Jingga

86 6 0
                                    

Ch.2

Badai kencang telah berubah menjadi rintik-rintik halus, suara kendaraan bermotor mulai kembali berjalan usai hujan yang telah reda kembali memecah keheningan jalan raya.
Tergesa-gesa pula ia berjalan diantara bilik-bilik ruang rawat inap.

"Kalau nggak salah memang disini kan? Ahh kenapa ga ketemu-ketemu sih?!!"
Ucap nya kesal sendiri.
Kembali ia berjalan sembari merogoh kedalam tas tangan manis nya yang berwarna peach.
"Nah ini dia!"

Girangnya saat menemukan benda yang dicari nya itu, kemudian mengetikkan beberapa huruf disana.

Gadis berkardigan pink itu pun mendekatkan ponsel nya ke telinga namun yang ia dapat kan hanyalah seuntai nada sambung putus-putus tanpa ada jawaban dari sebrang.

"Sial.. belom berubah juga, suka banget cari masalah! bebal gak ketulungan deh jadi manusia, ntar udah kejadian lagi baru deh kacau semuanya .. AHHHHHH !!! Aku harus cepet-cepet nanti keburu telatttt!!!"

Sembari berlari-lari kecil disepanjang lorong panjang bercat putih, melongo kesana kemari sampai kemudian menemukan sebuah nurse station dan bergegas menghampiri nya.

"Ehem, permisi mbak.. saya mau jenguk teman saya tapi saya tidak tahu nomor kamar nya.."
Tanya nya dengan polos kepada perawat bewajah tirus yang menjaga nurse station tersebut.

"Oh kalau begitu, biar saya bantu, Siapa namanya kak? Saya akan cari di data." Jawab perawat tersebut dengan ramah sembari mengotak-atik komputernya.

"Ngg namanya...."
Ia menghentikan kalimat nya dan bergumam mengingat-ingat.

Gadis penyuka warna pastel ini memang terbiasa melupakan hal-hal penting disaat-saat yang genting.

Tak lama kemudian secercah ingatan kembali di ingatan nya dan sontak ia berkata..

"Oh iya! Namanya Kawee! Kawee Mbak! K-A-W-E. Jenis kelamin nya laki-laki."
Ejanya sedikit berteriak semangat karena berhasil mengingat nama tersebut.

Perawat muda berambut sebahu itu mulai mengetikkan nama yang disebutkan gadis itu tadi di komputer nya namun hasil nya nihil.

"Hm.. maaf kak dilantai ini tidak ada pasien pria dengan nama Kawe... "
Balas perawat itu lagi dengan wajah sedikit bingung.

"Hmm? Masa gaada sih mbak.. coba tolong di cek lagi... Namanya seingat saya memang Kawe loh mbak... Karena wajah nya mirip artis KPOP yang selalu jadi haluan nya temen saya tapi versi KW nya gitu...hmmm.."

Balas nya sekarang mulai sedikit ngelantur, sedangkan si perawat malah semakin bingung mendengar nya . Pada akhirnya ia pun tersadar..

"Eh.. bentar-bentar.. Kawe itu kan nama alias... Nama asli nya kan..."
"Aduhh !! Lupa mbak!!! Maaf ya mbak!! Saya salah kasih nama yaampun!!! Maafin saya mbak!!"

Ucap nya lagi dengan tergesa-gesa meminta maaf sambil menahan malu.

Perawat itu hanya membalas dengan tawa kecil melihat tingkah nya yang polos dan kekanak-kanakan.

"Kakak coba tenangkan diri, duduk dulu.. siapa tahu nanti ingat lagi.. "
Ucap perawat itu lagi dengan ramah.

"Ah iya mbak.. saya coba ingat-ingat dulu , terima kasih..."
Balas nya sambil menggaruk-garuk kepala nya yang sama sekali tidak terasa gatal.

Ia pun merebahkan diri nya di bangku-bangku besi yang disediakan untuk pengunjung atau tamu di dekat nurse station sembari mengingat-ingat .

Setelah termenung beberapa saat, terdengar nada dering telfon genggam dari saku kardigan nya, sebuah panggilan masuk dari nomor tanpa nama.

"Halo..?"
Sapa nya perlahan dengan suara feminimnya yang sedikit centil.

My Best Mistake [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang