✓Bab 6✨

21 7 0
                                    


Selamat membaca!♥️

***

Tidak ada yang membuka suara di dalam mobil itu. Rai dan Zanna sibuk dengan isi isi kepalanya masing-masing.

Tiba-tiba Zanna memecahkan keheningan itu.

"Lu ngapain jemput gue?" Tanya Zanna sedikit cuek.

"Ga tau, gue cuma ngikutin suara hati gue."

"Gue cuma mau jadi sahabat baik lu aja kok." Rai Melanjutkan ucapannya.

***
"Gue cuma mau jadi sahabat baik lu aja ko."

Ucapan Rai tadi terus mengusik pikirannya.
Apa bisa dia bersahabat baik dengan seorang lelaki tanpa melibatkan perasaan?.
Apa persahabatan antara lelaki dan perempuan sepenuhnya murni? Apa tidak akan ada yang menyimpan sebuah perasaan lebih diantara mereka?.

Zanna tidak yakin dengan dirinya sendiri.

"Apa gue bisa bersahabat baik sama Rai?"
"Kira-kira gue bakal punya perasaan ga ya sama dia?" .

"Zann ya ampun ini masih pagi udah ngelamun aja muka lo, kaya gaada semangat hidup." Ucap Luna, datang dengan teman-teman Zanna yang lainnya.

"Biasanya ceria, cerewet sekarang ko mendadak bisu Zann." Ucap Felicia.

"Mending ke kantin yu gue laper ni belum sarapan, ga dikasi makan gue sama mamah gue sedih banget gue." Ucap Luna, dengan nada yang membuat teman-temannya merasa jijik.

"Najis banget si lo Lun alay. Btw, bener juga kata Luna mending kita ke kantin aja yuk, lagian bel masuk juga masih 20 menit lagi. Lumayan sekalian cuci mata liatin kakel cogan." Ucap Clarin.

"Kalian aja gue mager banget." Tolak Zanna.

"Ah ga asik lo Zann, ayo dong gaada lo berasa hambar ga spesial ibarat martabak ga pake kacang jadi ga spesial." Ucap Felicia.

"Udah ayo ih gaada penolakan." Ajak Clarin seraya menarik tangan Zanna.

Zanna terus berkutat dengan minuman yang dipesannya, sambil terus mengaduk nya.
Sial, pikiran Zanna masih terpenuhi oleh perkataan Rai tadi di mobil.

"Yaelah Zann udah keaduk rata banget tuh minuman dari tadi lu adukin terus, minum lah." Ucap Clarin.

"Lu mikirin apa si Zann? Lu mikirin soal ayah lu lagi?" Tanya Felicia.

"Iya Zann, ayo dong cerita siapa tau kita bisa bantu. Gue ga kuat liat lu diem aja, gue pengennya lu berisik." Ucap Luna.

"Gue..."

Belum sempat Zanna melanjutkan ucapannya, namun seorang lelaki dengan tatapannya yang tajam, badannya yang tegap, rahangnya yang kuat, lewat tepat di dekat meja yang Zanna tempati. Sekarang mata Zanna dengan lelaki itu saling bertemu.

Dia tidak menyadari bahwa sejak tadi teman-temannya memanggilnya. Begitupun dengan Rai.

"Ya ampun Zann, lu suka sama Rai?." Ucapan Clarin sontak menjadi pusat perhatian seisi kantin.

"Clarin.... Apa-apaan si lu, malu-maluin aja yakali gue suka sama orang kaya dia. Manusia aneh bukan makhluk bumi." Ucap Zanna kesal.

"Abisnya dari tadi kita panggil malah liatin si Rai." Jawab Clarin.

"Dih siapa juga yang suka sama lu, gue juga ogah kali naksir sama lu. Cewek ribet, bawel, manja." Ucap Rai dengan nada mengejek.

"Maksud lu apa ngatain gue hah?" Ucap Zanna tak terima.

Namun, tiba-tiba bel masuk berbunyi. Dan Rai langsung pergi menuju ke kelas. Menurut Rai tidak ada gunanya juga berdebat dengan perempuan, ujung-ujungnya laki-laki juga yang kalah. Karena pada dasarnya perempuan ingin merasa selalu benar dan tidak mau kalah. Sedangkan lelaki sudah pasti selalu salah dan harus mengalah.






Penasaran sama cast nya gak ni gais?
Tunggu ya nanti dikasih tau ko, surprise hehe.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya kawan-kawan. Biar ga horor hehe.

Terima kasih yang sudah membaca dan vote.


Next part....










RAI × ZANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang