-Kita sebenarnya dekat, hanya saja, aku dan kamu yang membuat kita jauh-
🍁🍁
Disinilah Somi dan Raesung, rooftop gedung agensi. Setelah merampungkan tambahan rekaman, mereka memilih tempat tak beratap ini sebagai destinasi rileksasi. Angin sore yang cukup sejuk membuat Somi sesekali mengusap bahunya mencoba menciptakan kehangatan. Hingga ia merasakan sesuatu menyentuh lengannya.
"Pakailah" ucap Raesung menyodorkan hoodie hitam yang entah kapan ditanggalkannya."Aniyo. Tidak perlu"
"Aku tidak setega itu membiarkan seorang perempuan kedinginan"
Akhirnya, dengan ragu Somi menerima nya. "Gomawo" ucapnya pelan.
Diam. Suara klakson dari jalanan di bawah masih dapat terdengar. Langit diujung sana perlahan berubah memerah. Membiarkan sang Surya tenggelam menyisakan keindahan sementara.
"Apa baik-baik saja jika kita berada disini?" tanya Somi menoleh kearah lawan bicaranya.
"Ini tempat umum. Siapa saja bisa datang kesini" jawab Raesung datar.
"Aniyo. Maksudku, bagaimana jika ada staf yang tau?" tanya Somi hati-hati membuat Raesung menoleh dengan wajah tanpa ekspresi.
"Baiklah kita kembali" ucap Raesung lalu berbalik mendahului Somi.
"Aniyo. Aku hanya.."
"Turun. Aku tau yang kau pikirkan" sela Raesung tanpa menoleh membuat Somi merasa bersalah. Mulut keduanya masih sama-sama diam meskipun berdiri berdampingan didalam lift. Hingga akhir berpisah dengan Raesung yang memilih kembali ke studionya.
"Oppa.." panggil Somi yang berhasil menghentikan langkah sunbaenya.
"Kembalilah. Aku akan bekerja" sahut Raesung tanpa menoleh membuat Somi meringis, semakin merasa bersalah.
Memutuskan kembali dengan langkah lunglai lalu menuju basement seraya mengirimkan pesan pada managernya.
Mata gadis itu menangkap seorang wanita yang sedang bersandar pada pintu mobil, sepersekian detik wanita itu terlihat melambai pada Somi.
"Somi-ah wae?"
"Gwaencanha eonnie" jawab Somi lemah.
"Appayo?"
"Ani. Hanya sedikit kelelahan"
"Baiklah, kita langsung kembali saja"
Didalam mobil fan hitam panjang itu, Somi hanya diam memikirkan kejadian yang mungkin saja melukai hati sunbaenya itu. Hingga saat mobil yang ditumpanginya memasuki area apartemen, barulah gadis itu tersadar.
"Kajja" ajak sang manager.
"Eonnie tidak perlu mengantarku. Aku bisa sendiri"
"Aku bisa mempercayaimu?" tanya manager-nim yang diangguki Somi.
"Cepat hubungi aku jika membutuhkan sesuatu.
Dengan sesekali menyapa orang yang dilewatinya, Somi terus melangkahkan kakinya menuju apartemennya. Sesegera mungkin ia ingin menjatuhkan tubuhnya pada kasur empuk kamarnya. Namun baru saja keluar dari lift, gadis berambut panjang itu merasakan berat dikepalanya, matanya berkunang-kunang dan..
Gelap.
Dilain tempat, Jennie yang sedang melakukan rapat untuk persiapan comebacknya tiba-tiba menghentikan pendapatnya saat handphone nya sejak tadi berdering menampilkan spam chat dan beberapa panggilan yang sengaja ia matikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Irregular
FanficTentang apa yang disebut luar biasa. Kehidupan seorang produser sekaligus komposer muda terkenal yang gagal dalam masa trainee nya. Pekerjaan yang membuatnya melupakan segala yang ada disekitarnya. Hingga suatu saat, seorang gadis membuatnya harus m...