulis yang dimiliki seseorang itu bukanlah suatu bakat yang dimilki dari lahir. Mungkin ada beberapa yang seperti itu, namun kebanyakan kemampuan ini bisa didapat melalui latihan terus-menerus. Nah, tujuan lain dari aku mencoba menulis tersebut yaitu untuk melakukan pembiasaan menulis itu sendiri. Ternyata menulis itu memang tak mudah dan benar-benar membutuhkan fokus dan kesabaran. Bahkan meskipun cukup terbiasa sekalipun, untuk membuat tulisan yang enak dibaca, PUEBI benar dan tak ada typo itu sangat sulit. Jadi, tanpa belajar terus-menerus dan juga siap dengan kritikan, kemampuan itu tak akan berkembang.

Ada beberapa manfaat lainya yang aku pelajari dari menulis artikel, salah satunya yaitu tentang manajemen waktu. Jika kamu pernah mencoba, tentu tahu betul kan jika menulis dengan beban deadline mengharuskan untuk mengirimnya sesuai batas waktu yang ditentukan. Bukan hal mudah sebenarnya, tapi dari sini aku belajar untuk bisa mengatur waktu lebih baik. Misalnya yaitu bangun tidur lebih awal, bersih-bersih, kemudian nulis, istirahat, semua seperti telah terjadwal. Manfaat berikutinya yang sangat aku pelajari dari sini yaitu tentang kejujuran dan tanggung jawab. Jadi ketika bekerja sama dengan orang lain, sikap tanggung jawab harus tertanam kuat di dalam diri kita. Jika tidak, bukan diri sendiri yang rugi namun juga orang lain.

Meskipun aku pernah menulis artikel dan tak mendapatkan uang, aku nggak pernah menyesali dan menganggap semuanya sia-sia. Memang ada rasa kecewa seperti kerja keras ku kurang dihargai. Namun apa yang aku dapatkan selain uangnya itu sendiri juga banyak utamanya yaitu tentang wawasan. Pada dasarnya uang akan habis jika digunakan, bahkan seberapa banyak uang yang dimilki akan kita uang kurang. Begitupun dengan kecantikan atau ketampanan akan memudar seiring dengan bertambahnya usia. Namun tidak begitu dengan ilmu atau wawasan, mereka akan tetap bertahan dalam waktu yang lama. Jadi setiap hal yang dijalani anggap saja sebagai proses untuk belajar. Jika kita mendapatkan hasil dari proses tersebut anggap saja sebagi bonus. Namun jika belum mendapatkan hasil bukan berarti semuanya sia-sia.

Ketika Hidup Tak Berpihak √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang