Selamat membaca!♥️
***
"Nih buat lo" ucap seorang lelaki sambil menyodorkan sebotol air mineral.
"Kak Deon?" Tanya Zanna sambil mendongakkan kepalanya.
"Iya ini gue kenapa? Lu sendirian?" Tanya Deon sambil duduk di sebelah Zanna.
"Iya kak, btw makasih ya" balas Zanna.
"Sama-sama" balasnya.
Walaupun belum mengenalnya lebih jauh dan hanya bertemu diwaktu yang tidak disengaja, menurut Deon Zanna adalah sosok perempuan yang cukup asik untuk dijadikan teman.
"Lu asik ya Zann, bawel. Beruntung temen lu bisa temenan sama lu." Ucap Deon.
"Kakak juga asik, padahal kakak ketua osis tapi ga sombong kaya Kakak kelas lain" ucap Zanna dengan senyuman yang membuat Deon tertarik.
"Gue ga gila hormat si, pengen dihormatin ade kelas karena alasan cuma beda tingkatan kelas menurut gue itu hal yang kocak." Balas Deon.
Zanna dan Deon tampak seperti orang yang sudah saling mengenal cukup lama, mereka sangat akrab.
Namun ada sepasang mata yang diam-diam memperhatikan mereka berdua dari kejauhan.***
"Ngapain lu liatin jawaban gue, lu mau nyontek ya? Gaada-gaada enak aja kerjain sendiri." Ucap Rai kesal."Ih siapa juga yang mau nyontek, gue cuma mau liat caranya gue lupa rumusnya suudzon aja heran." Balas Zanna memutar matanya malas.
"Rai, Zanna kenapa kalian ngobrol? Kalian kerja sama?" Ucap pak Wawan.
"Zanna tuh pak mau nyontek ke saya" Rai menuduh.
"Bohong pan saya cuma mau tanya rumusnya eh si Rai langsung nuduh yang nggak-nggak" bantah Zanna."Sudah-sudah kalian bapak hukum bersihin kamar mandi sekarang!." Titah pak Wawan.
"Ini semua gara-gara lu, maen nuduh-nuduh sembarangan aja" maki Zanna. "Kalo lu ga nuduh sembarangan ga mungkin gini."
"Lu dengerin gue ngomong ga si Rai?" Ucap Zanna dengan nada tinggi.
"Denger, tapi males gue ladenin ocehan sampah lu, ga bermutu." Balas Rai dingin.
"Yaudah kalo gitu lu aja yang bersihin gue males berurusan sama lu." Zanna memutar bola matanya malas.
Brugh...
"Awww...kaki gue sakit banget, tolongin anjir" Zanna meringis kesakitan.Dengan sigap Rai langsung menggendong Zanna dengan gaya ala bridal style. Seluruh pasang mata melihat mereka dengan tatapan aneh.
Rai merebahkan Zanna di UKS, lalu dia mengambil sekotak obat untuk kaki Zanna "gue obatin ya. Makanya kalo jalan hati-hati, dasar mak lampir."
Zanna mengerucutkan bibirnya "lu kalo emang ga niat bantuin gue gausah."
"Tenang aja gue emang pengen bantuin lu." Rai tersenyum manis.
Baru pertama kali Zanna melihat senyuman tulus Rai kepadanya, ternyata Rai baik walaupun tak jarang membuat Zanna naik pitam.
Rai terus memijit kaki Zanna, tanpa ia sadari sedari tadi Zanna memperhatikannya.
"Lu pulang sama gue."
Belum sempat Zanna melanjutkan ucapannya "tapi gue..."
"Gue ga nerima penolakan."
***
"Ko berenti?" Tanya Zanna heran."Gue laper mau makan dulu, lu kalo ga mau ikut tunggu aja disini."
"Gamau, gue ikut" balas Zanna.
Seperti biasa, tidak ada pembicaraan apapun diantara mereka berdua. Entah tidak ada yang berani membuka suara atau memang sengaja karena memang tidak ada hal penting yang harus mereka bicarakan.
Rai makan dengan begitu lahap, nampaknya memang benar dia sangat kelaparan. Lagi dan lagi diam-diam Zanna memperhatikan Rai, ia tidak tahu apa penyebabnya atau dia sudah mulai tertarik dengan Rai?.
"Lu ngapain liatin gue mak lampir?" Tanya Rai.
Zanna merasa gugup, kebodohan apa yang baru saja ia perbuat? Menatap wajah Rai sedari tadi.
"Gue aneh aja sama lu, makan kaya orang kelaparan.""Lu kalo hari libur suka joging?" Tanya Rai tiba-tiba.
"Iyaa, kenapa?"
"Lu udah lama kenal sama ketua osis kita?" Ucap Rai.
"Maksud lu ka Deon? Gue kenal dia pas pertama masuk SMA Wijaya aja, terus waktu itu dia pernah nungguin gue di UKS pas lagi pingsan. Btw, lu tau dari mana kalo gue suka joging?" Jelas Zanna.
"Ga sengaja kemaren gue liat lu. Tapi lu keliatan kaya udah akrab banget sama ka Deon." Ucap Rai.
"Kak Deon asik, humble banget ga kaya kakak kelas lain. Gue rasa, gue sama dia kaya sefrekuensi gitu jadi ga canggung lagi."
"Lu suka sama kak Deon Zann?"
Ini Zanna👇
Ini Rai👇
Ini Deon👇
Wahh...Apa Zanna & Rai udh saling nyimpen perasaan ya?
Hmm...
Jangan lupa vote kawan-kawan ku yang budiman.
Next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
RAI × ZANNA
Teen FictionHati manusia itu unik, mudah berubah. Yang awalnya biasa saja bisa menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bagi hidup kita. Perihal jatuh cinta pada seorang sahabat sendiri itu bukan sesuatu yang aneh dan itu bukan kesalahan hidup. Kita sebagai manu...