Siapa dirimu Kinan

512 8 0
                                    

Pov Arman Kusuma

•••
Segera kujalankan kaki ini dengan cepat. Rasanya hati ini sudah tidak mampu menahan gejolak yang ada. Gadis kampung itu benar-benar mempunyai magic yang sangat hebat.

Hari ini ia telah berhasil membuat Arman Kusuma tertawa dengan lepas. Berkali-kali aku sudah berusaha bersikap dingin dan kasar pada gadis kampungan itu. Namun, hasilnya tetap nihil.

Gadis kampung itu masih bisa tersenyum manis. Bahkan sekarang ia sedang menahan tawa. Melihat kemarahanku yang meluap. Karena kebodohannya. Dasar gadis aneh!

Sebenarnya aku sudah menikahi gadis waras atau setengah waras sih? Apa pengatur senyumnya sudah rusak? Sehingga tak mampu mengatur kapan senyum itu digunakan.

Ealah ... dia masih mengejarku dengan senyumannya. Ah, bodoh. Kubuka pintu mobil dengan secepat kilat. Pergi meninggalkan gadis kampungan itu. Bisa-bisa aku ikut tidak waras juga nantinya.

"Mas tunggu ...," teriaknya sembari menghadang mobilku.

Dasar wanita gila! Kamu pikir dengan melakukan itu semua. Aku bisa tertarik padamu. Tindakanmu itu malah membuatku semakin yakin. Jika kamu adalah kesalahan pertama yang dilakukan mama untukku.

Aku membuka jendela mobil dengan wajah masam. Menautkan kedua alis dengan kasar. Wajahku sudah seperti penjahat-penjahat yang beraksi di layar kaca. Siapa saja yang melihat wajahku sekarang pasti akan merasa takut.

Namun, tidak dengan Kinan Permata. Gadis kampung itu tetap memberikan senyuman manisnya padaku. Berhentilah Kinan untuk memberikan senyuman manismu itu.

Senyuman manismu itu seperti narkoba yang bisa membuatku candu dan mabuk. Berhaluniasi dengan perasaanku sendiri. Kinan Permata telah mampu mengaduk-aduk hati Arman Kusuma.

Kini hatiku ini mampu memberontak otakku sendiri. Organ yang selalu dikendalikan oleh pikiranku. Malah sekarang ingin menguasai setiap inchi pikiranku.

"Apa?!" bentakku sembari melototinya. Aku bisa melihat dari wajahnya jika sekarang ia sedikit ketakutan.

Kamu tidak akan bisa bertahan terus dengan sikap kelembutan dan ketegaranmu itu, Kinan. Aku tahu senyuman manismu itu hanyalah kebahagiaan yang semu saja.

Kamu berusaha ingin menerima takdirmu sekarang. Sebagai bagian dari dunia hitam. Dunia yang sebenarnya tidak cocok dengan kepribadianmu.

"Ini dompetmu ketinggalan, Mas," jawabnya dengan senyuman sumingrah.

Sebenarnya di sini siapa yang tidak punya hati? Aku atau dia sih. Entahlah ... gadis kampung itu benar-benar berhati besar.  Jiwanya terlalu lembut dan tabah untuk menerimaku.

Lelaki yang tak punya hati dan tidak akan memberinya cinta. Mungkin saja. Siapa sih yang mampu bertahan dengan daya tariknya. Sihirnya terlalu kuat untuk bisa ditolak. Aish ... kenapa aku malah memujinya seperti ini?

Buanglah perasaan ini dari hatimu jauh-jauh Arman ...! Cinta akan membuatmu lemah dan bahkan tak berdaya untuk melukai. Sedangkan seseorang mafia harus bisa membunuh, membunuh, dan membunuh.

Bukan bermain cinta. Bagi seorang mafia cinta adalah titik kelemahannya. Yang bisa dimanfaatkan oleh musuh. Sewaktu-waktu ia bisa kehilangan cintanya itu sendiri.

Itulah yang membuatku bersikukuh untuk tidak menerima cinta. Aku takut sesuatu hari nanti aku bisa kehilangan Kinan. Kinan? Apa yang sedang aku pikirkan sekarang?

Mobilku berlaju dengan kencang tanpa memendulikannya. Aku mengambil dompetku tanpa melihat wajahnya. Walau hanya sekali saja. Namun, dari kaca spion aku masih terus memperhatikannya.

Tubuhnya masih mematung menunggu mobilku tidak terlihat lagi dari jalanan. Kinan benar-benar berbeda dari kebanyakan perempuan yang ada. Ia adalah perempuan terhebat yang pernah kutemui.

***

Mobilku berhenti di salah satu cafe mewah. Hari ini saatnya aku melakukan transaksi atas koin-koin kuno China itu. Dengan berbagai korektor dunia.

Jaringan mafia yang kumasuki telah berkelas internasional. Musuh kami bukan hanya polisi lokal saja. Namun, polisi dunia pun mengejar kami.

Apalagi aku adalah penyalur bagi mafia-mafia dunia. Untuk menyembunyikan barang-barang haram mereka. Negara berkembang seperti Indonesia ini akan susah meringkus jaringan mafia dunia yang tersembunyi.

Jika sering melihat film James Bond. Pasti tidak akan asing lagi dengan namanya agen FBI. Agen yang mengatasi kasus besar dengan orang-orang yang ahli dan cerdas didalamnya. Agen itulah yang sedang mengincarku saat ini.

Namun, aku tidak perlu takut dengan itu semua. Jaringan mafia ini berpusat di Las Vegas---Amerika Serikat. Aku ada dalam lindungan dan pengawasan mereka. Jelas mereka tidak mau rugi jika aku sampai mati.

Aku adalah wadah mereka untuk menyalurkan barang-barang haram di negeri ini. Negara dengan kapasitas penduduk tinggi. Akan sulit untuk membasmi jaringan mafia sekelas dunia.

Bukan aku meragukan cara kerja pejabat negeri ini. Namun, untuk mengurusi masalah pokok dalam negeri ini saja mereka masih kesulitan. Seperti jumlah pengangguran, koruptor yang hidup nyaman. Di balik tahanan dengan fasilitas mewah.

Lagipula jaringan mafia besar yang kumasuki sekarang. Terbagi atas dua kubu yang berlawanan dan bertentangan. Mereka bersaing ketat untuk menguasai dunia pembisnisan haram ini.

Dua kubu itu dipimpin oleh Tuan Pitter Ramess---bos besarku. Dan Imuenal William---bos besar Hardi. Mereka sama-sama warga kebangsaan Inggris. Yang menguasai dunia mafia di Amerika Serikat.

Sstt ...

Sasatan pisau hampir saja mengenai tubuhku. Saat aku ingin ke luar dari mobil. Sialan komplotan Hardi belum kapok-kapoknya mengincar koin-koin kuno China ini. Namun, aku rasa ini lebih daripada pengincaran koin-koin kuno ini saja.

Namun, sudah mengarah pada pembalasan dendam. Dan aku yakin ini pasti ada kaitannya dengan Kinan.

Hardi menginginkan Kinan. Entah hubungan apa yang telah terjadi di masa lalu mereka. Tetapi, aku tidak akan melepaskan Kinan begitu saja.

Nasib Menjadi Istri Mafia( Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang