5. Curahan Hati

2.1K 244 2
                                    

"Funny how sometimes you just find things...."
(HIMYM)

***

Bagas melonggarkan dasi yang dikenakannya, ia merasa gerah setelah seharian bekerja penuh tekanan dan terlalu sibuk mengurusi orang banyak di perusahaan. Mobil dijalankannya dengan perlahan, ia paling senang menikmati waktunya sendirian di dalam mobil ditemani alunan musik dari lagu-lagu kesukaannya.

Terkadang Bagas iseng mengambil jalan yang lebih jauh untuk sekedar berkeliling kota lebih dulu sebelum tiba di rumah. Biasanya itu dilakukannya seminggu sekali, di hari jumat sore, menjelang akhir pekan seperti saat sekarang ini.

Kini Bagas menghentikan mobilnya sejenak, lantaran lampu lalu lintas di depannya tengah berubah menjadi warna merah yang artinya seluruh kendaraan yang melintas di jalan tersebut diwajibkan berhenti sejenak lalu diperbolehkan melintas kembali ketika lampu tersebut berubah menjadi hijau.

Dering gawai milik Bagas yang digeletakkannya begitu saja di atas dashboard mobil berbunyi nyaring. Bagas melihat pada layar gawainya untuk mengetahui siapa yang menelponnya dan ternyata Mbak Diah, kakaknya.

'Bagas, kamu dimana?" tanya Diah tergesa-gesa tanpa mengucap salam atau menyapa terlebih dulu.

"Di jalan, baru pulang dari kantor. Kenapa?" Bagas balik bertanya.

"Tolong jemputin Alif yaa, dia tadi lagi ikut Chaki Class di KFC MT. Haryono, tahu kan?" tanya Diah lagi memastikan Bagas paham tempat yang ia maksud.

"KFC? MT. Haryono? Oh iya, tahu sih. Ini aku lagi di jalan MT. Haryono kok." terang Bagas sambil menatap keluar kaca mobil, mencari-cari papan nama jalan untuk memastikan bahwa ia benar.

"Kebetulan dong, Mbak tadi mendadak ada urusan, jadi Alif ditinggal di sana. Tolong kamu jemput yaa, sekalian lewat. Mas Candra masih ada rapat di kantor, nggak bisa diandalin sekarang."

"Ya sudah, terakhir keluar sekitaran jam berapa? Pakaian yang terakhir dikenakan apa? Bagaimana ciri-cirinya? Adakah kira-kira hal lain yang bisa dijadikan petunjuk tambahan?" ceracau Bagas asal-asalan.

"BAGAS! Mbak minta kamu jemput keponakanmu bukan cari anak hilang! Hih!"

"HAHAHAHAHAA....!" tawa Bagas meledak menggema ke seluruh isi ruangan dalam mobil. Raut wajah Diah di ujung sambungan telepon cemberut kesal dengan kelakuan adik lelakinya dan memilih menutup telepon.

Setidaknya Bagas pasti akan mengerjakan perintahnya dengan baik.

***

Bagas memarkir mobilnya di area parkir tepat di depan pintu masuk restoran cepat saji yang terkenal dengan ayam goreng tepung kriuknya itu, KFC. Rasa lapar mulai mendera perut tunggal milik Bagas.

Bagas menghampiri pegawai yang bertugas menyambut kedatangan pelanggan di muka pintu masuk, mempertanyakan mengenai kegiatan Chaki Class yang dimaksud kakaknya. Setelah mendapat informasi cukup bahwa kegiatan dilakukan di lantai dua yang terdapat area khusus untuk kepentingan kegiatan anak-anak, Bagas memilih memesan makan terlebih dulu untuk dibawa dan dinikmati di lantai atas saat menemui Alif, keponakannya.

Dua paket makanan sudah berada di tangannya. Bagas sengaja membeli satu paket khusus anak yang terdapat mainan dalam satu paketnya untuk diberikan kepada Alif. Yaa.... kalau Alif kenyang dan tak mau makan, Bagas masih mampu menampung jatah makan Alif. Beratnya kerjaan di kantor sudah cukup menguras tenaga dan pikiran hingga membuat Bagas kelaparan. Bagas kini segera naik ke lantai atas untuk bertemu Alif.

***

Hiruk pikuk riuh rendah tawa riang anak-anak mulai terdengar ketika Bagas semakin mencapai anak tangga terakhir yang menghubungkan lantai dasar dengan lantai dua yang ditujunya. Meskipun itu hanya suara beberapa anak yang mungkin tidak sampai sepuluh anak karena kegiatan mereka ternyata sudah selesai dari setengah jam yang lalu, tapi itu cukup memberi kesan ramai.

DESIRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang