Pagi ini salsa dijemput oleh rara untuk berangkat ke sekolah bersama. Karena motor yang biasa salsa pakai ada kerusakan, sehingga motornya tersebut harus di bawa ke bengkel untuk diperbaiki.
Rara sudah sampai didepan rumah salsa, dan berteriak untuk memanggil salsa yang ada didalam rumah.
"Salsaaa yuhuuu." Teriak rara cukup keras.
Kemudian salsa keluar dari dalam.
"Bentar ya ra, mau ngunci pintu dulu." Sahut salsa dengan cukup keras. Dan dibalas oleh anggukan rara.Setelah semua dikunci, seperti pintu dan pagar rumah. Salsa pun berjalan menuju rara yang ada didepan pagar rumahnya. Kemudian masuk ke dalam mobil rara. Karna rara berangkat bareng salsa, jadinya dia bawa mobil ke sekolah.
"Udah sal?." Tanya rara memastikan tidak ada yang ketinggalan dirumahnya.
"Iya ra udah." Balas salsa sambil mengambil hp dari kantong baju sekolahnya. Karna pagi tadi dia tidak sempat ngecek hp nya, siapa tau ada yang penting.Dalam perjalanan menuju sekolah, tidak ada perbincangan diantara mereka berdua, rara yang sedang fokus menyetir dan salsa yang asik men scroll layar hp nya.
"Oh iya sal. Lo utang penjelasan sama gue." Ucap rara memulai percakapan.
"Penjelasan apa ra?." Tanya salsa bingung dan langsung menolehkan pandangannya ke samping melihat rara.
"Lo kan kemarin pulang bareng daren. Emang lo kemana berdua?." Tanya rara yang masih fokus menyetir.
"Ouhh itu. Dia ngajakin gue jalan-jalan ke pasar malam." Jelas salsa santai.
"WHAT?! ngapain ke pasar malam? Lo nge date yaa?." Curiga rara kepada salsa.
"Sembarangan. Ya enggak lah. Aneh lo." Sahut salsa sewot.
"Ya kirain aja lo udah jadian sama daren. Biar temen gue gak jomblo lagi." Ejek rara.
"Kaya lo gak jomblo aja. Kita sama. Sama-sama jomblo maksud nya hahaha." Balas salsa sambil mengejek balik rara.
"Kenapa lo jujur banget sih sal. Terharu gue dengernya." Sahut rara dengan tampang yang sok sedih.
"Memang baru tau gue kalau gue jujur banget orangnya."
"Iyee baru tau gue. Tapi gue rasa lo lebih ceria hari ini, gak kaya biasanya cuek banget." Komen rara dengan sikap salsa hari ini yang memang beda.
"Hmm entahlah. Tapi lebih baik kan kalau gue gini. Jadi lo ga gue cuekin lagi."
"Iya juga sih."Setelah sampai disekolah, rara me markirkan mobilnya dan berjalan bersama salsa menuju kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Ketika bel istirahat berbunyi, salsa dan rara menuju kantin karena cacing di perut mereka berdua sudah minta diisi.
Rara mencari tempat yang kosong, sedangkan salsa memesan makanan untuk mereka berdua."Nih ra bakso punya lo." Ucap salsa sambil menyodorkan mangkok bakso di hadapan salsa.
"Makasih temann." Balas rara dengan cengengesan.
"Yoi."Kemudian mereka mulai makan, tiba-tiba ada seseorang yang tiba-tiba ikut duduk di meja mereka tepatnya disebelah salsa. Karna rara dan salsa duduknya bersebrangan.
Salsa yang kaget tiba-tiba seseorang duduk disebelah nya, sontak menoleh dan mendapati vino lah orangnya.
"Gue duduk disini ya, meja yang lain penuh soalnya." Izin vino ke salsa dan rara.
"Iya boleh kok." Sahut rara. Dan salsa hanya menyahuti dengan deheman, dan tetap melanjutkan makannya.
"Lo kemaren jalan sama siapa sal?." Tanya daren datar.
"Kepo banget, gak ada urusannya sama lo." Sahut salsa cuek
"Gue cuma nanya sal."
"Sama daren. Emang kenapa?."
"Gapapa sih. Ada hubungan apa lo sama dia." Tanya daren lagi.
"Gak ada." Balas salsa seadanya.Rara yang merasa keadaan nya mulai gak nyaman, memutuskan buat balik duluan ke kelas.
"Sal gue duluan ya ke kelas. Sekalian gue mau ke wc." Izin rara dan langsung meninggalkan kantin tanpa mendengar balasan salsa.
"Eh raa... ." Belum sempat salsa menjawab rara udah kabur duluan.Karna hanya tertinggal mereka berdua, salsa buru-buru menghabiskan makannya. Biar cepat kembali ke kelas karena sudah merasa sangat canggung.
"Uhuk...uhukk... ." Tiba-tiba salsa tersedak karena buru-buru makan.
"Nih minum dulu." Vino menyodorkan minuman ke salsa dan salsa terpaksa menerima karena tenggorokannya sudah sangat sakit.
"Makanya makan jangan buru-buru." Nasehat vino setelah salsa menghabiskan minuman nya.
"Hmm makasih." Ucap salsa.
"Yaudah balik ke kelas yuk." Ajak vino.
"Lo duluan aja." Tolak salsa.
"Yaudah gue duluan."Setelah vino cukup jauh dari pandangannya, baru lah salsa menuju kelas. Dan tanpa dia sadari dari tadi daren memperhatikan interaksi antara vino dan salsa. Ada rasa tidak suka dihati daren melihat perhatian vino ke salsa.
"Lo kenapa ren?." Tanya adit bingung melihat ekspresi daren yang tiba-tiba emosi. Karna memang mereka berdua lagi makan dikantin.
"Gapapa." Balas daren cuek.
"Dasar aneh." Sahut adit. Karna adit tau pasti ada yang mengganggu pikiran daren sampai muka nya terlihat tidak suka.Bel pulang sekolah berbunyi, salsa dan rara bersiap untuk pulang, tiba-tiba hp rara berbunyi karna ada telpon masuk. Kemudian rara mengangkat telponnya.
"Ra udah telponnya?." Tanya salsa.
"Udah nih. Tapi kaya nya gue gak bisa pulang bareng lo sal gimana nih?. Mamah gue nyuruh gue jemput dia dirumah temennya." Jelas rara tidak enak.
"Yaudah gapapa ko ra, gue bisa naik taksi." Sahut salsa.
"Beneran lo gapapa? Maaf banget sal." Ucap rara merasa bersalah.
"Santai aja ra." Balas salsa meyakinkan.
"Yaudah deh gue balik duluan ya, buru-buru soalnya." Pamit rara.
"Iyaa, hati-hati ya ra." Sahut salsa.
"Oke... ." Balas rara sambil mengacungkan jempolnya di udara.Setelah semua barang-barangnya dibereskan, salsa berjalan keluar meninggalkan kelas. Tiba-tiba ada yang memanggil dirinya.
"Sal... ." Panggil vino.
"Kenapa ?." Tanya salsa.
"Balik bareng gue yuk, lo ga bawa motor kan hari ini." Ajak vino semangat.
"Gak usah, gue bisa naik taksi." Balas salsa.
"Jangan nolak tawaran gue please, kali ini aja sekalian ada yang mau gue omongin sama lu." Mohon vino sambil menangkupkan kedua tangannya.Salsa yang melihat vino memohon tidak tega untuk menolak ajakannya. Kalau di pikir-pikir salsa bisa sekalian membicarakan hubungannya dengan vino agar tidak ada lagi yang berharap.
"Yaudah iya." Kata salsa akhirnya menerima ajakan vino.
"Yess, ayo sal kita ke parkiran." Ajak vino senang.
"Hmmm."Setelah sampai di parkiran vino mempersilahkan salsa masuk mobilnya dan mereka meninggalkan sekolah. Daren yang melihat kedekatan salsa dan vino merasa tidak tenang dan ingin memastikan kebenarannya dan berpikir untuk menelpon salsa nantinya.
Akhirnya mobil yang dikendarai vino sampai didepan rumah salsa. Yaa memang vino tau di mana letak rumah salsa, karna sewaktu pacaran dulu, vino pernah diajak salsa kerumah. Dan dirinya masih ingat sampai sekarang.
"Kalau lo mau ngomongin sesuatu, disini aja. Soalnya orangtua gue lagi gak ada di rumah." Kata salsa membuka obrolan ditengah kesunyian.
"Iyaa. Jadi sal gue mau kita balikan lagi. Lo mau?." Tanya vino to the point.
"Gue gak bisa vin, maaf." Tolak salsa juga to the point.
"Kenapa sal? Lo masih belum bisa maafin gue?." Tanya vino dengan kata-kata yang terdengar lirih.
"Gue udah maafin lo ko, tapi emang perasaan gue sekarang udah beda kaya dulu." Jelas salsa tenang supaya vino bisa memahami dirinya.
"Kasih gue kesempatan sekali lagi sal, please. Gue sayang sama lo, gue cinta sal." Jelas vino memohon.
"Gue gak bisa ren. Kalau pun gue ngasih kesempatan buat lo, bukan berarti kita bisa balik kaya dulu. Untuk sekarang kita hanya bisa berteman." Ungkap salsa sebenarnya.
"Lo udah bener-bener gak ada rasa sama gue lagi sal ? Lo udah gak sayang lagi sama gue ?."
"Gue sayang sama lo, tapi sayang sebagai teman, gak lebih vin. Tolong pahami itu."
"Oke kita bisa berteman, apakah bisa berteman tanpa rasa canggung?." Tanya vino lagi, memastikan kalau memang tidak ada lagi kesempatan untuk dirinya.
"Bisa vin kita coba." Balas salsa berusaha sabar.
"Fine kita berteman, tapi asal lo tau sal. Gue tetap berusaha biar lo bisa balik lagi sama gue kaya dulu." Ucap vino final.
"Terserah lo vin, yang penting gue udah ngejelasin hubungan kita. Dan makasih udah anterin gue." Ucap salsa males meladeni vino.
"Yaudah sal, makasih juga udah mau ngomong sama gue."
"Hmm. Hati-hati dijalan." Kemudian salsa keluar dari mobil vino dan masuk ke halaman rumahnya.
"Lo udah ga ada perasaan sama gue lagi sal, tapi lo masih peduli sama gue. Gue bener-bener menyesal sal udah sia-sia in lo." Ungkap vino dengan dirinya sendiri.Kemudian vino menjalankan mobil nya dan meninggalkan rumah salsa. Dan vino yakin kalau mereka bisa balik kaya dulu lagi. Dia harus buktikan itu. HARUS!!. Tekad vino dalam dirinya.
.
.
.
.
.
Thanks udah baca🙂❤
Jangan lupa komen, vote, dan tambahkan diperpustakaan kalian biar tau update terbaru!!
❤🌻🌈🌥
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fuckboy
Teen FictionMengisahkan tentang seorang perempuan cantik, pintar, putih, imut, dan yg paling menonjol darinya adalah sifatnya yg cuek dan jutek terhadap semua orang...dan perempuan itu bernama Salsacila Friska yg sekarang duduk di bangku kelas 2 SMA. . . . . . ...