26,5. Pasukan Khusus Perang

54 7 1
                                    

Topik: Pasukan Khusus Perang

Pemateri: Ginanjar Ginangale

Waktu: Jumat, 27 Maret 2020

1. Persia War Elephant

Siapa yang enggak kenal pasukan bergajah? Banyak pasukan besar dan agung menggunakan gajah sebagai kekuatan utamanya, mulai dari Sultan Beyezid Ottoman sampai si jenderal gila Hannibal Barca dari Cartago yang meneror kekaisaran Romawi dengan pasukan gajahnya.

Tak ayal Persia sebagai kekaisaran terbesar pada zamannya memiliki gajah perang sebagai pasukan utama. Pasukan ini terdiri dari gajah dewasa yang dilengkapi dengan baju pelindung dan pelana tinggi yang dibentuk seperti panggung di punggung gajah untuk menempatkan 4 sampai 5 prajurit panah, kombinasi yang tentu sangat mematikan di medan perang. Para pemanah bisa terus menembakkan panah tanpa khawatir diserang, karena dilindungi oleh gajah yang bisa memorakporandakan barisan musuh.

Gajah perang adalah manifestasi sesungguhnya tank zaman kuno, dengan pertahanan tinggi dan kemampuan penetrasi yang mematikan dari hewan mamalia itu. Gajah perang ini pula yang berhasil mengantarkan Persia sebagai pasukan terkuat di zamannya dengan ratusan peperangan yang berhasil dimenangkan secara gemilang, di hadapan pasukan ini perisai musuh cuma mainan anak-anak, tombak serta pedang sama enggak bergunanya kayak tusuk gigi.

Memang pasukan mana yang masih stabil dihadapkan dengan makhluk besar yang siap menginjak-injak kamu jadi bubur. Saking luar biasanya bahkan pasukan ini sempat menghambat kampanye militer raja Alexander Agung ke Persia.

Lalu apakah pasukan ini tidak punya kelemahan? Belum tentu.

Seperti kebanyakan hewan yang dijadikan alat perang walau tampak sempurna, pasti selalu ada kelemahan, dan salah satu kelemahanya adalah rasa lelah si gajah itu sendiri. Pada dasarnya gajah adalah binatang besar yang membutuhkan energi besar saat bergerak, dan mereka enggak bisa bergerak cepat dan segesit kuda kavaleri.

Hal ini dimanfaatkan pasukan Alexander Agung untuk mengecoh dan melelahkan pasukan gajah perang, hingga tidak bisa bertempur lagi pada pertempuran Gaugamela (311 SM). Walau kalah dan berhasil ditaklukkan, ternyata pasukan gajah perang ini membuat teŕkesan Alexander Agung hingga ia menjadikan pasukan gajah perang sebagai kekuatan pasukannya. Sampai akhirnya pasukan ini tidak digunakan lagi saat invasi Alexander ke India.

Dan, mulai saat itu kegemilangan pasukan Gajah Persia mulai meredup.

2. Rome War Chariot

Bisa dibilang ini adalah versi upgrade jenis yang di atas. Pasukan Rome War Chariot adalah mimpi buruk semua prajurit infanteri. Bila pasukan ini melintas, tanah pasti dibasuh dengan darah. Hampir semua keunggulan kereta perang berhasil disempurnakan oleh pasukan ini.

Segala macam perubahan dan penguatan dilakukan dalam segala aspek demi menciptakan pasukan Rome War Chariot yang sangat efisien dalam membantai musuh. Terdiri dari kereta paduan kayu dan besi, membuat hal ini sangat kokoh, bahkan kereta masih bisa digunakan selama rodanya tidak hancur.

Dan, sebagai tenaga penggerak, digunakan empat kuda sekaligus untuk menarik kereta. Kuda yang digunakan juga bukan kuda sembarangan, tapi Kuda Sapi. Bukan kuda yang lahir dari sapi, lo, ya. Tapi, sejenis kuda peranakan tertentu yang memiliki tenaga seperti sapi, tapi tetap lincah dan gesit, biasa disebut Borguni.

Ditambah dengan dua pedang tajam yang menghiasi kedua rodanya yang berguna untuk memotong musuh yang berada di sekitar area serangan, alhasil hal ini sukses menorehkan teror di hadapan setiap musuh yang berhadapan dengan pasukan Rome War Chariot.

Agenda FANTASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang