Chapter 7

27 4 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang panjang akibat terjebak macet, akhirnya salsa dan daren pun sampai di pasar malam yang ingin mereka datangi.

Ketika sudah sampai ditempat tujuan ternyata salsa masih tertidur dan daren pun membangunkannya dengan lembut.

"Sall...bangun yuk, udah sampai nih." Kata daren sambil menepuk lembut bahu salsa.
"Hoammm...eh udah sampai yaa?." Tanya salsa dengan muka yang masih mengantuk.
"Iya udah sampai. Minum dulu gin biar seger." Suruh daren ketika melihat muka salsa yang sangat kentara seperti orang yang baru bangun tidur.
"Iyaa." Sahut salsa sambil mengambil botol minum dari tasnya.

Setelah itu mereka berdua keluar dari mobil dan mulai mengelilingi pasar malam yang ternyata sangan ramai dikunjungi oleh orang-orang.

Salsa dan daren banyak mengunjungi stand stand orang berjualan dan mencoba berbagai macam permainan, seperti bianglala dan lainnya.

"Mau kelilingi lagi gak?." Tanya daren.
"Gak deh, cape banget gua." Tolak salsa dengan muka yang sudah ditekuk. Yang menandakan kalau dia sudah benar-benar ga mood buat lanjut keliling.
"Yaudah kita makan aja yuk." Ajak daren.
"Ayook gue udah laperr banget daritadi. Hehehe." Sahut salsa  dengan cengirannya.

Kemudian mereka balik dan mencari rumah makan untuk mengisi perut mereka yang kosong. Setelah ketemu rumah makannya, mereka kemudian masuk dan mencari tempat duduk.

Kemudian pelayan mendatangi tempat duduk mereka dan mencatat pesanan mereka.
"Mau pesen apa mas sama mba nya?" Tanya pelayan tersebut dengan ramah.
"Mau pesen apa lu?." Tanya daren.
"Mie goreng spesial pakai telur setengah mateng minumnya air putih aja mas." Sahut salsa kepada pelayan tadi.
"Saya sama in aja menunya tapi minum nya saya mau jus mangga ya mas."
"Itu aja? Atau ada tambahan lagi?." Tanya mas nya lagi.
"Engga mas itu aja, makasih ya mas." Jelas salsa sopan sambil tersenyum.
"Yaudah mas mba, tunggu sebentar ya." Dan dibalas oleh anggukan salsa dan daren.

Setelah menunggu pesanan mereka, akhirnya datang juga. Mereka langsung memakannya dan tidak ada yang membuka obrolan mereka berdua sama-sama diam. Daren yang sudah tidak tahan dengan kecanggungan ini, akhirnya membuka obrolan.

"Udah mendingan kan? Ga terlalu memikirkan masalah lagi?." Ucap daren.
"Hmm lumayan. Makasih ya." Kata salsa tulus.
"Sama-sama." Balas daren. "Kalau lu udah siap buat cerita, cerita aja ke gue, gue siap ko dengerin cerita lo." Sambung daren.
"Hmm sebenarnya mantan gue balik lagi dan ngajakin gue buat balikan lagi sama gue." Ucap salsa sambil termenung menatap ke arah jalanan yang bisa dilihat dari dalam melalui kaca.
"Terus? Lo belum move on gitu maksudnya?." Tanga daren penasaran.
"Bukannya gue ga bisa move on, tapi gue ga bisa ngelupain orang yang pernah gue sayang. Walaupun perasaan gue udah ga ada lagi ke dia." Jelas salsa yang masih tenang.
"Memangnya kenapa kalian bisa putus?." Tanya daren lagi. Emang ya daren ini anak nya sungguh luar biasa kepo.
"Dia ngekhianatin gue."
"Maksud lo?." Tanya daren bingung.
"Dulu waktu gue udah pacaran satu tahun sama mantan gue. Gue diputusin dengan alasan dia gak cinta sama gue. Alasan dia pacaran sama gue karna taruhan sama temennya dan dia bilang kalau gue bukan lah tipe cewe dalam hidupnya, dia juga udah dapetin cewe sesuai tipenya waktu masih pacaran sama gue. Sedih banget kan cerita gue."  Salsa menceritakan dengan tenang sambil menahan air mata yang sudah menggenang dikelopak mata dan siap untuk meluncur.
"DEMI APA?! ALASAN DIA KAYA GITU?!." Ucap daren yang tersulut emosi.
"Eh lu ko nangis sih." Lanjut daren karna terkejut melihat salsa yang menangis.
"Tiap gue ingat cerita masa itu, gue selalu nangis. Gue ga bisa nahan.hiks  Gue berusaha buat tegar tetap ga bisa..hiks." Ucap salsa sesegukan.
"Jangan nangis dong, ntar dikira orang gue lagi yang bikin lo nangis, yaudah sini-sini biar gue peluk." Daren pun berpindah tempat ke sebelah salsa dan menarik salsa dalam pelukannya.
"Shutt... jangan nangis lagi. Gue sedih kalau liat lo nangis. Padahal kita baru kenal. Tapi gue ngerasa harus ngelindungin lo." Kata daren sambil menenangkan salsa yang masih terisak.
"Makasih ya ren. Lo udah hibur gue, dengerin cerita gue juga. Pasti lo berpikir gue orang yang lemah kan?."
"Lo bukan orang yang lemah sal, tapi lo orang yang benar-benar tersakiti. Ko lo bisa sih mendam masalah kaya gitu sendirian."
"Gue udah terbiasa ren buat ga ngerepoti orang. Sebagian orang juga hanya kepo dengan masalah orang lain, ga ada yang benar-benar care sama gue." Jelas sambil melepaskan pelukan daren.
"Jangan mikir kaya gitu, ya walaupun kata-kata lo seandainya benar. Cari orang yang benar-benar care sama lu sal. Jangan dipendam terus." Jelas daren sambil melihat muka salsa yang masih sendu.
"Iyaa ren pasti."
"Ngomong-ngomong kata lo, mantan lo balik lagi. Emang kalian ketemu dimana?." Tanya daren lagi.
"Dia murid baru disekolah kita ren, dia sekelas sama gue." Sahut salsa.
"Ouhh..murid baru itu. Yaudah intinya ga usah dipikirin lagi, kalau lu emang ga bisa ngelupain dia, setidaknya jelasin ke dia kalau perasaan lu udah beda sama yang dulu. Dan status yang sekarang mungkin lo dan dia bisa jalani hanyalah berteman." Daren memberikan saran.
"Nanti gue coba ngomong sama dia." Balas salsa.
"Yaudah yuk pulang, udah malam nih. Ntar dicariin orang tua lu lagi." Ajak daren.
"Yaudah deh, yuk pulang." Kata salsa sambil berdiri dan beranjak keluar.

Setelah menempuh perjalanan akhirnya daren sampai didepan rumah salsa.
"Yaudah masuk gih." Suruh daren.
"Hmm. Makasih ya ren sekali lagi. Maaf ngerepotin lu."
"Santai aja kali gue seneng ko bisa jalan-jalan sama lu kek tadi..hehehe."
"Apaan sih ren, dasar fuckboy." Ejek salsa.
"Yaudah deh gapapa gue diejek, tandanya lu udah mendingan karna udah bisa ngejek gue." Balas daren dengan wajah ditekuk.
"Hahaha canda gue mah." Balas sambil tertawa.
"Iya iya salsa. Yaudah sana masuk bilang ke orang tua lu gue pamit pulang."
"Orang tua gue ga ada dirumah, lagi diluar kota." Jelas salsa.
"Ouhh.. besok mau berangkat bareng?." Tawar daren.
"Ga usah deh, ntar gue bareng rara aja." Tolak salsa. Karna dia ga mau jadi bahan gosip anak- anak sekolah. Apalagi ini seorang daren yang terkenal dengan banyaknya cewe yang dekat dengannya.
"Enak banget jadi rara ya, ga ngajakin tapi lu berangkat bareng dia. Lah gua yang ngajakin lu malah ditolak." Sahut daren cemberut.
"Hahaha ntar kapan-kapan aja ya. Males gue jadi bahan gosip anak sekolah.
"Yaudah deh." Sahur daren pasrah.
"Yaudah gue masuk ya, hati-hati ren dijalan jangan ngebut." Kata salsa sambil menutup pintu mobil.
"Iyaa, byee. Nanti gue kabari kalau udah sampai rumah."
"Iyaa dahh." Salsa melambaikan tangannya dan daren pun beranjak meninggalkan rumah salsa. Kemudian salsa masuk rumah dan membersihkan dirinya.

Salsa sudah menyiapkan peralatan sekolahnya besok. Kemudian beranjak menuju kasur dan merebahkan dirinya. Kemudian tiba-tiba hp nya berbunyi masuk notif dari sosial medianya.

Rara

Besok jadi bareng gue?

Iya jadi, makasih ya

Santai teman

Okee

Kemudian salsa membuka notif yang lain dan itu dari daren. Karna waktu perjalanan pulang tadi daren memang minta kontak salsa, katanya supaya enak dihubungin.

Daren

Gua udah sampai rumah nih

Iyaa

Iya doang?

Lah trus lu mau nya apa?

Ucapin gue good night kek, apa kek

Males banget

Yaudah biar gue yang ngucapin
Good night😘

Idih emot nya, jijik gue
Iya good night too

Jijik tapi suka juga kan😏

Serah lu deh, ngantuk gue
Bye.

Lucu banget sih🥰
Mimpi indah✨

Salsa pun langsung mematikan hp nya dan menyimpannya. Karna dia males meladeni daren yang mulai gajelas sikapnya. Dasar fuckboy aneh. Memikirkan itu salsa jadi senyum-senyum sendiri dan mulai terlelap dalam tidurnya.
.
.
.
.
.
Thanks udah baca🙂❤
Jangan lupa komen, vote, dan tambahkan diperpustakaan kalian biar tau update terbaru!!
❤🌻🌈🌥

My FuckboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang