12

954 48 12
                                    

Satu bulan kemudian
Thailand
Lucan dan Angel baru tiba di Thailand, bersama dengan mereka guru fisika, kimia, biologi, terbaik di sekolah milik keluarganya. SMAN GALAKSI.

Kenapa mereka kesini dengan guru, bukan dengan para sahabatnya, karena kini mereka waktunya olimpiade tingkat Asia, jadi mereka datang dengan guru-guru.

Lucan mengikuti olimpiade Fisika, sedangkan Angel Kimia, dan dua orang lagi teman sekelas Lucan.

Lucan dan Angel kini sudah berada di sekolah elite Singapore, kini mereka diajak berkeliling dulu. Olimpiade di mulai dari besok.

Sudah menjadi ciri khas olimpiade yang diadakan tiap tahun, kalau seluruh pesertanya akan tukar antar pelajar selama sebulan.

"Gue dapat firasat kalau kita berdua akan sekolah di sini selama sebulan." Angel mengucapkan hal itu diangguki oleh Lucan.

"Untung sekolah ini masih milik Daddy, dan Papa tidak akan membiarkan kita terpisah." Lucan menimpali ucapan Angel.

Biasanya satu orang dari tiap sekolah untuk bertukar antar pelajar, karena kekuasaan keluarga Wilyan mereka berdua.

"Makan dulu, gue gak mau Lo sakit," ajak Lucan menarik lembut tangan adiknya menuju kantin.

Kantin penuh, Angel bingung akan duduk dimana. Sedangkan Lucan memesan makanan.

Angel melihat seorang murid yang duduk sendirian, matanya memandang polos sekitar. Angel pun memilih untuk duduk di sana, ia yakin gadis itu baik.

"Excuse me, may I sit here. The tables in the canteen are full," ucap Angel meminta ijin dengan nada sedikit dingin
(Permisi, boleh saya duduk di sini. Meja di kantin sudah penuh)

"Of course you can, what's your name? Looks like I just saw you. Are you one of the Olympic participants?" tanya anak cewek itu dengan bawel, Angel hanya terkekeh mendengar anak ini kelewat polos.
(Tentu bisa, siapa namamu? Sepertinya saya baru saja melihat Anda. Apakah Anda salah satu peserta Olimpiade?)

"My name is Angel, I am one of the Olympic participants from Indonesia. What's your name?" tanya Angel sekaligus memperkenalkan dirinya.
(Nama saya Angel, saya salah satu peserta olimpiade dari Indonesia. Siapa namamu?)

"Kamu dari Indonesia? Mamaku juga dari sana. Kenalkan namaku Alexa Nichita, panggil aja Lexa." Lexa mengucapkan hal itu dengan heboh, warga kantin menatapnya dengan aneh.

"DON'T TOUCH ME!" teriak seseorang yang sangat dikenali suaranya oleh Angel.
(Jangan sentuh gue!)

Angel paling tahu gimana sifat Lucan, yang tidak suka di sentuh oleh cewek, tepatnya cewek uang selalu berpakaian ketat.

"Tunggu di sini sebentar, gue akan melihat mereka!" ucap Angel lalu berjalan ke arah Lucan yang sedang membentak seorang cewek.

Angel menarik tangan kakaknya, dan mengusap tangan Lucan untuk menenangkannya. "Tenang Luc! Jangan terbawa emosi!" ucap Angel lalu melihat cewek tadi.

"Sorry or my friend's behavior, are you okay? He's the most sensitive to new people," ucap Angel lalu membantu cewek tadi berdiri.
(Maaf atau perilaku teman saya, apakah Anda baik-baik saja? Dia  paling sensitif terhadap orang baru)

"Thanks," ucap cewek itu lalu berlalu pergi karena malu. Angel hanya menahan tawanya.

"Ayo makan! Jangan marah-marah kaya cewek PMS aja lu,” ucap Angel lalu menyeret kakaknya menuju meja yang ditempati Lexa tadi

"Xa, ini Lucan sahabat gue sekaligus partner. Luc ini Lexa," ucap Angel memperkenalkan keduanya.

"Hai, aku Lexa." Lexa terpana dengan ketampanan seorang Lucan, Angel hanya memutar bola matanya. Kenapa banyak orang yang mengagumi kakaknya? Emang dia ganteng gitu? Lebih ganteng Victor dari pada Lucan.

"Lucan," ucap Lucan so cool, membuat Angel ingin menabok wajahnya itu.

Mereka pun memulai makan dengan tenang, tanpa menghiraukan keadaan sekitar mereka.

Banyak yang heran, terutama para siswa-siswi SMA di sana. Kenapa peserta olimpiade itu mau berteman dengan gadiks chiliders.

***

K

ini Lucan dan Angel kembali ke hotel, hotel ini di sediakan oleh kedua orang tua mereka untuk para siswa-siswi yang mengikuti olimpiade.

Keduanya menghadiri pesta acara pembukaan olimpiade malam ini, tentunya Kendra dan Sasa ada di sini.

Angel dan Lucan memasuki aula pesta, banyak pasangan mata tertuju kepada keduanya. Kendra dan Sasa tersenyum senang melihat kedua anaknya.

Acara pun dimulai, semua orang menikmati pesta ini, terutama Angel. Karena ini pesta pertama dengan keluarganya, yang selalu ia dambakan.

"BANG REVO, kak Rey." Angel berlari memeluk kedua kakak sepupunya, ia tidak menyangka mereka juga ada di sini.

"Baru aja kemarin berpisah, kamu udah kangen sama Abang ya?" tanya Revo menggoda adiknya itu.

"Kangen dong," ucap Angel memeluk Revo. Angel dari kecil sangat dekat dengan Revo, meskipun masalah pernah terjadi di antara keduanya.

Kembaran mereka berdua hanya geleng-geleng melihat saudaranya itu, kemudian mereka menghampiri Kendra dan Sasa yang sedang berbincang-bincang dengan guru-guru.

"Dad, Mom." Lucan pun menyalami kedua orangtuanya, diikuti saudara-saudaranya.

Kendra pun permisi, dan mengajak putra-putrinya duduk.

Perut Sasa sudah mulai terlihat, di usia kehamilannya yang memasuki empat bulan. Kendra sangat overprotektif kepada istrinya.

"Dad bosan tahu, kenapa ini belum berakhir. Mending tidur," keluh Revo mengundang tawa yang lain. Revo paling anti dengan pesta.

"Kamu sendiri yang mau ikut ke sini Rev, pada akhirnya kamu ngeluh sendiri." Mendengar ucapan dari Mommynya itu membuat Revo kicep, Sasa menjadi sensitif setelah ia dinyatakan hamil.

Kendra mengelus rambut putrinya, ingin sekali mengakui kalau Angel adalah putrinya di depan publik, tetapi kejadian beberapa tahun yang lalu membuat ia tidak mau mengakui hal itu. Karena takut musuhnya mengincar putri semata wayangnya.

"Daddy belum bisa mengungkapkan kamu di depan publik, Daddy gak mau kamu dalam bahaya. Kamu satu-satunya princess keluarga Wilyan," ucap Kendra menatap mata putrinya.

Angel tersenyum memeluk Kendra sebentar, ia tahu dan mengerti dari kecil dirinya disembunyikan di hadapan publik. "Aku tahu Dad, aku sendiri belum siap. Identitas aku sebagai putri keluarga Wilyan biarkan terus disembunyikan. Apapun keputusan Daddy aku setuju, Daddy adalah Ayah terbaik buat aku, Luc, Lev, King, dan calon adik kita. Kita semua sayang Daddy," ucap Angel memeluk Kendra kembali.

Semua itu tidak luput dari perhatian semua yang ada di sana, mereka tidak tahu siapa sebenarnya Angel.

Sungguh, Angel sudah melupakan perbuatan keluarganya di masa lalu. Angel memilih berdamai dengan masa lalu, tanpa keluarganya ia tidak bisa hidup.

"Mommy gak di sayang nih?" goda Sasa, Lucan tersenyum dan memeluk Mommynya.

"Kita sangat sayang kepada Mommy," ucap Lucan sambil mengusap adiknya yang masih ada dalam kandungan Sasa.

Rey dan Revo tersenyum, mereka sangat senang melihat keluarga pamannya sudah kembali bersatu. Meskipun Lev dan King sudah tidak hadir di antara mereka.

"Andai Lev dan King ada di sini, pasti mereka ikutan berpelukan. Kita sangat merindukan kalian," batin Angel

"Lev, King kalian berbahagialah di atas sana. Kita mengikhlaskan kepergian kalian. Kita sangat merindukan kalian," batin Lucan.

"Lev dan King kita akan selalu merindukan kalian, Mommy/Daddy akan selalu menyayangi kalian. Kita janji akan menjaga saudara-saudara kalian." Sasa dan Kendra

1071

Angel Is BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang