✓Bab 5✨

44 8 0
                                    

Selamat membaca!♥️

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Bel yang paling ditunggu oleh anak sekolah terlebih jika gurunya yang killer atau yang nyebelin.

"Baik semua, bapak sudahi materi hari ini, jika ada yang belum mengerti tentang materi hari ini silahkan chat melalui WhatsApp bapak saja, kebetulan bapak jomblo jadi WhatsApp bapak sepi dan pastinya bapak akan fast respon." Ucap pak Wawan curhat.

"Lah pak ko jadi curhat, makanya pak jadi orang jangan galak-galak jadi gak ada yang mau kan tuh sama bapak." Ucap Ansell.

"Jangan sembarangan kamu, mau nilai kamu saya potong?." Jawab pak Wawan.

"Yaelah pak cuma bercanda aja baperan dasar kurang piknik." Ujar Fajrin.

Seluruh siswa kelas X MIPA 1 sudah keluar dari ruang kelasnya, kecuali Rai dan Zanna.

"Zann lu mau pulang bareng kita gak? Lu kan masih sakit." Tanya Clarin.

"Gak usah kalian duluan aja, nanti supir gue juga jemput kok."

"Yaudah yuk keluar bareng." Ucap Luna.

"Rai ganteng...kita duluan ya hati-hati dijalan." Ucap Luna dengan genit.

"Najis so imut banget si lu." Ucap Felicia.

Sudah 1 jam Zanna menunggu kendaraan yang lewat, tapi satu pun tidak ada. Pak Iwan supirnya tadi mengabarkan tidak bisa menjemput nya karena ada urusan mendadak di kampungnya.

"Lama banget gue nunggu gak ada kendaraan yang lewat satu pun gak ada. Mana udah sore lagi sekolah juga udah sepi. Aduh gimana ini." Ucap Zanna panik.

"Gue anter lu pulang." Ucap seorang lelaki di belakang Zanna.

"Gak usah Rai gue pesen grab aja, gue gak mau ngerepotin lu terus, thanks tawarannya."

Zanna lalu membuka handphone nya berniat untuk memesan grab.

"Yahhh...ko lowbat si mana gak bawa power bank lagi."

"Gue bilang juga apa, gue anterin pulang pake so nolak segala. Ayo cepat naik nanti keburu hujan udah mendung ni. Lu mau di gangguin sama hantu sekolah?" Ucap Rai sambil memasangkan helm kepada Zanna.

Diperjalanan, tidak ada yang membuka suara. Mereka saling diam. Di sisi lain Zanna merasa nyaman ketika dekat dengan Rai, sebelumnya Zanna tidak pernah senyaman ini. Bersama Rai hidup Zanna seperti terlindungi.

Tak sengaja Rai melihat wajah Zanna dari spion.

"Lu lucu juga ya Zann kalo lagi diem gitu." Gumam Rai.

****
Zanna membaringkan tubuhnya di kasur. Pikiran Zanna masih terisi oleh Rai. Seorang lelaki yang berhasil membuatnya naik pitam setiap berhubungan dengannya. Rai juga yang berhasil membuat Zanna merasa hidupnya di lindungi. Perasaan apa yang sedang Zanna rasakan.

"Rai baik juga ya, walaupun nyebelin ternyata dia punya hati yang baik juga. Beda sama Reno."

Rai terus memainkan gitarnya, pikirannya tertuju pada gadis yang sudah ia tolong hari ini dan kemarin, gadis yang menganggap dirinya aneh.

"Lucu juga ya dia, tapi gue kasian juga sama dia kayanya dia sering pingsan gitu. Apalagi kayanya dia punya masalah sama cowok yang kemaren berantem sama gue. Tapi cowo brengsek itu siapa?." Ucap Rai.

***
"Morning mamah sayang. Loh mah papah gak sarapan bareng lagi?" Ucap Zanna dengan semangat pada mamah nya.

"Morning sayang nya mamah, papah ada urusan sayang, ayo sarapan dulu. Kamu tuh gak boleh males sarapan ah nanti pingsan lagi." Ucap mamahnya.

"Loh mamah tau dari mana Zanna pingsan?"

"Noh dari dia" ucap mamah Zanna seraya menunjuk ke arah lelaki yang tengah duduk di ruang tamu.

Loh Rai? Ngapain dia jemput gue?.










Kira-kira kenapa ya Rai jemput Zanna?

Jangan lupa tinggalkan jejak kawan-kawan ku yang budiman.

RAI × ZANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang