🌠 Oh, if the sky comes falling down, for you

354 74 2
                                    

"Kok diterima sih mbak?!" Kata Jeongwoo sambil menggebrak meja starbucks tempat dia minum.

"Dia minta maafnya tulus kok, Jeong."

"Sambil nyanyi lagu gajah, mbak?"

"Bukan tulus yang itu, supri."

Jeongwoo sebenarnya tahu kenapa Umji mengajaknya ke Kopi Kenangan sore-sore begini.

Tentu saja membicarakan si Agus.

Eh, Sugus.

Eh, Sagu.

Au ah, Jeongwoo enggak tahu cara menyebutkan namanya.

Mbaknya Jeongwoo ini keras kepala, dan TERLALU baik. Jeongwoo sendiri jadi bingung.

"Tapi kalau cuma temen, nggak perlu dong gandengan tangan terus foto upload di IG story dikasih hearteu."

Umji tertawa.

"Ya kalo jalan gandengan, lah. Aku sama Hoshi yang cuma temen juga jalan gandengan ga kenapa-kenapa."

"Beda mbak, mas Hoshi kan jomblo. Kalau kak Sugus pacarnya mbak."

***

Umji hari ini dapat gaji dari perusahaan tempat ia bersih-bersih.

Gaji office girl yang setiap hari membersihkan satu gedung memang tidak tinggi-tinggi amat.

Tapi paling tidak, Umji dan Jeongwoo bisa makan enak sesekali. Seperti kemarin di Kopi Kenangan.

Jeongwoo juga bukan adik yang merepotkan. Dia bekerja sebagai tutor privat bagi anak anak SD.

Padahal dia sama anak SD mukanya sama.

"2 juta? Hah? Apa saja yang dilakukan anak itu sampai harus menarik uang dua juta?" Kata Umji heran melihat saldo rekeningnya.

Tapi Umji tidak ambil pusing dengan tabungan mereka. Mungkin, Jeongwoo akan pergi karyawisata, atau perlu membeli keperluan untuk sekolahnya.

Adiknya itu memang jarang menceritakan apa-apa yang terjadi pada Umji. Lebih sering mendengarkan dan menanggapi cerita Umji padanya.

Umji berbalik badan lalu berjalan pulang.


Umji berbalik badan lalu berjalan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔︎] to die for || Umji ft treasure & 00-05 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang