Rani dan Mike sudah sampai di kantin kampus, sekarang keduanya duduk dengan wajah yang berbeda karena Mike menunjukkan senyumnya sedangkan Rani menunjukkan bibirnya yang mengerucut kesal.
"Sampai kapan tuh bibir monyong, gak capek apa?" tanya Mike dengan sedikit gurauan.
"Suka-suka aku dong," sarkas Rani.
"Tambah jelek lho," ucap Mike lagi.
"Biarin," jawab Rani sambil memalingkan mukannya.
"Pantesan kamu gak laku-laku kalo terus begini," ejek Mike santai.
"Oh."
"Beneran marah, Ran?" tanya Mike menatap Rani.
"Munurut, lo?" tanya Rani balik.
"Enggak," jawab Mike enteng.
Brukh!!!
"Aw!" jerit keras Mike membuat seisi kantin melihat ke arahnya dan Rani.
Melihat hal itu Mike langsung menatap Rani, sedangkan Rani hanya memasang wajah acuh dan seolah bertanya, 'Apa?'
"Sudah lapar ya sayang, tunggu sebentar ya aku lupa tadi mesan makanan sampai harus diinjakin kakinya baru ingat aku," ucap Mike dengan mengelus rambut Rani lembut.
"Sabar ya, aku tinggalin bentar. Ingat gak boleh selingkuh!" tekan Mike.
Sebelum benar-benar beranjak dari tempat duduknya Mike mengedipkan matanya genit ke arah Rani dengan senyuman khas miliknya. Setalah itu dia benar-benar pergi meninggalkan Rani sendiri yang masih terpaku akan sikap Mike.
Setelah lama terpaku Rani mengerjapkan matanya. Dia melihat ke seisi kantin yang memandangnya dengan tatapan sinis dan ada juga yang acuh.
"Mike sangat keterlaluan, lihatlah sekarang penggemar pria gila itu menatapku dengan sinis ditambah dia meninggalkanku sendirian!" gumam Rani mengumpat dengan tatapan sok acuh.
"Ilmu sihir apa yang dia gunakan sehingga Mike yang tampan dan kaya menjadi pacarnya?"
"Alah, palingan manfaatin kebaikan Mike!"
"Ngakunya sahabat tapi keknya seperti pacaran saja, lihat saja Mike sampai mengambil makanan hanya untuknya."
"Aku jadi iri."
"Sahabat rasa pacar itu!"
Begitulah bisik-bisik mahasiswi perempuan terhadap Rani. Sungguh sakit rasanya hati Rani mendengar ocehan mereka, Rani tidak pernah sedikitpun memanfaatkan kebaikan Mike hanya saja ... memang Mike-lah yang memaksa dan Mike memang seorang sahabat yang baik dan pengertian.
Rani hanya bisa terdiam membeku. Seandainya orang tuanya masih hidup mungkin dia tidak akan sehina ini, sehingga sering kali mendapat belas kasihan Mike dengan ditraktir makan setiap uangnya menipis, bukan hanya semenjak kuliah melainkan semenjak orang tuanya meninggal, Mike selalu membantunya.
Dan ini sungguh membuat Rani merasa tidak enak terhadap kebaikan Mike. Dia tidak pacaran dengan Mike, hanya saja Mike memang suka sekali bergurau dan kadang memperlakukannya berlebihan sehingga itu membuat beberapa fans Mike cemburu akan kedekatan mereka.
Setelah beberapa lama akhirnya Mike datang menghampiri Rani membawa makanan beserta dua jus alpokat untuknya dan untuk Rani.
Dengan senyum lembut Mike menaruh semua makanan di hadapan Rani dan satu jus alpokat dia letakkan di depannya.
"Ayo makan. Nanti keburu masuk kelas," ucap Mike dengan mengaduk jus alpokat di dalam gelas kaca yang panjang.
"Mmm aku ... tidak lapar, Mike," ucap Rani dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda Rese (On Going)
RomansaAku tidak pernah menduga bagaimana hidupku bisa bertemu dengan pria yang kaya raya tapi sayang tingkahnya yang rese membuat aku ilfil padanya. Aku bahkan sangat-sangat membencinya. ~Maharani Putri~ Aku senang bertemu dengan gadis itu, setiap...