Selamat membaca!♥️
***
Zanna merasa kesal, karena harus bertemu lagi dengan lelaki menyebalkan itu terlebih mereka duduk bersama.
"Sumpah si, gue pengen pindah kelas aja gue gak mau duduk sama dia gak mau." Ucap Zanna sambil memukul-mukul meja di cafe itu.
"Tolong diem ya mbak, ini tempat umum yang hidup di lingkungan ini bukan cuma lu aja, jangan buat kebisingan."
Mata Zanna mendelik, dan mulutnya terbuka lebar. Kenyataan buruk apa lagi ini kembali bertemu dengan sosok menyebalkan itu.
"Apa liatin gue? Lu kaget? Kenapa? Tadi lu ngomongin gue hah?"
"Lu lagi!!. Jangan-jangan lu ngikutin gue ya?!!."
"Dih, kurang kerjaan banget gue ngikutin lu."
"Terus lu ngapain di sini hah?!."
"Ini cafe favorit gue, lagian ini tempat umum kan bukan punya nenek moyang lu Jadi terserah gue dong."
Lagi-lagi lelaki itu membuat Zanna naik pitam. Untung saja Zanna tidak darah tinggi jadi bisa menahan emosi nya.
"Sabar Zann sabar, jangan di ladenin."
***
Sudah 30 menit Zanna menunggu taksi yang lewat di depan cafe itu tapi tidak ada satupun yang lewat.
"Kok taksi gak ada yang lewat ya padahal kan ini baru jam 7 malam." Ucap Zanna.
Seorang lelaki datang menghampiri Zanna. Kedatangan lelaki itu sontak membuat Zanna terkejut dan ketakutan. Lelaki itu adalah Reno, mantan pacar Zanna yang menurut nya mantan terburuk yang pernah ia kenal.
"Gue anterin pulang ya Zann, lu mau kan?" Ajak Reno.
Zanna mundur beberapa langkah sambil merasakan ketakutan.
"Nggak gue gak mau pulang sama lu, jangan deketin gue pergi, jangan temuin gue lagi." Teriak Zanna.
"Plis Zann, gue mau memperbaiki kesalahan gue di masa lalu sama lu, Reno yang sekarang bukan seperti Reno yang dulu lu kenal Zann, gue udah berubah." Ucap Reno memohon.
"Nggak gue gak mau ketemu lu lagi, pergi!."
Reno terus melangkah mendekati Zanna.
Tiba-tiba sosok lelaki datang lalu menonjok tubuh Reno hingga tersungkur ke tanah.
"Jangan cupu lu berani nya cuma sama cewe bangsat!!!." Ucapnya sambil menonjok Reno.
"Anjing! Gak usah ikut campur bangsat, ini urusan gue sama dia." Ucap Reno, sambil menonjok nya.
"Udah-udah, kalian apa-apaan si kaya bocah. Ren lu pergi kalo lu gak pergi gue teriak." Ucap Zanna mencoba menghentikan perkelahian itu.
"Lu gak papa?" Tanya Zanna pada lelaki yang menolong nya.
"Gak papa, lu baik-baik aja kan?" Lelaki itu balik bertanya.
"Gue gak papa. Sekarang gue obatin luka lu ya." Ucap Zanna.
Pov di dalam cafe.
"Thanks ya udah nolongin gue, kalo gak ada lu gak tau deh nasib gue gimana. Btw nama lu Rai kan?" Ucap Zanna.
"Iya nama gue Rai. Santay aja, gue cuma gak mau ada cowo yang kurang ajar sama cewek. Gue anter lu pulang ya, kasian gue tadi liat lu nungguin taksi tapi gak ada yang lewat." Ucap lelaki itu.
"Jadi lu merhatiin gue ya." Ucap Zanna pede.
"Pede banget lu. Ayo mau pulang gak?" Ajaknya.
Mohon bijak dalam membaca ya gais. Part ini mengandung unsur bahasa kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAI × ZANNA
Teen FictionHati manusia itu unik, mudah berubah. Yang awalnya biasa saja bisa menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bagi hidup kita. Perihal jatuh cinta pada seorang sahabat sendiri itu bukan sesuatu yang aneh dan itu bukan kesalahan hidup. Kita sebagai manu...