"Finally selesai juga tukomku."
(Tukom = tugas kelompok)
Stella meregangkan otot-otonya yang sudah mulai kaku karena terlalu lama duduk demi mengerjakan tugas kelompok yang gak ada akhlaknya-- ralat, punya temen kelompok yang gak ada akhlaknya. Empat lembar folio yang rangkap dua berhasil berisikan semua yang dicari oleh tugas dosen.
Kenapa sih kok dia yang ngerjain? Gegara habis dibagiin kelompok, dia kena apes dapet yang isinya fans Hyunjae semua. Mana mereka ngancem bakal pukul punggung Stella lagi kalau sampai gadis itu melapor.
Stella yang malas untuk disiksa lagi akhirnya mengangguk setuju meskipun berat menerimanya. Dua teman kelasnya itu seenaknya sendiri menyuruh keseluruhan tugas kelompok dia yang kerjakan, bahkan tanpa diberi jasa imbalan yang pantas. Sebenernya, ini Stella jadi babunya Hyunjae sama fansnya apa gimana?
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Dia belum makan sedari siang. Alasan klise nan simple : orang tuanya belum mengirimkan uang.
Entahlah, Stella tidak mengerti kenapa bulan ini dia jadi tidak mendapatkan jatah bulanan yang seharusnya sudah masuk ke rekeningnya. Gaji part-time nya baru bisa dia dapatkan minggu depan.
Drrtttt
Setan neraka is calling..
"Ini orang gak tidur apa?" dumal Stella melihat Hyunjae menelponnya di tengah malam.
Untung saja Stella masih bangun dan dia akhirnya mengangkat telpon daripada Hyunjae spam chat. Gak, itu bukan dari Hyunjae tapi kelakuan Younghoon yang pakai hp Hyunjae.
"Apa?!" Sapaan ketus menjadi andalan Stella.
"Ck, bisa lebih sopan dan ramah dikit gak sih? Gue lebih tua dua tahun daripada lo," ujar Hyunjae mendengus sebal dari sana.
Bola mata Stella berputar malas. "Bodo. Bukan urusan gue ya. Apaan coba lo nelpon gue tengah malem gini. Gak ada kerjaan banget sih. Kalau gabut tuh mending ngobrol sama Mba Kun."
"Enak aja. Gue nanti dikira gila ngobrol sendirian. Lo sendiri kenapa belum tidur? Aslinya gue iseng aja cek siapa yang masih on di WA, ternyata lo. Hahahaha."
"Diem lo kuyang. Gue masih bangun karena habis ngerjain tugas kelompok yang satu kelompok sama--" Stella berhenti melanjutkan kata-kata. Waduh, gawat kalau dia bilang ini sath kelompok sama fans fanatiknya Hyunjae.
"Sama? Younghoon?"
"Bukanlah. Dia kan kating. Sama temen kelas..."
"La, gue mau tanya."
"Tanya mah tanya aja."
"Lo tuh kenapa bisa benci sama gue sih? Emang salah gue apa coba jadi most-wanted kampus? Dan gue pacaran sama lo juga gak main-main." Akhirnya Hyunjae mengungkapkan apa yang dia rasakan selama Stella menghindarinya dua hari ini.
Kalau bisa menyebutkan alasannya, jawaban Stella adalah banyak. Bahkan bisa dijadikan list belanja bulanan saking banyaknya alasan dia menghindari anak-anak populer di kampusnya.
Pertama, mereka biasanya terlalu tebar pesona dan Stella benci orang-orang yang seperti itu.
Kedua, dia tak mau dianggap menumpang tenar hanya karena wajah Stella begitu cantik dan manis namun dia tak memiliki hal istimewa lainnya.
Ketiga, teman SMA nya dulu menjadi korban bullying dari penggemar salah satu anak yang populer sebagai Mas Kabupaten dan Ketua OSIS di sekolahnya. Padahal temannya itu hanya sahabat sekat, tapi malah di bully.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka | Hyunjae
Fiksi Penggemar"Heh! Ngapain gue jadi pacar lo, nyir." Stella ini kaget setengah mampus pas ditembak sama most-wanted Fakultas Hukum di tengah lapangan. Iyalah, gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba Hyunjae ini nembak dia. Akrab aja engga, mana acara nembaknya gak...